RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI OPERASI TRANSPORTASI ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN CARA PENGGUNAAN ATAU PEMANFAATAN SISTEM TRANSPORTASI DALAM MEMENUHI FUNGSINYA DAN MELAYANI PERMINTAAN YANG ADA PEMANFAATAN JARINGAN TRANSPORTASI PENENTUAN RUTE OPERASI PENJADWALAN DAN FREKUENSI PENYEDIAAN KAPASITAS SISTEM PENGUMPULAN PENDAPATAN ATAU CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN ONGKOS KRITERIA UNTUK MENGUKUR KINERJA OPERASI TRANSPORTASI RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI
KARAKTERISTIK ANGKUTAN UMUM DAN PENGGGUNANYA ANGKUTAN PENUMPANG (ORANG) ANGKUTAN BARANG ANGKUTAN MENURUT CARA PENGOPERASIAN ANGKUTAN PENUMPANG ANGKUTAN PRIBADI; ANGKUTAN UMUM YANG DIMILIKI , DIOPERASIKAN UNTUK KEPERLUAN PEMILIK DAN MENGGUNAKAN PRASARANA BAIK PRIBADI MAUPUN PRASARANA UMUM ANGKUTAN UMUM; ANGKUTAN DIMILIKI OPERATOR YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK UMUM DENGAN PERSYARATAN TERTENTU (MEMBAYAR ONGKOS) KARAKTERISTIK PELAYANANNYA KARAKTERISTIK PENGGUNANYA KARAKTERISTIK POLA WAKTU KARAKTERISTIK MODA YANG DIGUNAKAN KARAKTERISTIK ANGKUTAN UMUM
KARAKTERISTIK PELAYANAN Angkutan umum Angkutan pribadi Peruntukkan umum Pemilik Pemasok jasa operator Penetuan rute perjalanan Operator (fixed) Pengguna/pemilik (flexibel) Penentuan kapan digunakan Penentuan biaya Sesuai pemakaian Moda Bus, Streetcar,LRT, Mobil, motor, sepeda Kerapatan daerah yang optimal Rendah - Medium Medium – Tinggi Pola rute pelayanan yang optimal Menyebar Terkonsentrasi (radial) Waktu pelayanan yang terbaik Off-peak Peak Trip porpose Rekreasi, shopping, bisnis Kerja, sekolah dan bisnis
KARAKTERISTIK PENGGUNA ANGKUTAN UMUM KELOMPOK CHOISE ; ORANG-ORANG YANG MEMPUNYAI PILIHAN DALAM MOBILITASNYA (ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEND. PRIBADI) KELOMPOK CAPTIVE: ORANG-ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI PILIHAN DAN TERGANTUNG KEPADA ANGKUTAN UMUM UNTUK KEBUTUHANMOBILITASNYA JUMLAH KELOMPOK CHOISE SANGAT DIPENGARUHI OLEH DUA FAKTOR: KONDISI PEREKONOMIAN SUATU KOTA KONDISI PELAYANAN ANGKUTAN UMUM VARIASI PENGGUNA ANGKUTAN UMUM TERHADAP WAKTU TUJUAN PERJALANAN PENGGUNA ANGKUTAN UMUM KARAKTERISTIK POLA WAKTU
KARAKTERISTIK MODA ANGKUTAN UMUM JENIS TEKNOLOGINYA KLASIFIKASI ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN MODA KAPASITAS PELAYANAN MODANYA RENCANA OPERASI ANGKUTAN JALAN RAYA RENCANA OPERASI PENENTUAN JADWAL DAN FREKUENSI OPERASI PENENTUAN PEMBAYARAN KRITERIA KINERJA OPERASI FAKTOR TINGKAT PELAYANAN JADWAL DAN FREKUENSI OPERASI SANGAT DITENTUKAN OLEH PERMINTAAN (DEMAND) SIFAT PELAYANAN DAN WAKTU PELAYANAN SISTEM PENGENDALIAN OPERASI (MANUAL ATAU OTOMATIS) FAKTOR EKONOMI
