Teknologi Reproduksi
Pengertian Teknologi Reproduksi Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu tentang perkembangbiakan yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk (keturunan). Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan meliputi inseminasi buatan, perlakuan hormonal, donor sel telur dan sel sperma, kultur telur dan embrio, pembekuan sperma dan embrio, GIFT (gamet intrafallopian transfer), ZIFT (zygote intrafallopian transfer), IVF (in vitro fertilization), partenogenesis dan kloning.
Produk Teknologi Reproduksi Bayi Tabung Kloning Inseminasi Buatan (Kawin Suntik) Kultur Jaringan atau sel Organisme Transgenik Hibridisasi (Persilangan) Fusi Protoplasma
Bayi Tabung Bayi tabung merupakan salah satu produk teknologi reproduksi yang dihasilkan baik melalui teknik fertilisasi in vitro maupun kloning. Fertilisasi in vitro adalah proses pembuahan yang dilakukan diluar tubuh manusia (di dalam cawan petri), sedangkan teknik kloning adalah produksi sejumlah individu yang secara genetik identik melalui proses seksual apabila melalui fertilisasi dan aseksual apabila menggunakan sel somatis. Baik pada fertilisasi in vitro maupun kloning, embrio yang dihasilkan “dititipkan“ kembali kembali ke dalam rahim seorang wanita, baik yang ada hubungan darah maupun yang tidak. Melalui teknologi in vitro, analisis kromosom dari embrio yang memiliki resiko kelainan genetik dapat dilakukan sebelum dikembalikan kedalam rahim.
Kloning Kloning adalah upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik. Metode ini dapat dilakukan melalui proses sexual dengan fertilisasi in vitro dan aseksual dengan menggunakan sel somatis sebagai sumber gen Pada kloning seksual, langkah awal yang dilakukan adalah fertilisasi in vitro. Setelah embrio terbentuk dan berkembang mencapai 4 sampai 8 sel maka dilakukan splitting (pemotongan dengan teknik mikromanipulasi) menjadi dua atau empat bagian. Bagian-bagian embrio ini dapat ditumbuhkan kembali dalam inkubator hingga berkembang menjadi embrio normal yang memiliki genetik sama. Setelah mencapai fase blastosis, embrio tersebut ditransfer kembali ke dalam rahim ibu sampai umur 9 bulan.
Berbeda dengan kloning seksual, pada kloning aseksual, fertilisasi tidak dilakukan menggunakan sperma, melainkan hanya sebuah sel telur terfertilisasi semu yang dikeluarkan pronukleusnya dan sel somatis. Karenanya, bila pada kloning seksual, genetik anak berasal dari kedua orang tuanya, maka pada kloning aseksual, genetik anak sama dengan genetik penyumbang sel somatis.
Keuntungan dilakukannya Kloning Embrio dan DNA : Kloning Embrio dan DNA dapat membantu sejumlah orang yang memiliki ciri seperti berikut, yaitu: Wanita yang tidak subur, sehingga peluang untuk hamil menjadi lebih besar Orang tua yang diketahui memiliki kelainan genetik yang dapat diturunkan pada anaknya. Orang tua yang ingin menghasilkan anak yang memiliki kemampuan/bakat-bakat tertentu.
Kerugian Kloning: Keragaman Populasi akan hilang Bila manusia secara genetik sama maka terdapat resiko mendapatkan penyakit yang fatal dapat memusnahkan semuanya. Kloning dianggap tidak etis, tidak manusiawi, dan tidak bermoral.
Inseminasi Buatan Inseminasi Buatan, atau biasa disebut juga dengan Kawin Suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma ternak jantan yang telah diproses ke dalam alat reproduksi ternah betina dengan alat khusus.
Tujuan-tujuan dibentuknya Bayi Tabung, Kloning, dan Inseminasi Buatan: Bayi Tabung : Untuk membantu pasangan yang tidak subur agar memperoleh keturunan Kloning : Untuk memperoleh keturunan yang identik dengan induknya. Inseminasi Buatan : Untuk memperoleh keturunan hewan ternak yang berkualitas baik.
Kultur Jaringan atau Sel Adalah teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan cara menumbuhkan sel yang diambil dari sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus. Tujuannya adalah untuk memperoleh bibit tanaman baru yang cepat dan banyak dalam waktu yang tidak lama dan sifatnya sama dengan induknya. Teori yang melandasi: Teori Totipotensi (potensi penuh), yaitu kemampuan sel untuk tumbuh menjadi individu baru jika ditempatkan pada lingkungan yang sesuai
Organisme Transgenik Adalah organisme yang telah diubah urutan informasi genetik di dalam kromosomnya melalui penyisipan gen baru ke dalam kromosom. Hal tersebut menyebabkan individu yang dihasilkan sifatnya berubah, tidak sama dengan induknya.
Fusi Protoplasma Adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menggabungkan protoplasma dari dua macam sel yang berbeda secara alami atau sengaja. Teori yang mendukung Fusi Protoplasma ini adalah teori totipotensi dan kultur jaringan.
Terima Kasih