Pola kromatografi Kromatogram (gambaran hasil kromatografi) dari suatu ekstrak (larutan) pada suatu sistem tertentu kromatografi Sistem Jenis kromatografi KLT, KK, KGC Kondisi Konsentrasi ekstrak / pembanding Fase gerak, fase diam Rf (hRf), Rx, Rt Larutan deteksi (umum, spesifik) Pengamatan (visual, 254 & 366 nm)
Konsentrasi ekstrak / pembanding Cara pembuatan ekstrak/ pembanding jelas Berat sampel Pelarut Metoda
Fase Gerak / Fase diam Fase diam Fase gerak Silika gel Tunggal Sefadeks LH20 Poliamid Selulosa Fase gerak Tunggal Campuran (2 - 4) Perbandingan
Larutan deteksi Senyawa Golongan Umum H2SO4 Dragendoff Alkaloid AlCl3 Flavonoid FeCl3 Fenol Vanilin/H2SO4 Terpenoid Liberman-Buchard Steroid
Pengamatan Visual Tanpa pereaksi / Tambah pereaksi UV 254 nm UV 366 nm
Hasil Pengamatan Jrk rambat fase gerak hRf = Rf x 100 Rf = Jrk rambat (1/2/3) Jrk rambat fase gerak hRf = Rf x 100 hRx = jrk rambat (1/2/3) jrk rambat pembanding Ak 3 2 1 A
Kromatogram MMI hRx Visual Visual + pereaksi 366 nm 366 nm + pereaksi No hRx Visual Visual + pereaksi 366 nm 366 nm + pereaksi 1. 42 - 50 --- biru Hijau kebiruan 2. 78 - 88 ungu kebiruan Merah muda 3. 105 -112 merah muda 4. 181- 188 ungu Merah keunguan
Kromatogram Lapis tipis daun alpokat Pola kromatogram Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Fase diam : Silika gel F254 Fase gerak : Kloroform-metanol-air (80 :12 :2) Deteksi : Sinar UV 366 nm dan AlCl3 Zat pembanding : Kuersetin / metanol 5% Konsentrasi ekstrak : 5 % Volume penotolan : 10 µl Jarak rambat : 8 cm Keterangan Gambar : A = ekstrak daun apukat B = pembanding kuersetin hRx = 1. 38 2. 100 3. 117 4. 192 5. 246
Kromatogram Lapis tipis ekstrak biji L. leucocephala Fase diam : Silika gel F254 Fase gerak : Dapar fosfat (NH4H2PO4 2% dalam H3PO4) pH 3,02 Deteksi : Sinar tampak Penampak noda : Ninhidrin 0,3% Pembanding : Mimosin 5% Konsentrasi ekstrak : 1% dalam HCl 0,1N Volume penotolan : 2 µl Jarak rambat : 8 cm Keterangan gambar : A= ekstrak biji petai cina B= pembanding mimosin hRx : 1. 100, 2. 120, 3. 124
Kromatogram Lapis tipis ekstrak akar A.indica Fase diam : Silika gel F254 Fase gerak : Toluen - etil asetat (6:4) Deteksi : Sinar UV 366 nm Pembanding : Piperin/ metanol 5% Konsentrasi ekstrak : 5% dalam etanol Volume penotolan : 5 µl Jarak rambat : 8 cm Keterangan gambar : A= ekstrak akar A. indica B= piperin hRx : 1. 95 2. 85 3. 60 4. 20
Kromatogram Lapis tipis ekstrak korteks A.scholaris Fase diam : Silika gel 60 F254 Fase gerak : Kloroform-metanol (9:1) Deteksi : Sinar tampak Penampak noda : Dragendorff Pembanding : Tetrahidroalstonin 0,1% dalam metanol, 10 L Sampel : 0,1% dalam metanol, 20 L Jarak rambat : 8 cm S : Ekstrak kulit pule P : Tetrahidroalstonin hRx Rf 1 : 34 1 : 0,16 2 : 50 2 : 0,24 3 : 70 3 : 0,33 4 : 86 4 : 0,42 5 : 95 5 : 0,46 6 : 109 6 : 0,53 6 5 4 3 2 1 S P