PERENCANAAN OPERASI ANGKUTAN KERETA API PENENTUAN PEMBAYARAN DASAR PEMBAYARAN (SERAGAM, BERDASARKAN JARAK) CARA PEMBAYARAN (SISTEM LANGGANAN, BAYAR SEBELUM NAIK, BAYAR SETELAH NAIK) KRITERIA KINERJA TINGKAT PELAYANAN (KAPASITAS, AKSESIBILITAS) MUTU PELAYANAN (KENYAMANAN, KEANDALAN, KESELAMATAN, FLEKSIBILITAS, KETEPATAN/KECEPATAN) PERENCANAAN OPERASI ANGKUTAN KERETA API PERKIRAAN DEMAND PADA ANGK. KERETA API : PENDEKATAN PASAR PENDEKATAN LALU-LINTASNYA
YANG PERLU DICERMATI PADA PENDEKATAN PASAR PASAR YANG SUDAH ADA (AKTUAL) PASAR KARENA TUGAS PEMERINTAH PENGEMBANGAN PASAR YANG BARU YANG PERLU DICERMATI PADA PENDEKATAN PASAR YANG PERLU DICERMATI PADA PENDEKATAN LALU-LINTAS JUMLAH PENUMPANG YANG DIANGKUT JUMLAH BARANG YANG DIANGKUT
PENENTUAN JUMLAH KERETA API, FREKUENSI DAN HEADWAY ANTAR KERETA DEMAND YANG AKAN DILAYANI PENGEMBANGAN PASAR YANG AKAN DILAYANI RENCANA STRATEGI OPERASI PENTARIFAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN KECEPATAN OPERASI KAPASITAS MUAT JUMLAH KERETA API YANG DIBUTUHKAN
HEADWAY PADA OPERASI KERETA API JARAK ANTAR KERETA API MINIMUM JARAK ANTAR KERETA API MEMASUKI STASIUN JARAK ANTAR KERETA API MENINGGALKAN STASIUN JARAK ANTAR KERETA API MINIMUM DITENTUKAN OLEH KECEP. KERETA API, JARAK PENGEREMAN, PETAK BLOK, JARAK MINIMUM YANG DIPERSYARATKAN MENURUT SINYAL JARAK ANTAR KERETA API MEMASUKI STASIUN DITENTUKAN OLEH: JARAK MINIMUM YANG DIPERSYARATKAN SINYAL, PANJANG KERETA API, KECEPATAN KERETA API, JARAK PENGEREMAN, WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK BERANGKAT JARAK ANTAR KERETA API MENINGGALKAN STASIUN DITENTUKAN OLEH HEADWAY MINIMUM, JARAK ANTAR KERETA API MEMASUKI STASIUN, WAKTU PEMBERHENTIAN, WAKTU YANG DIBUTUHKAN KERETA API UNTUK MENCAPAI KECEPATAN TERTENTU
PERENCANAAN OPERASI ANGKUTAN LAUT RENCANA OPERASI MENCAKUP PENETAPAN JUMLAH KAPAL DAN JUMLAH FREKUENSI YANG DIBUTUHKAN PADA TIAP LINTASAN SESUAI DENGAN JENIS KAPAL DAN JARAK LINTASAN PERHITUNGAN HEADWAY : ASUSMSINYA” PERJALANAN YANG LEBIH DARI 8 JAM, DIAMBIL WAKTU OPERASI = 24 JAM/HARI, KURANG DARI NILAI TERSEBUT DIAMBIL WAKTU OPERASI 12 JAM / HARI KAPASITAS MUATAN ANGKUTAN KAPAL LAUT SIFAT BARANG YANG DIANGKUT JENIS ALAT ANGKUTAN LAUT JARAK TEMPUH KECEPATAN RATA-RATA
PERENCANAAN OPERASI ANGKUTAN UDARA PERENCANAAN OPERASI ANGKUTAN UDARA MELIPUTI: PERAMALAN LALU-LINTAS UDARA PERENCANAAN ARMADA PERENCANAAN SKEDUL PENERBANGAN
PERENCANAAN SKEDUL PENERBANGAN YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN ARMADA PENERBANGAN: PROYEKSI PERMINTAAN KONDISI ARMADA YANG ADA TIPE PESAWAT YANG DIGUNAKAN KONDISI PRASARANA TRANSPORTASI UDARA RENCANA PENGEMBANGAN RUTE PENERBANGAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN PENERBANGAN ANALISIS MENGENAI PENGADAAN PESAWAT PERENCANAAN SKEDUL PENERBANGAN BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN: PERSYARATAN PERMINTAAN (DIBUTUHKAN DATA MAT ATAU OD) PERTIMBANGAN EKONOMI (BIAYA DAN PENDAPATAN SETIAP RUTE PENERBANGAN) PERTIMBANGAN OPERASI (TERSEDIANYA AWAK PESAWAT, LAMA WAKTU DI DARAT DAN DALAM PERJALANAN SERTA LAMA OPERASI BANDARA, KAPASITAS RUNWAY)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH ADA PERTANYAAN ??