Tahapan Pengolahan dapat diklasifikasikan :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

PAM pengolahan air minum dengan cara sedimentasi
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR “LIMBAH DAPUR” PT. PP – DSLNG PROJECT ” GREEN INOVATION.
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
4. RERATING KAPASITAS SEDIMENTASI
Mekanika Fluida II Week #3.
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
TIPS MERESUME.
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
SEDIMENTASI Mekanisme Proses
Kuliah Mekanika Fluida
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
PAM dan SANITASI MAKANAN
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
LANDASAN TEORI.
Rekayasa pengolahan limbah
Dasar-dasar Perencanaan Pengaliran Limbah Cair
Teknik Lingkungan Kuliah 4 Pengolahan Air Bersih.
III. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Semua ingin ikut dalam perubahan
Menghitung Potensi Daya Potensi daya : Pt = ρ.g.Q.H n.η o Pt= daya terbangkit (W), ρ= rapat massa air (kg/m 3 ), g= gravitasi (m 2 /detik), Q= debit aliran.
2.6 Friction in pipe flow Aldila Pupitaningrum Ifa Kumala RL.
PENCEMARAN AIR TANAH “BAR SCREEN DAN GRIT REMOVAL UNIT” OLEH: KELOMPOK 1 NAMA-NAMA ANGGOTA: 1.MUH. ARIF RAHMAN 2.IKHLASUL IHSAN HADINI 3.MUH. ALAM NASYRAH.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Jurusan Teknik Lingkungan ITS 2014
Konsep Aliran Zat Cair Melalui (Dalam) Pipa
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Bab 8 : ALIRAN INTERNAL VISCOUS INKOMPRESIBEL
MODUL- 2 Lajutan………..
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
Cocok digunakan utk daerah yg berpenduduk padat atau daerah yg muka air tanahnya ckp tinggi (daerah pantai/ rawa) Air limbah yg diolah berasal rmh tangga.
SEDIMENTASI I Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingkungan FTSP – ITS
Latihan Penyelesaian Soal
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Kuliah ke-6 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Minggu ke 2 PROSES TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
PROSES PENGOLAHAN SECARA FISIK - KIMIA
Pengolahan AIR BUANGAN (WASTE WATER TREATMENT)
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
Air Buangan / limbah dan kesehatan
Penyaringan awal Pengendapan
GRIT CHAMBER GRIT CHAMBER Nieke Karnaningroem
PENGELOLAAN LIMBAH PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP – ITS Kampus Sukolilo, Surabaya – 60111
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
MODUL 2: ALIRAN BAHAN CAIR Dr. A. Ridwan M.,ST.,M.Si,M.Sc.
Aliran Permukaan Air keluar dr suatu daerah aliran sungai (DAS) dapat melalui: Aliran permukaan yi air yg mengalir di atas permukaan tanah. Bentuk ini.
Limbah Domestik Limbah Industri non B3
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PT KEBON AGUNG MALANG
Bentuk-bentuk Kolam Pengendapan Pertama
Konsep Penglahan Limbah Cair PERTEMUAN 5 Nayla Kamilia Fithri
Overview of Wastewater Treatment Processes
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
Pengolahan Air Bersih secara Fisik PERTEMUAN 14 Nayla Kamilia Fithri
Perencanaan dan Strategi Pengolahan Air Minum dan Air Bersih
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Pengolahan Limbah Cair
Alat Pengolah Air Limbah Rumah Tangga (Kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob) Oleh Kelompok 9 -Nanda Amar Kurniawan( ) -Amaluddin Fajar( )
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
UNIT AIR BAKU DAN UNIT PRODUKSI ADRIAN HAFIZ FAJAR RAMADHAN DINI NURHIDAYAH MUHAMMAD DANIAL HADI RATIH DEWI RODIAH
Transcript presentasi:

Tahapan Pengolahan dapat diklasifikasikan : Pengolahan tahap pertama (Primary Treatment) umumnya pengolahan secara phisik. Pengolahan tahap kedua (Secondary Treatment) berupa pengolahan phisik – kimia dan atau biologis Pengolahan tahap ketiga ( Tertiary Treatment, advance treatment) umumnya untuk mereduksi kandungan nutrien, pestisida atau logam – logam yang masih terkandung didalamnya.

