Filsafat Pancasila Filsafat Pancasila ialah refleksi kritis-rasional terhadap Pancasila Dalam hal ini, metode dan pendekatan yang digunakan adalah filsafat. Maka, penggalian Pancasila secara kefilsafatan harus dilihat dari aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis Pancasila
Ontologi Pancasila Hakikat Pancasila merupakan suatu kesatuan sila-sila. Sila-sila itu sendiri saling terkait dalam kesatuan dasar ontologis. Secara ontologis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramida adalah: bahwa hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri, Tuhan sebagai Causa Prima.
Ontologi Pancasila Oleh karena itu segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan (Sila Pertama). Adapun manusia adalah subjek pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga kemanusiaan, negara sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah manusia (sila kedua).
Maka negara adalah akibat adanya manusia yang bersatu (sila ketiga). Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat. Maka rakyat sesungguhnya adalah unsur negara di samping wilayah dan pemerintahan. Rakyat sebagai totalitas individu-individu dalam negara yang bersatu (sila keempat). Keadilan merupakan keadilan dalam hidup bersama yang merupakan tujuan akhir dalam hidup bersama (sila kelima)
Sila Kesatu: Tuhan ada sebagai Causa Prima Sila Kedua: Negara ada adalah sebagai lembaga kemanusiaan Sila Ketiga: Negara ada sebagai akibat adanya orang-orang Indonesia yang bersatu
Sila Kelima: Keadilan ada adalah sebagai tujuan dalam hidup bersama Sila Keempat: Kerakyatan ada apabila ada totalitas individu-individu dalam negara yang bersatu Sila Kelima: Keadilan ada adalah sebagai tujuan dalam hidup bersama
Mempunyai unsur hakekat manusia Umum/universal Mempunyai watak dan kepribadian khas indonesia Umum/kolektif Khas lokal Khusus/personal
Epistemologi Pancasila Struktur alat B. Struktur realitas C. Validitas Intuisi, nurani, Transenden Keb. agama rasio, indera Imaginasi, Human Keb. filosofis nurani, rasio, indera Nurani, rasio, indera Relasi antar manusia Keb. Ilmiah (konstruktifis) Rasio, indera Proses sebab musabab Keb. Ilmiah (saintifik) Naluri Bios Hidup jasmani (empirik) 6. Indera Fisiko-kemis Peng. Sederhana (empirik)
Jenis pengetahuan Pengetahuan Empiris Pengetahuan Ilmiah Pengetahuan Rasional/Filosofis Pengetahuan Agama
Sumber pengetahuan pancasila: adat, tradisi dan kebudayaan masyarakat Indonesia Pengetahuan Pancasila melibatkan pengalaman, rasio, imaginasi dan bahkan intuisi. Validitas Pancasila: mengapa Pancasila disebut pengetahuan atau ilmiah?
Model verifikasi Misalnya, ketuhanan yang mahaesa, bukti historis menhir, candi dst. Kemanusiaan: Zaman Sriwijaya telah mengakui bahwa di dunia terdapat bangsa lain yang sederajat, hal ini dibuktikan dalam kitab Iching, yakni bekerjasama dengan bangsa lain seperti Cina, India dan Arab.
Epistemologi Pancasila Pengetahuan Empiris Pancasila: asal mula materiil Pancasila adalah adat, tradisi dan kebudayaan Indonesia. Pengetahuan Ilmiah Pancasila: letak obyektivitasnya dalam setiap sila Pengetahuan Filosofis Pancasila: kandungan makna yang sangat dalam Pengetahuan agama: penerimaan Tuhan/wahyu
Axiologi Pancasila Notonegoro: Nilai material Nilai immaterial (keindahan, kemanusiaan, kebaikan, dst). Nilai pancasila: Nilai ketuhanan Nilai kemanusiaan Nilai kegotongroyongan Nilai kekeluargaan Nilai keadilan
Note: Tak cukupkah pancasila yang memuat kenyataan empiris dari nilai dan kabudayaan bangsa menjadi pijakan kita melangkah//hingga letak obyektivitasnya yang akan menguatkannya//kebijaksanaan adalah pertautan antara gagasan dan tindakan//
SAPERE AUDE!