VENTRIKULAR FIBRILASI Ns. Herlina S.Kep
SISTIM KONDUKSI/HANTARAN Didalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang bisa menghantarkan aliran listrik yang mempunyai sifat sifat khusus, yaitu: Otomatisasi : kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan. Irama : kemampuan untuk membentuk impuls yang teratur. Konduksi : kemampuan untuk menyalurkan impuls. Rangsang : kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang
Sistim konduksi otot jantung
SA node ( nodus sinus atrial) Terletak anatar batas vena cava superior dan atrium kanan, disebut sebagai pemacu alami.Normal mengeluarkan impuls 60 – 90 x/mnt AV node (nodus atrio ventrikuler ) Terletak di dalam dinding septum atrium sebelah kanan, tepat diatas katub trikuspid, mengeluarkan impuls 40 = 60x/mnt
3. Bundle of his Berfungsi mengantarkan impuls dari nodus AV ke sistem branch bundle, yang berc abang menjadi dua yaitu “ Right Bundle Branch/ RBB/ cabang kanan mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kanan Left Bundle Branch/LBB/ cabang kiri mengirim impuls ke bagian belakang dan depan.
4. Serabut purkinje merupakan bagian ujung dari bundle branch yang menghantarkan impuls menuju subendokard ventrikel, menghasilakn impuls 20 – 40x/mnt.
Pada orang normal rangsangan listrik jantung berawal dari SA node ke seluruh jalur konduksi tertentu. Pada keadaan tertentu dapat tombul impuls yang bukan berasal dari SA node melainkan dari tempat lain, seperti dari atrium maupun ventrikel. Bila SA node gagal, maka sistem lain mengambil alih
Ventrikular Fibrilasi adalah keadaan dimana jantung tidak dapat melakukan fungsi kontraksinya, sehingga keadaan ini dapat menyebabkan kematian.Dimana jantung hanya dapat bergetar saja. Keadaan ini sering kali terjadi didahului dengan adanya tachicardi ventrikel Pada keadaan VF tindakan yang harus segera dilakukan adalah DC shock atau defibrilasi.
Terdapat dua macam VF yaitu VF kasar (course fibrilas) dan VF halus (fine fibrilasi)
DC SHOCK
AED (Automated External Defibrillators)_
Teknik Pelaksanaan Defibrilasi Perawat yang memiliki unit defibrilator selalu menyiapkan keadaan alat siap pakai dan mudah untuk mengambilnya apabila diperlukan secara emergency. Alat tersebut harus diletakkan satu meja instrumen portable emergency yang dilengkapi dengan sarana obat dan alat emergency.
Hidupkan defibrilator Pilih energy yang diperlukan Pilih paddle atau lead I, II, III melalui tombol lead select Oleskan jelly pada paddle Letakkan paddle pada apex dan sternum sesuai petunjuk pada paddle Sebelum melakukan dc nilai kembali irama pada monitor apakah masih VF atau VT tanpa nadi Tekan tombol pengisi energy ( charge) pada paddle apex atau unit defibrilator
8. Setelah energy yang diharapkan tercapai berikan aba aba dengan suara yang jelas agar orang lain tidsak menyentuh pasien, tempat tidur atau peralatan lain. 9. Beri tekanan ± 10 – 12 kg pada kedua paddle 10. Nilai kembali irama jantung pada monitor, apabila tetap VF/VT tanpa nadi tekan tombol discharge
TERIMA KASIH