Pengorganisasian-Struktur dan Rancangan Organisasi Chapter 6 Pengorganisasian-Struktur dan Rancangan Organisasi Akuntansi-Untirta
Definisi Struktur Organisasi. Pengeturan pekerjaan secara formal dalam suatu organisasi. Desain Organisasi. Suatu proses yang melibatkan keputusan tentang enam komponen penting: Work specialization Departmentalization Chain of command Span of control Centralization and decentralization Formalization Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–1 Tujuan Pengorganisasian. Membagi pekerjaan yang dikerjakan menjadi tugas departemen yang spesifik. Membebankan tugas dan tanggungjawab yang berhubungan dengan tugas individual. Kordinasi tugas organisasi yang berbeda. Menelompokan pekerjaan menjadi satu unit. Membangun hubungan diantara individual, kelompok, dan departemen. Membangun garis wewenang formal. Alokasi dan deploys sumberdaya organisasional Akuntansi-Untirta
Struktur Organisasi Work Specialization Tingkat pembagian tugas menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah yaang dikerjakan masing-masing oleh orang yang berbeda. Spesialisasi yang berlebihan dapat mengakibatkan tindakan manusia yang tidak ekonomis sperti kebosanan, kelelahan, kualitas yang jelek, meningkatnya ketidakhadiran, tingginya tingkat perputaran. Akuntansi-Untirta
Departementalisasi Berdasar Tipe. Functional Pengelompokan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan. Product Pengelompokan oleh lini produk. Geographical Pengelompokan pekerjaan berdasarkan wilayah geografis. Process Pengelompokan pekerjaan berdasarkan produk atau arus pelanggan. Customer Pengelompokan pekerjaan berdasarkan jenis pelanggan dan kebutuhannya. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 Departementalisasi Fungsional. Keuntungan Efisiensi dengan cara menempatkan bersama spesialisasi dan orang dengan keahlian, pengetahuan, dan orientasi. Koordinasi anta area fungsional. Pendalaman spesialisasi. Kerugian Komunikasi lintas are fungsioanal. Terbatasnya sudutpandang organisasi. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Geografis. Keuntungan Lebih efekti dan efisien menangani masalah-masalah regional yang timbul. Melayani kebutuhan geografis yang unik lebih baik. Kerugian Duplikasi fungsi Dapat menimbulkan perasaan terisolasi dari area geografis lainnya. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Produk. + Membantu menspesialisasikan produk dan jasa tertentu. + manajer menjadi lebih ahli pada industri mereka. + Lebih dekat ke pelanggan. – Duplikasi fungsi. – pandangan terbatas terhadap tujuan orgnisasi. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Proses. + Arus aktivitas lebih efisien. – hanya dapat digunakan pada tipe produk tertentu. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Pelanggan. + Kebutuhan pelanggan dan permasalahaan dapat dipenuhi oleh spesialis. - Duplikasi fungsi -Pandangan terbatas terhadap tujuan organisasi. Akuntansi-Untirta
Struktur Organisasi. (cont’d) Rantai Komando Garis kewenangan berkelanjutan yang membentang dari level paling atas suatu organisasi hingga level paling bawah dan menjelaskan siapa yang melapor kesiapa. Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d) Authority Hak yang melekat dalam suatu posisi manajerial untuk memberitahukan orang apa yang harus dikerjakan. Responsibility Kewajiban atau harapan untuk melaksanakan. Unity of Command Konsep bahwa seseorang harus memiliki satu bos dan harus lapor ke hanya satu orang tersebut. Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d) Rentang Kendali Jumlah orang yang dapat secara efektif dan efisien di awasi oleh manajer. Rentang kendali dipengaruhi oleh: Keahlian dan kemampuan manajer. Karakteristik karyawan. Karakteristik pekerjaan yang dikerjakan. Keserupaan tugas. Kerumitan tugas. Kedekatan fisik dengan bawahan. Standarisasi tugas. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–3 Contrasting Spans of Control Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d) Centralization Tingkat dimana pembuatan keputusan dikonsentrasikan pada satu titik dalam suatu organisasi. pengorganisasian dimana manajer pucak membuat semua keputusan dan karayawan level rendah hanya menunaikan tugas yang diberikan. Decentralization Pengorganisasian dimana pembuatan keputusan didorong ke pada siapa yang paling dekat pada tindakan. Employee Empowerment Meningkatkan keputusan pembuatan keputusan (kekuasan) oleh karyawan. Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d) Formalization Tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi di standarisasi dan kadar dimana perilaku di arahkan oleh peraturan dan prosedur. Formalisasi tinggi terhadap pekerjaan menawarkan sedikit kebijakan terhadap apa yang dikerjakan. Formalisasi rendah berarti sedikit penekanan terhadap bagaimana pekerjaan tersebut harus dilakukan. Akuntansi-Untirta
Faktor Situasional. Keputusan struktural dipengaruhi oleh: Keseluruhan strategi organisasi. Struktural organisasi mengikuti strategi. Ukuran organisasi. Perusahaan berubah dari organik ke mekanis ketika ukurannya tumbuh besar. Teknologi yang digunakan oleh organisasi. Perusahaan mengadaptasikan struktur mereka terhadap teknologi yang mereka gunakan. Tingkat Ketidak pastian lingkungan. Lingkungan dinamis membutuhkan struktur organik, struktur mekanis membutuhkan lingkungan yang stabil. Akuntansi-Untirta