PROLOG: EVOLUSI KOMUNIKASI GRAFIS DARI MASA PRA SEJARAH SAMPAI DENGAN PENEMUAN TIPOGRAFI ‘MOVEABLE’
KOMUNIKASI VISUAL MASA PRASEJARAH Pada periode Paleolitikum (35.000-4000 SM), manusia prasejarah di Eropa dan Afrika melukis di dinding gua. Salah satu yang terkenal adalah lukisan gua di Lascaux, Perancis Selatan. Lukisan-lukisan tersebut memiliki tujuan ritual magi untuk mendapatkan kekuatan dari hewan-hewan agar berhasil melakukan perburuan. Selain di Lascaux, lukisan gua ditemukan juga di Altamira Spanyol. Di Indonesia, lukisan-lukisan gua ditemukan di situs Marang (Gua Tewet) Kalimantan Timur (diperkirakan dibuat tahun 10.000 SM) dan Papua. Lukisan-lukisan gua menjadi awal dari proses komunikasi visual karena sudah mengandung simbol-simbol tertentu.
a b Lukisan gua: Lascaux, Perancis Altamira, Spanyol Marang, Kalimantan Timur- Indonesia c
EVOLUSI BAHASA TULIS Bahasa tulis menjadi salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan prasejarah. Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Berbagai kebudayaan kuno telah menunjukkan kebudayaan baca tulis, seperti kebudayaan di lembah sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia), sungai Nil (Mesir), sungai Kuning (Cina) dan Harappa-Mohenjo Daro (India). Kebudayaan Mesopotamia (Sumeria, Asiria dan Babilonia ) meninggalkan berbagai artefak yang menunjukkan kemampuan manusia dalam berbahasa tulis. Salah satu peninggalan kebudayaan Mesopotamia adalah Kode Hukum Hammurabi (Babilonia).
Sekitas tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Tulisan Mesir kuno disebut Hieroglyph. Pictograph berkembang dari pictograph menjadi ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.
Perkembangan selanjutnya dari tulisan adalah phonograph, bahasa tulis yang dapat dibunyikan dan memiliki arti. Bangsa Phoenician mengenalkan sistem alfabet pertama sekitar tahun 1300 SM yang terdiri dari 23 simbol Sistem bahasa tulis ini kemudian diadaptasi oleh bangsa Yunani dan disempurnakan oleh bangsa Romawi menjadi bentuk huruf yang digunakan sampai sekarang.
MANUSKRIP ABAD PERTENGAHAN Romawi terbagi menjadi dua bagian 395M. Romawi Barat berpusat di Roma dan Romawi Timur berpusat di Byzantium (Konstantinopel). Runtuhnya Kekaisaran Romawi. Romawi Barat dikalahkan oleh bangsa German tahun 476 M. Sultan Muhammad al-Fatih merebut Konstantinopel pada tahun 1453. Tamatnya Kekaisaran Romawi Timur alias Byzantium Barat memasuki abad pertengahan (medieval age) dari abad + 5 – 15 M. Abad pertengahan terbagi menjadi 3 periode : abad kegelapan, era romantik, abad keimanan. Terjadi Perang Salib (1095 – 1291) Gereja menjadi pusat kebudayaan, pendidikan dan aktivitas intelektual. Dihasilkan karya-karya berupa kitab Injil dan manuskrip keagamaan.
Berkembangnnya seni iluminasi pada buku-buku yang ditulis tangan (handwritten books). Ciri-ciri visual: dekoratif, ornamental dan banyak menampilkan ilustrasi bertema keagamaan. Karya-karya iluminasi pada masa ini penting dicatat karena menunjukan inovasi-inovasi desain grafis, mulai dari tata letak halaman, ilustrasi, gaya huruf dan aspek teknik. Di bidang typografi, pada masa ini mulai dikenalkan huruf “kecil” – lower case.
DESAIN BUKU CELTIC Bangsa Celts mendiami pulau Irlandia (Ireland). Pertengahan abad 5 M, St. Patrick menyebarkan agama Kristen. The Book of Kells menjadi karya yang monumental.
