Bab 5 Analisis Sinusoidal Steady-State (Keadaan Tunak)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jenis Rangkaian Arus AC
Advertisements

Bab 11 Arus Bolak-balik TEE 2203 Abdillah, S.Si, MIT
RANGKAIAN AC Pertemuan 5-6
LISTRIK BOLAK-BALIK ALTERNATING CURRENT (AC)
Open Course Selamat Belajar.
VIII. Bilangan Kompleks, Phasor,Impedans,admitans
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Menggunakan Transformasi Laplace
Teknik Rangkaian Listrik
Arus Bolak-balik.
FISIKA SMA ASEP SURYANTO, S.Pd
Teknik Rangkaian Listrik
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
Rangkaian Arus Bolak-Balik
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Menggunakan Transformasi Laplace
ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 19-20
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
Rangkaian dengan Fungsi Pemaksa Sinusoida & Konsep Fasor
Circuit Analysis Phasor Domain #1.
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Analisis Rangkaian Sinusoid Mapan
Analisis Rangkaian Sinusoidal
ARUS BOLAK - BALIK Arus bolak balik.
FI-1201 Fisika Dasar IIA Kuliah-13 Arus Bolak-Balik PHYSI S.
ARUS BOLAK BALIK.

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
Analisis Arus Bolak - Balik

KONSEP FASOR DAN PENERAPANNYA
Analisis Sirkuit Menggunakan Transformasi Laplace
DAYA DAN FAKTOR DAYA.

Transformasi Laplace Ditemukan oleh Pierre-Simon Laplace ( ), pakar matematika Perancis. Prinsipnya mentransformasi sinyal/sistem kontinyu dari.

KONSEP FASOR DAN PENERAPANNYA
Daya AC Steady State.
Daya AC Steady State.
Tranduser dan Sensor “Sensor Signal Conditioning”
Analisis Node Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I (KCL=Kirchoff Current Law atau Hukum Arus Kirchoff = HAK ) dimana jumlah arus yang masuk dan.
RANGKAIAN ELEKTRIK II Frekuensi Komplek Oleh : Ir. Hery Purnomo, MT.
Analisis Daya AC Steady State
Arus Bolak Balik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
Bab 32 Arus Bolak-balik TEE 2207 Abdillah, S.Si, MIT
Soal 1 : Jika tegangan Tentukan perioda !
Bab 10. Frekuensi Kompleks dan Fungsi Transfer
FREKUENSI KOMPLEKS DAN FUNGSI TRANSFER
ARUS BOLAK BALIK SINUSOIDA.
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Menggunakan Transformasi Laplace
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Dengan Transformasi Laplace
MATERI PEMBELAJARAN FASOR (kelas XII SMA)
ELEKTRONIKA 1 Bab 2 KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA Oleh : M. Andang N
Tinjauan di Kawasan Fasor
TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK.
ELEKTRONIKA 1 Bab 2 KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA Oleh : M. Andang N
Transformasi Laplace Ditemukan oleh Pierre-Simon Laplace ( ), pakar matematika Perancis. Prinsipnya mentransformasi sinyal/sistem kontinyu dari.
Rangkaian arus bolak balik & daya arus bolak balik
Respons Frequensi Bab14.
Pertemuan 12 Arus Bolak-Balik
TANGGAPAN TANGGA DARI SISTEM ORDE SATU DALAM RANGKAIAN RLC
Analisis Rangkaian Listrik dan Elektronika
SILIBUS ANALISIS SINUS KEDAAN MANTAP
Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik.
1 KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA. 2 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN AKTIF KOMPONEN PASIF Berdasarkan.
Kegiatan Belajar 1. Menganalisis rangkaian listrik AC dan DC dengan menerapkan hukum-hukum rangkaian listrik dan elektronika.
Cara menganalisa peralihan rangkaian listrik dengan metode Transformasi Laplace Ubahlah elemen – elemen rangkaian listrik ( R, L, dan C ) menjadi rangkaian.
Transcript presentasi:

Bab 5 Analisis Sinusoidal Steady-State (Keadaan Tunak)

Bagaimana menentukan v(t) dan i(t)? 5.1 Motivasi (1) Bagaimana menentukan v(t) dan i(t)? vs(t) = 10V Bagaimana kita dapat menerapkan apa yang sudah dipelajari sebelumnya untuk menentukan i(t) dan v(t)?

5.2 Sinusoidal (1) Sinusoidal adalah sinyal yang dibentuk dari fungsi sinus atau cosinus. Pernyataan umum dari sinusoidal, dimana Vm = amplitude sinusoidal ω = frekuensi sudut dalam radians/s Ф = phasa

5.2 Sinusoidal (2) Fungsi periodik memenuhi v(t) = v(t + nT), untuk semua t dan semua integer n. Hanya dua sinusoidal dengan frekuensi sama yang dapat dibandingkan perbedaan amplitude dan phasa nya

5.2 Sinusoidal (3) Contoh 1 Diberikan fungsi, , hitung amplitude, phasa, frekuensi sudut, perioda, dan frekuensi. Solusi: Amplituda = 5, phasa = –60o, frekuensi sudut = 4p rad/s, Perioda = 0.5 s, frekuensi = 2 Hz.

