SUBNET
SUBNET adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Manfaat Subnetting Untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet Memperbanyak jumlah network Mengurangi jumlah host dalam satu network Untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/tabrakan) lalulintas data dalam suatu network.
Untuk menghindari terjadinya kongesti akibat terlalu banyak host dalam satu network, maka dilakukan subneting / segmentasi jaringan.
Dasar Teori Nomor IP terdiri dari 32 bit yang didalamnya terdapat bit untuk Network ID (NetID) dan Host ID (HostID). Secara garis besar berikut ini adalah pembagian IP secara Default.
Netmask Agar komputer dapat berhubungan dengan komputer lain, selain IP address juga dibutuhkan Netmask. Misalkan IP 10.252.102.12 ingin berkirim data dengan IP 10.252.103.135, bagaimana komputer dapat memutuskan apakah ia berada dalam satu jaringan atau tidak??? - Maka yang dilakukan adalah mengecek netmask komputer kita karena kombinasi IP dan Netmask menentukan range jaringan kita. -Misalkan saya memiliki IP 10.252.102.135 dengan netmask 255.255.255.0, maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0 sampai 10.252.102.255
Dalam subnetting, proses yang dilakukan adalah memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk hostID menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID maka jumlah subnet yang terbentuk semakin banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.
Cara pembentukan SubNet Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan Misalkan kita memakai Network ID 192.168.3.0 dengan netmask 255.255.255.0 11000000.10101000.00000011.00000000 dan kita ingin membaginya menjadi 30 jaringan yang lebih kecil. Langkah-langkah: merubah jumlah jaringan yang dibutuhkan menjadi biner kemudian menghitung jumlah bit yang dipakai. 30 00011110 jumlah bit yang dipakai = 5 bit Menambahkan jumlah bit network ID sebanyak jumlah bit no.1 Catatan: - Lima bit Network ID yang di tambahkan di atas disebut SubnetID - lima bit HostID telah dipakai sebagai NetID, sehingga jumlah Host dalam satu jaringan menjadi lebih sedikit.
jaringan 32 range 192.168.3.248 sampai 192.168.3.255 3. Ubah nilai bit NetID dan SubnetID dengan angka 1, sehingga menjadi. 11111111.1111111.11111111.11111000 255 . 255 . 255 . 248 Angka di atas adalah Netmask yang baru yang harus diberikan pada komputer kita. Biasanya subneting seperti diatas dituliskan dengan 192.168.3/29 Berkat subneting di atas maka kita mempunyai 25 = 32 jaringan baru, yaitu: jaringan 1 range 192.168.3.0 sampai 192.168.3.7 jaringan 2 range 192.168.3.8 sampai 192.168.3.15 jaringan 3 range 192.168.3.16 sampai 192.168.3.21 …..... ……….. …………. jaringan 32 range 192.168.3.248 sampai 192.168.3.255 Tidak semua HostID dapat di pakai pada komputer dalam satu jaringan. contoh: pada jaringan 2, IP yang dapat dipakai adalah 192.168.3.9-192.168.2.14 karena IP 192.168.3.8 digunakan sebagai Network ID dan 192.168.3.15 digunakan sebagai Broadcast ID Sehingga dalam satu jaringan di atas dapat digunakan untuk komputer sebanyak (23 -2) = 6 komputer.
Kerjakan Misalkan kita memakai Network ID 200.100.1.0 dengan netmask 255.255.255.0 kita membutuhkan 12 Subnet dari jaringan diatas maka: Berapa jumlah bit SubnetID yang harus ditambahkan pada NetworkID? Berapa jumlah bit HostID setelah dipakai untuk subnet? Berapa Netmask yang harus dipakai? Tuliskan penulisan untuk jaringan tersebut! (contoh: 200.100.1/30 ) Berapa range ip pada subnet/jaringan ke 3, dan berapa maksimal komputer dapat terhubung dalam satu subnet/jaringan tersebut?