Higiene Industri dan Identifikasi Faktor Berbahaya Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Higiene Industri Upaya kesehatan yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan industri terhadap kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar industri, upaya mencegah timbul nya penyakit karena lingkungan serta membuat kondisi lingkungan industri sedemikian rupa shg ter- jamin pemeliharaan kesehatan, termasuk upaya melindungi, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar industri.
Tujuan HI Melindungi pekerja dan masyarakat sekitar industri dari bahaya-bahaya yang mungkin timbul akibat industri. Sasarannya adalah lingkungan, dgn cara melakukan pengukuran secara kuantitatif atau kualitatif shg terdeteksi bahaya yang terjadi. Berdasarkan pengetahuan tentang bahaya tsb, dilakukan usaha perbaikan serta pencegahan.
Memprediksi/mengetahui Bahaya Harus diketahui proses produksi industri, pastikan : - bahan baku yg dipakai hasil antara yg terjadi, produk akhir sampah-sampah yang dihasilkan, dll mesin-mesin dan perkakas bengkel –bengkel, pembangkit listrik cara kerja tiap satuan operasi dan pekerja Dengan demikan kita dapat menduga bahaya-bahaya yang mungkin timbul, kmd dilakukan pengukuran baik dalam ruang kerja atau diluar perusahaan.
Evaluasi Lingkungan 1. Faktor fisik : suara / kebisingan, radiasi, suhu, dan penerangan. 2. Faktor kimia : debu, uap, gas, larutan, awan, kabut, dll ( Toksikologi Industri ) Setiap tempat kerja hrs memenuhi efisiensi kerja maksimal dan kelelahan seminimal mgkn. Volume ruang kerja perkapita min 10 m kubik, tinggi min 3 m, luas lantai min 2 m persegi.
Evaluasi lingkungan… 3. Faktor Biologi : binatang/hewan dan tumbuh2an yg dapat mengganggu kesehatan, lalat, nyamuk, lumut dll. 4. Faktor Fisiologis : peralatan kerja yang tidak ergonomis 5. Faktor Sosio-psikologis : suasana kerja yang tidak harmonis, adanya klik, rasa tdk enak dsb.
Evaluasi faktor kimia penyebab sakit 1. Subyektif dengan indra manusia 2. Dengan menggunakan hewan 3. Alat detektor dan indikator 4. Pengambilan sampel dan pem. labor.
Koreksi Tempat Kerja Tujuan : agar kadar penyebab penyakit (fisik, kimia) di tempat kerja < NAB nya. Caranya : 1. Substitusi bahan 2. Pencegahan pengotoran tempat kerja 3. Cara basah, debu yg mengotori udara 4. Penataan dan perawatan alat industri yg baik 5. Pengaturan ventilasi dan dilusi
Perlindungan Masyarakat Sekitar dan Umum Perusahaan harus dapat melindungi masyarakat dari bahaya-bahaya akibat industri al : kebisingan, pengotoran udara, tanah, air, sampah, bahan-bahan berbahaya, bau yang tdk enak, air limbah industri, bahan makanan, dll.
TERIMA KASIH