Pengolahan tahap I : Unit Operasi Parameter yang dihilangkan 1. Penyaringan (Screen) Plastik, Kayu, perca kain 2. Grit Removal Partikel pasir>0,2 mm 3.Pengendapan Partikel tersuspensi 4. Pengapungan Minyak, Lemak dan Olie

Flow diagram Pengolahan pertama : Penyaringan Kasar Bak Pemisah Pasir dan Kerikil Perajang Pengendapan Pertama Influen Efluen Lumpur (TSS dan BOD)

I. Saringan Kasar (Bar Screen): Fungsi : Menyaring bahan tersuspensi dalam ukuran besar (plastik, kayu, kain dll) Cara Pembersihan : a. Manual b. Mekanis 3. Bentuk Bak Penyaring : Saluran empat Persegi Panjang 4. Bentuk permukaan balok/bar : Bulat : Empat persegi panjang :

Bar Screen

5. Kriteria Perencanaan : PembersihanManual PembersihanMekanis a Kecepatan Pada Celah (m/dt) 0,3 – 0,6 0,6 – 1,0 b. Ukuran Bar : Lebar Panjang 4 – 8 mm 25 – 50 mm 8 – 10 50 - 75 c Lebar celah (mm) 25 - 75 10 – 50 d. Sudut Kemiringan (o) 45 - 60 75 - 85

6. Kehilangan Energi (Head loss) : Head loss : Kehilangan energi akibat gesekan air pada saluran & celah akibat penyempitan penampang aliran. hL

Penampang aliran Saringan Balok W Penampang aliran Saringan Balok

Bentuk Nilai betha 1 2,42 2 1,83 3 1,79 4 1,67 5 Tear 0,76 7. Faktor Bentuk : No Bentuk Nilai betha 1 2,42 2 1,83 3 1,79 4 1,67 5 Tear 0,76

8. Informasi Data Desain : Debit Aliran : Rata – rata ; puncak. Minimum Dimensi Saluran Kecepatan Aliran 9. Tahapan perencanaan : Hitung luas bukaan Total = (debit Puncak/ Kec. Aliran) Hitung Lebar Bukaan = Luas penampang aliran/kedalaman air Hitung jumlah bukaan dan jumlah bar Hitung lebar saluran Hitung Koefisien efisiensi Hitung Kehilangan energi akibat gesekan.

II. Bak Pemisah Pasir & Kerikil : Fungsi : Memisahkan pasir dan kerikil yang berdiameter lebih besar dari 0,2 mm Prinsip : Kontrol Kecepatan aliran dalam bak Pemisah Grit. Kriteria perencanaan : Kedalaman (m) : 2 – 5 Panjang (m) : 7,5 – 20 Lebar (m) : 2,5 – 7,0 Rasio (Lebar/Dalam) : 1 – 5 Rasio (Panjang/Lebar) : 2,5 – 5 Kecepatan pada permukaan (m/det) : 0,3 – 0,8 Beban hidrolis permukaan : 30 – 40 m/jam Td : 4 – 5 menit

4. Data informasi untuk perencanaan : Debit (Q) = Puncak Karakteristik air limbah = % partikel “grit” 5. Tahapan Perencanaan : Tentukan Kecepatan Aliran dan kecepatan pengendapan Hitung panjang saluran : Vh x t Hitung kedalaman saluran : Vs x t Hitung luas permukaan bak pemisah Hitung volume bak pemisah

Lebar saluran h Ruang lumpur Q W X Q

III. Pengendapan Pertama Fungsi : Memisahkan padatan tersuspensi termasuk partikel diskrit dan partikel flokulen. Syarat : aliran harus dalam kondisi Laminer. Prinsip Pengendapan aliran kontinyu : ‘Merubah kecepatan aliran horisontal (VH) sedemikian rupa agar kecepatan pengendapan partikel (Vs) >> (VH) 4. Efisiensi Pemisahan : Zat Padat Tersuspensi :20 – 65 % Konsentrasi BOD : 20 – 45 %

7. Formulasi : Td = Vol/Q = (Px:LxH)/Q VH = Q/(Across) = Q/(LxH Vs = Q / A permukaan = Q / (L x P)

5. Kriteria Perencanaan (tipikal) : Waktu Pengendapan (jam) : 1 – 3 Beban Permukaan (m3/m2.jam) : 20 – 80 Kedalaman Bak (m) : 1,5 – 4 Beban pelimpah (m3/m.hari) : Q< 44 l/det = 124 Q > 44 l/det = 186 Rasio P : L = (2 – 6) : Kemiringan dasar : Bak bentuk empat persegi : (1 – 3 )% Bak sirkular : 40 – 100 mm/m Kedalaman Ruang Lumpur, t = 1/3 H

6. Kecepatan Pengendapan Partikel : Aliran Laminar (Nre<1,9) : Aliran Turbulen (Nre = 1000 – 10.000)

8. Struktur Pelimpah : Ambang bebas V notch U notch Panjang Pelimpah : Lw = Q / beban pelimpah

Fungsi : Mengurangi energi aliran Distribusi aliran Mencegah turbulensi Kehilangan energi aliran (head loss) sekecil mungkin.

9. Langkah – langkah perhitungan : Tetapkan Efiensi pengendapan Tetapkan kriteria perencanaan dipilih sesuai % pengendapan yang diinginkan Hitung luas permukaan Hitung volume pengendapan Hitung dimensi ruang pengendapan Cek aliran berdasar nilai Nre Hitung kebutuhan pelimpah Hitung struktur inlet Hitung produksi lumpur dan necara massa lumpur Hitung dimensi ruang lumpur dan tetapkan waktu pengurasan.