EPIDEMIOLOGI DAN DIAGNOSIS DIABETES MELITUS TYPE II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kehamilan & Diabetes Mellitus
Advertisements

DIABETES MELLITUS.
DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
DIABETES MELLITUS (DM)
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Diabetes melitus Ns. Herlina S.Kep.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
DIABETES MELITUS Kelompok 2.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
R BAYU KUSUMAH N SISTEM IMUN. Adalah kemampuan untuk membunuh patogen atau bahan asing lain dan untuk mencegah berlanjutnya kasus penyakit akibat infeksi.
Kelompok 1A: Inten Nurhasadina Nafa Maulidina Novita Amelia
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
DIACONT.
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
Diabetes Mellitus.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT (TM2)
Kelompok 3.
PENYAKIT DIABETES BY:SUN SIREGAR.
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
PENYAKIT DEGENERATIF Vilda Ana Veria S, M.Gizi.
Diabetes Melitus Gestasional
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
DIABETES MELLITUS.
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKIK Untad/ RS Undata Palu
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
Dr.hj.Suzan Pakpahan.M,Kes
Diabetes, Tak Hanya Soal Kadar Gula
Tatalaksana Diabetes Melitus
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
EPIDEMIOLOGI DIABETES MELITUS
SARIYANTI PUTRI AGUSTINA
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
EPIDEMIOLOGI PTM DIABETES MELITUS.
LAPORAN METODE PENELITIAN PROJECT WORK/TUGAS AKHIR
JUVENILE DIABETES By Ninis Indriani.
Sindrom Guillain–Barré
DIABETES MELITUS TIKes TT Riau.
KELOMPOK 7 Magfira arifuddin(PO ) Rahmawati(PO ) Virgin yaumul hasanah (PO ) Andi Tasya(PO )
HIPERGLIKEMIA.
NUTRISI PASIEN GANGGUAN HORMONAL (DIABETES MELLITUS)
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Mengenal Diabetes Mellitus
DIABETES MELITUS GESTATIONAL
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
DIABETES MILITUS RUMAH SAKIT TEBET
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Oleh Meili rianita Skep Ners
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
Diabetes Melitus Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin.
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
MINI PROJECT   TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN TENTANG DIABETES MELITUS BESERTA PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELITUS.
DIABETES MELLITUS (DM) Oleh Dr. Santi Martini, dr., M.Kes Departemen Epidemiologi FKM Unair.
DIABETES MELITUS.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIK OLEH KELOMPOK 3 RABIATUL MUSFIRAH JOHAN WIDYA SUMARNI ULFA YULIANINGSIH FENTY.
DIABETES MELITUS. TUGAS FARMAKOTERAPI KELOMPOK 10 Alfika Pebriani Bagas Yuma K Dwi Fitrianingsih Evi Trimalisa Isnawati.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Dr. Ema Mayasari UPTD PUSKESMAS TELAGASARI.
TUGAS PATOFISIOLOGI (DIABETES MELITUS) OLEH: NAMA : SOFIA NOFIANTI BP : KELAS : VII c DOSEN PEMBIMBING : Dr. SUHATRI, MS, APT.
DIABETES MELLITUS (DM) Oleh Dr. Santi Martini, dr., M.Kes Departemen Epidemiologi FKM Unair.
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UB – RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2015.
NEUROPATI DIABETIK POLI SARAF RSUD CILEGON. Diabetes Melitus (DM) atau Kencing Manis merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

EPIDEMIOLOGI DAN DIAGNOSIS DIABETES MELITUS TYPE II SARNIWATY KAMISSY

Definisi dan etimologi Diabetes mellitus, DM  diabaínein (bhs yunani): διαβαίνειν,, tembus atau pancuran air Mellitus (bahasa Latin): rasa manis dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis

Definisi Diabetes Melitus merupakan kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner & Suddarth, 2001). Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price, Slyvia Anderson, 1995). Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2002).