MUNCULNYA TEKNIK CETAK DI EROPA Penemuan teknik cetak merupakan fase penting dalam perkembangan kebudayaan di Eropa karena mendorong penyebaran informasi dan pendokumentasian ilmu pengetahuan. Proses pembuatan buku menjadi lebih cepat. Teknik cetak yang digunakan sebelum ditemukan mesin cetak Gutenberg dikenal dengan istilah block printing. Faktor yang mendukung penemuan mesin cetak: Ditemukannya konsep moveable type yaitu berupa huruf-huruf yang terpisah atau kata dengan material balok-balok kayu. Konsep ini dikembangkan oleh Laurens Janszoon Coster. Berkembangnya teknik pembuatan kertas yang berasal dari Cina.
MESIN CETAK GUTENBERG Penemu: Johann Gensfleisch zum Gutenberg (1387-1468) dari Mainz, Jerman. Mesin cetak ditemukan sekitar tahun 1436. Karya yang dihasilkan: Gutenberg Bible
Ilustrasi proses percetakan dengan mesin cetak Gutenberg (kiri) dan replika mesin cetak (kanan)
Gutenberg Bible, karya Gutenberg yang memiliki dua kolom teks Gutenberg Bible, karya Gutenberg yang memiliki dua kolom teks. Moveable type memungkinkan penyusunan huruf menjadi lebih teratur (kiri). Contoh dari Moveable type.
Nuremberg Chronicle (1493), karya Anton Koberger (1440-1513) Nuremberg Chronicle (1493), karya Anton Koberger (1440-1513). Menunjukkan pengaruh besar dari penemuan mesin cetak terhadap desain grafis. Buku setebal 600 halaman
DESAIN GRAFIS ERA RENAISSANCE (RENAISANS) Kata “renaissance” berarti “revival” atau “rebirth”. Merujuk kembali ke kebudayaan Yunani Klasik. Menggali kembali ajaran-ajaran hasil pemikir-pemikir Yunani Klasik. Pada dasarnya renaisans adalah reaksi terhadap zaman pertengahan yang dianggap terlalu dogmatis, theosentris, tidak rasional diganti dengan prinsip hidup yang rasional, ilmiah, nalar dan anthroposentris. Terjadi pada kurun waktu abad (1350-1600 M), di Itali. Masa renaisans merupakan peralihan dari Abad Pertengahan ke Abad Modern. Tokoh-tokoh era renaisans antara lain Galileo Galilei, Copernicus, Keppler, Giordano Bruno (ilmuwan), Bacon, Descartes (filosof), Leonardo da Vinci, Michael Angelo, Florentine Giotto (seni rupa)
Merujuk pada pemikiran Vitruvius, ciri-ciri desain pada masa renaisans antara lain order (keberaturan), eurithmy (keindahan dan keserasian, proporsi), symmetry (keseimbangan). Temuan revolusioner pada masa renaisans di bidang seni rupa adalah perspektif. Perspektif adalah teknik menggambar yang berusaha memindahkan image ruang ke atas bidang dua dimensi. Prinsip perspektif adalah memanipulasi ukuran dari benda yang digambar. Benda makin jauh digambar makin kecil. Penemuan perspektif membawa kesadaran baru pada manusia, bahwa: Gambar mempunyai dasar atau aturan tertentu dan aturannya adalah matematika. Realitas dapat digambarkan dengan matematika sebagai alatnya. Hukum-hukum ini memberikan struktur pada ruang visual. Manusia berdiri sebagai pengamat.
Desain-desain grafis pada masa renaisans walaupun masih memperlihatkan persamaan dengan masa zaman pertengahan yaitu menonjolkan ornamen tumbuhan/bunga terutama di bagian iluminasi, inisial atau dropcap tetapi sudah memiliki konsep yang menunjukkan order (keberaturan), eurithmy (keindahan dan keserasian, proporsi), symmetry (keseimbangan). Seperti tampak pada pengaturan tata letak huruf, alignment atau pengulangan (repetisi) ornamen pada iluminasi. Pemikiran rasional dan kesadaran pada struktur berpengaruh pada perkembangan typografi. Tokoh penting era renaisans yang mempengaruhi perkembangan desain grafis adalah Geoffroy Tory (1480-1533), Claude Garamond (1480-1561) dan Albrecht Durer (1471-1528)