5.2 Sinusoidal (4) Contoh 2 Temukan sudut phasa diantara dan , i1 mendahului/lead atau /tertinggallag i2? Solusi: sin(ωt+90o) = cos ωt sehingga, i1 lead i2 155o.

5.3 Phasor (1) Phasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan amplitude dan phasa sinusoidal. Direpresentasikan dalam bentuk: Rectangular Polar Exponential where

5.3 Phasor (2) (domain waktu) (domain phasor) Transformasi sinusoidal dari bentuk domain waktu ke domain phasor: (domain waktu) (domain phasor)

5.3 Phasor (3) Transformasikan ke dalam phasor: i = 6cos(50t – 40o) A Contoh 4 Transformasikan ke dalam phasor: i = 6cos(50t – 40o) A v = –4sin(30t + 50o) V Solusi: a. I A b. –sin(A) = cos(A+90o); v(t) = 4cos (30t+50o+90o) = 4cos(30t+140o) V Transformasi ke phasor => V V

5.3 Phasor (4) Transformasikan ke bentuk sinusiodal: Contoh 5: Solusi: v(t) = 10cos(wt + 210o) V i(t) = 13cos(wt + 22.62o) A

5.3 Phasor (5) Operasi Matematikan Bilangan Kompleks: Addition Subtraction Multiplication Division Reciprocal Square root Complex conjugate Euler’s identity

5.3 Phasor (6) Bilangan kompleks: Contoh 3 a. b. Solusi: a. –15.5 + j13.67 b. 8.293 + j2.2

5.3 Phasor (7) Perbedaan v(t) dan V: v(t) representasi domain waktu V adalah representasi dari domain frekuensi/phasor v(t) tergantung waktu, V tidak. v(t) selalu real dengan tanpa bentuk kompleks, V bentuk kompleks. Note: Analisis Phasor hanya dapat dilakukan saat frekuensi tetap; dua atau lebih sinyal sinusoidal hanya jika frekuensinya sama.

5.3 Phasor (8) Hubungan diantara operasi diffrensial dan integral phasor:

5.3 Phasor (9) Tentukan arus i(t). Contoh 6 Jawab: i(t) = 4.642cos(2t + 143.2o) A

9.4 Hubungan Phasor Elemen Rangkaian (1) Resistor: Induktor: Kapasitor:

9.4 Hubungan Phasor Elemen Rangkaian (2) Hubungan Tegangan-Arus Elemen Domain Waktu Domain Frekuensi R L C

9.4 Hubungan Phasor Elemen Rangkaian (3) Contoh 7 Jika tegangan v(t) = 6cos(100t – 30o) diterapkan pada 50 μF kapasitor, hitung arus, i(t), yang melewati kapasitor. Jawaban: i(t) = 30 cos(100t + 60o) mA

9.5 Impedansi dan Admitansi (1) Impedansi Z sebuah rangkaian adalah perbandingan antara phasor tegangan terhadap phasor arus, diukur dalama ohms Ω. dimana R = Re(Z) adalah resistansi dan X = Im(Z) adalah reaktansi. Positif X untuk L and negatif X untuk C. Admitansi Y adalah kebalikan dari impedansi, diukur dalam siemens (S).

9.5 Impedansi dan Admitansi (2) Impedansi dan Admitansi Elemen PAsif Elemen Impedansi Admitansi R L C

9.5 Impedansi dan Admitansi (3)

9.5 Impedansi dan Admitansi (4) Setelah kita mengetahui bagaimana mengkonversi komponen RLC dari domain waktu ke phasor, kita dapat mentransformasikan rangkaian domain waktu ke rangkaian domain phasor/frekuensi. Sehingga, kita dapat menerapkan hukum KCL dan teorema lainnya.

9.5 Impedansi dan Admitansi (5) Contoh 8 Tentukan v(t) dan i(t). Jawaban: i(t) = 1.118cos(10t – 26.56o) A; v(t) = 2.236cos(10t + 63.43o) V

9.6 Hukum Kirchoff dalam Domain Frekuensi (1) Hukum KVL dan KCL dalam domain phasor atau disebut juga sebagai domain frekuensi. Variabel phasor dalam bilangan kompleks. Semua operasi matematika dalam domain kompleks.

9.7 Kombinasi Impedansi (1) Mengikuti prinsip yang digunakan dalam analisis rangkaian DC untuk semua rangkaian AC. Sebagai contoh: Pembagi tegangan Pembagi arus Reduksi rangkaian Impedansi ekivalen

9.7 Kombinasi Impedansi (2) Contoh 9 Tentukan impedansi input rangkaian dibawah ini dimana ω =10 rad/s. Jawaban: Zin = 32.38 – j73.76