Menurut American Diabetes Association, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin (resistensi insulin), atau kedua-duanya. Etiologi Fungsi sel pankreas dan sekresi insulin yang berkurang Perubahan karena lanjut usia sendiri yang berkaitan dengan resistensi insulin, akibat kurangnya massa otot dan perubahan vaskular. Aktivitas fisik yang berkurang, banyak makan, badan kegemukan. Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress, operasi. Sering menggunakan bermacam-macam obat-obatan. Adanya faktor keturunan.

Epidemiologi Secara global, pada 2010, diperkirakan 285 juta orang menderita diabetes, dengan tipe 2 sekitar 90% dari kasus insiden DM meningkat dengan cepat, dan pada tahun 2030, jumlah ini diperkirakan hampir dua kali lipat. Diabetes mellitus terjadi di seluruh dunia, namun lebih umum (terutama tipe 2) di negara-negara yang lebih maju. Peningkatan terbesar dalam prevalensi, diperkirakan terjadi di Asia dan Afrika, di mana kebanyakan pasien mungkin akan ditemukan pada tahun 2030 Peningkatan kejadian di negara berkembang mengikuti tren urbanisasi dan perubahan gaya hidup. Beberapa juga meyakini adanya faktor lingkungan, tapi masih sedikit pemahaman tentang mekanismenya.

Epidemiologi WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%) dan rural (7,2%) maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural. Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menunjukkan : prevalensi nasional DM berdasarkan pemeriksaan gula darah pada penduduk usia >15 tahun diperkotaan 5,7%. Prevalensi nasional Obesitas umum pada penduduk usia >= 15 tahun sebesar 10.3% dan sebanyak 12 provinsi memiliki prevalensi diatas nasional, prevalensi nasional Obesitas sentral pada penduduk Usia >= 15 tahun sebesar 18,8 %  dan sebanyak 17 provinsi memiliki prevalensi diatas nasional. prevalensi TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) pada penduduk usia >15 tahun di perkotaan adalah 10.2% dan sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi diatas prevalensi nasional. proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%.

Gb.1 Perkiraan jumlah orang dewasa dengan DM menurut kelompok umur untuk negara maju dan negara berkembang

Gambar 2. Prevalensi DM global menurut usia dan jenis kelamin untuk tahun 2000

Ranking Negara tahun 2000 Orang dengan DM (juta) Tabel 1. Daftar negara dengan jumlah perkiraan kasus DM terbanyak untuk tahun 2000 dan 2030 Ranking Negara tahun 2000 Orang dengan DM (juta) Rangking Negara tahun 2030 India Cina AS Indonesia Jepang Pakistan Federasi Rusia Brasil Italia Banglades 31,7 20,8 17,7 8,4 6,8 5,2 4,6 4,3 3,2 Filipina Mesir 79,4 42,3 30,3 21,3 13,9 11,3 11,1 8,9 7,8 6,7

Tipe Diabetes Melitus Diabetes Tipe 1 Diabetes Tipe 2 Diabetes dalam Kehamilan Diabetes Tipe Lain

Klasifikasi WHOmengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan gejala : Diabetes tipe 1 : Disebabkan rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik (tidak khas). Diabetes tipe 2: yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin Diabetes gestasional: meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM. Diabetes tipe lain

Klasifikasi DM Diabetes tipe 1 - kerusakan sel β mengarah kepada defisiensi insulin absolut A. Imun B. Idiopatik Diabetes tipe 2 (80%) - defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin Tipe spesifik lainnya A. Defek genetik dari fungsi sel β B. Defek genetik pada kerja insulin C. Penyakit pankreas eksokrin D. Endokrinopati E. Induksi obat atau bahan kimiawi F. Infeksi G. Bentuk tidak umum dari diabetes dimediasi imun H. Sindroma genetik lainnya DM kehamilan (Gestational DM)

Klasifikasi & Karakteristik Diabetes Melitus Diabetes melitus tipe I: Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut baik melalui proses imunologik maupun idiopatik. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipacu oleh aktivitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap insulin itu sendiri.

Diabetes melitus tipe II: Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Jumlah insulin normal, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam darah menjadi meningkat.

