KARAKTERISTIK FOTOSINTESISI DAN SERAPAN FOSFOR HIJAUAN ALFALFA (Medilago Sativa) PADA TINGGI PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN NITROGEN YANG BERBEDA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NAMA : RENI OCTAVIANI KELAS : X AP NO : 15
Advertisements

Pertanian Berlanjut Aspek Budidaya Pertanian “Carrying Capacity”
PENDAHULUAN Arief Abdillah Nurusman
II. Unsur-unsur hara Bagi Pertumbuhan Tanaman
========================================== Ketua Kelompok : Milad Sastra Bunaya Anggota : 1. Anggita Mutiara Ardini 2. Putri Natalia 3. Novita Sari 4.
Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
Faktor Abiotik.
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DRA HARTIN ABDULLAH, M.Pd
PENGARUH KOTORAN TERNAK TERHADAP PERTUMBUHAN LABU SIAM (Sechium edule)
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU PADA MEDIA YANG BERBEDA
Anthorium bunga Syarat tumbuh Suhu 14 – 28 oC
Devi Nuraini A Dian Rahayu Dwi Agustiyanto Edi Kurniawan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012.
HASIL PERTANIAN BUAH-BUAHAN
Skripsi Oleh: Husni Mubarak Nim:
FOTOSINTESIS oleh : Etty Lismiati, S.Pd
HARA FOSFOR Kadar fosfor dalam tanaman menempati urutan terakhir terendah golongan hara makro bersama dengan Ca, Mg dan S. Kadarnya kira-kira 1/5 sampai.
The yield of plants depends directly on the amount of plant food available. Base your fertilizer quantity on the pre-plant soil test, leaf analysis and.
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT.
Laporan praktikum Disusun oleh : Abdul latif Irfan M.Muqromulloh Firman maulana Syahrul ulum SMA NEGERI 8 KOTA SERANG.
4 TEPAT APLIKASI PEMUPUKAN UNTUK HASIL YANG OPTIMUM Oleh.
3. Analisis Hara dan Pertumbuhan Padi pada Berbagai Varietas dan Kedalaman Muka Air pada Musim Tanam I dan II. Tempat dan Waktu :di Rumah Pastik di lahan.
DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK By
Metabolisme NUTRISI PENGHASIL ENERGI Karbohidrat Lemak Protein MAKRO-
Kesuburan Tanah.
OLEH : TRI AYULOKASARI O5O3O3O44/ ILMU TANAH
KELOMPOK FAKTOR ESSENSIIL
Pengamatan Tinggi tanaman mulai umur 4 mg setiap 2 mg
Ekofisiologi Studi budidaya di dataran rendah & tinggi :
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DR. IR. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EKOFISIOLOGI.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HMT
ENERGI DAN FOTOSINTESIS
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Universitas Gadjah Mada
UJIAN AKHIR SEMESTER Nama : Henny Ernawati NIM : Prodi : Pendidikan Biologi Semester : 3A.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Tabel . Pengaruh interaksi terhadap pertumbuhan dan komponen produksi
PEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA
A = Konsentrasi Minimum B = Penyesuaian C = Konsumsi Berlebihan
Evaluasi Kesuburan Tanah
JURNAL ILMIAH TENTANG TUMBUHAN
HARA NITROGEN Kandungan nitrogen dalam tanaman paling banyak dibanding hara mineral yang lain, sebanyak 2-4% dari berat kering tanaman.   Kecuali bentuk.
MELAKUKAN PEMUPUKAN PADA BIBIT TANAMAN
Rancangan Petak Terpisah
Wahyul Muttaqin E1A Pendidikan Biologi
Kelompok 4 Bio Riset Membandingkan pertumbuhan dan perkembangan bunga Geranium (geranium sp) yang menggunakan pupuk urea dan yang menggunakan vetsin Nama.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kredit : 3 (2+1) SKS By: KASIONO, SP
BAB VI. KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
Disusun Oleh: 1. Fitriani C 2. Putri Yulian Edwart C 3. Rena C
Pengaruh stress kekeringan terhadap kandungan klorofil tanaman Gomphrena globosa MINI RISET Kelompok 7A 2012.
Membuat Pupuk Organik Sendiri Kelompok KIR MTs Al-Yakin Pungpungan.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PUPUK
DEFOLIASI TANAMAN BUAH
Kelompok VIII Present by: MANAGEMENT PUPUK
Apakah tumbuhan termasuk makhluk hidup?
Pengisian Polong Tanggamus
PERHITUNGAN KEPERLUAN PUPUK Contoh :
Pemeliharaan Tanaman Buah Naga SUGENG MULYONO, STP
HASIL PENELITIAN Analisis parameter tanah dan agroklimat
Pengamatan Lebar bedengan (m) Tinggi tanaman:   2 MST 11,57a
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
TANAH MERAH TANAH BEKAS BAKARAN S E R B U K A Y U.
Fotosintesis Tempat Fotosintesis Faktor Fotosintesis 4.
Transcript presentasi:

KARAKTERISTIK FOTOSINTESISI DAN SERAPAN FOSFOR HIJAUAN ALFALFA (Medilago Sativa) PADA TINGGI PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN NITROGEN YANG BERBEDA

GAMBARAN PRESENTASI PENDAHULUAN MATERI DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

PENDAHULUAN Pemotongan atau defoliasi merupakan pengambilan tanaman yang paling muda untuk memacu pertumbuhan kembali. Alfalfa merupakan tumbuhan tahunan yang dapat tumbuh kembali setelah pemotongan Faktor yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemotongan yakni frekuensi tinggi rendahnya batang yang ditinggalkan, pemotongan dengan paksa dan pengaturan dalam blok pemotongan.

MATERI DAN METODE Materi penelitian yaitu biji F1 Alfalfa dari Taiwan. Lahan seluas 300 m2, kompos pupuk Urea (46% N), SP-36 (36% P2O5), KCl (52% K2O) dan insektisida. Peralatan yang digunakan adalah cangkul, timbangan kapasitas 5 kg, gunting, amplop cokelat, penggaris, alat tulis, kertas label, plastik bening, plastik klip, spuit 50 ml, kamera digital. kegiatan penelitian terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan pengambilan data penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel luas daun hijauan Alfalfa Tinggi pemotongan Pupuk N Rata-rata N1 (0 kg/hara) N2 (30 kg/hara) N3 (60 kg/hara) N4 (90 kg/hara) ……………………………………………..(dm2)…………………………………………….. T1 ( 5 cm) 23,39982 28,49088 22,06177 23,46284 24,36383 T2 (10 cm) 27,80458 31,51603 29,83072 33,46998 30,65532 25,60220 30,00345 25,94625 28,46641

Tabel jumlah klorofil hijauan Alfalfa Tinggi pemotongan Pupuk N Rata-rata N1 (0 kg/hara) N2 (30 kg/hara) N3 (60 kg/hara) N4 (90 kg/hara) …………………………………………… (mg/g) …………………………………………….. T1 (5 cm) 3,98625 3,92893 3,76725 4,06203 3,93612 T2 (10 cm) 4,04719 4,06368 4,24055 5,52568 4,46928 4,01672 3,99631 4,00390 4,79386

Tabel laju fotosintesis hijauan Alfalfa Tinggi tanaman Pupuk N Rata-rata N1 (0 kg/hara) N2 (30 kg/hara) N3 (60 kg/hara) N4 (90 kg/hara) .......................................(mg CO2/dm2/jam)…………………………………. T1 ( 5 cm) 100,75087 164,57112 261,17928 260,22337 196,68116 T2 (10 cm) 270,58758 313,23244 139,91920 128,36896 213,02705 185,66922 238,90178 200,54924 194,29616

Tabel serapan fosfor hijauan Alfalfa Tinggi pemotongan Pupuk N Rata-rata N1(0 kg/hara) N2 (30 kg/hara) N4 (60 kg/hara) N4(90 kg/hara) --------------------------- (mg) ------------------------------- T1 (5 cm) 1,51264 1,80687 1,23076 1,37505 1,48133 T2 (10 cm) 1,75058 1,64184 1,92063 1,77560 1,77216 1,63161 1,72435 1,57569 1,57532

Alfalfa cukup toleran terhadap kekeringan tetapi tidak dapat bertahan pada kelembaban yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi pertambahan luas daun diantaranya lingkungan. Pembentukan klorofil dipengaruhi faktor genetik , intensitas cahaya, oksigen, karbohidrat, unsur hara, air, dan temperatur. Sedangkan Fotosintesis dipengaruhi oleh luas daun, jumlah klorofil, serta faktor lingkungan. Dan faktor yang mempengaruhi Fosfor adalah pH tanah. pH tanah harus sesuai dengan habitat hidup Alfalfa sehingga serapan fosfor dapat berjalan dengan baik

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemupukan nitrogen sampai dosis 90 kg N/Ha dan pemotongan dengan tinggi 5 dan 10 cm tidak berpengaruh dalam peningkatkan karakteristik fotosintetik (luas daun, jumlah klorofil, laju fotosintesis) dan serapan fosfor hijauan alfalfa. Pemupukan nitrogen dan tinggi pemotongan juga tidak saling berinteraksi terhadap karakteristik fotosintetik (luas daun, jumlah klorofil, laju fotosintesis) dan serapan fosfor hijauan alfalfa.