DM tipe 2 Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula di dalam darah. namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan

Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa. Obesitas ditemukan pada kira-kira 90% dari pasien dunia didiagnosis DM tipe 2. Faktor lain adalah riwayat keluarga

glukosa Energi sel

PERAN INSULIN “The Best Prescription is Knowledge” Copyright©.MediFa2004/Adip/Witri

60 ng/ml Individu normal Insulin plasma F A S E 1 F A S E - 2 3-5 mnt 50-60 menit waktu Penderita DM tipe-2 (Tumpul) Insulin plasma (Lebih tinggi dan lama) F A S E - 2 F A S E - 1 Waktu (Delayed Insulin secretion)

Glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan mudah Kelainan pada DM tipe 2 Penderita DM tipe 2: Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel karena sel resisten terhadap insulin Orang normal: Glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan mudah “The Best Prescription is Knowledge” Copyright©.MediFa2004/Adip/Witri

Rubin E, Reisner HM. Essential of rubin’s pathology [e-book]. 5th ed

Patofisiologi DM tipe 2 Bahan kuliah dr. Makbul M Aman. Diabetes melitus. Palu: FK UNISA; 2010.

Faktor Risiko Diabetes Mellitus Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan Riwayat diabetes dalam keluarga Umur Jenis kelamin Faktor risiko yang dapat dikendalikan Kegemukan Tekanan darah tinggi Kadar kolesterol Toleransi glukosa terganggu Kurang gerak

Beberapa faktor pemicu DM: Defek genetik sel β-cell Maturity onset diabetes of the young Mutasi Mitochondrial DNA Defek genetik pada pemrosesan insulin atau kinerja insulin Defects in proinsulin conversion Insulin gene mutations Insulin receptor mutations Defek pada pankreas Chronic pancreatitis Pancreatectomy Pancreatic neoplasia Cystic fibrosis Hemochromatosis

Beberapa faktor pemicu DM Kelainan endokrin Growth hormone excess (acromegaly) Sindrom Cushing Hyperthyroidism Infeksi Cytomegalovirus Coxsackievirus B Obat-obatan Glucocorticoids /steroid Hormon Thyroid β-adrenergic agonists Statins (obat kholesterol)

DIAGNOSIS Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes. Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM seperti di bawah ini: Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita

DM TIPE II Sukar terjadi ketoasidosis Pengobatan tidak harus dengan insulin Onset lambat Gemuk atau tidak gemuk Biasanya terjadi pada umur > 45 tahun Tidak berhubungan dengan HLA Tidak ada antibodi sel islet 30%nya ada riwayat diabetes pada keluarga ± 100% kembar identik terkena DM TIPE I Mudah terjadi ketoasidosis Pengobatan harus dengan insulin Onset akut Biasanya kurus Biasanya terjadi pada umur yang masih muda Berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4 Didapatkan antibodi sel islet 10%nya ada riwayat diabetes pada keluarga 30-50 % kembar identik terkena

DIAGNOSIS 1.. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM 2. Pemerksaan glukosa plasma puasa≥ 126 mg/dL dengan adanya keluhan klasik Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Meskipun TTGO dengan beban 75 g glukosa lebih sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukan berulang-ulang dan dalam praktek sangat jarang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus

DIAGNOSIS ≥

TEST TOLERANSI GLUKOSA ORAL (T.T.G.O) 1.Makan minum seperti biasa 3 hari sebelum pemeriksaan 2.Kegiatan jasmani dilakukan seperti biasa 3.Berpuasa 10-12 jam sebelum pemeriksaan 4.Pagi diperiksa KGD puasa 5. Minum larutan 75 gr glukosa dalam 250cc air (5 menit) 6.Pasien menunggu selama 2 jam dan tidak merokok 7.Diperiksa KGD 2 jam sesudah minum larutan glukosa TGT : KGD puasa normal. KGD 2 jam paska pembebanan 75 gram glukosa antara 140-199 mg% GDPT: KGD Puasa 100-125 mg%

Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Melitus poliuria, polidipsia, polifagia

Diagnosis

TERIMA KASIH