STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT PERTEMUAN III, MARET
GEDUNG BERTINGKAT BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) : LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m) HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
PADA MATA KULIAH INI LEBIH DITEKANKAN PADA PENGERTIAN SELUK BELUK BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH SERTA CARA- CARA PENGGAMBARANYA, SEBAGAI DASAR PENGENALAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT. UTK DAPAT MENGANALISIS STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT SECARA UTUH DAN TERPADU MAKA DISARANKAN UT MEMPELAJARI ILMU-ILMU : MEKANIKA TEKNIK/ MEKANIKA REKAYASA FONDASI BETON BAJA GEMPA, DST
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERANCANGAN BANGUNAN: 1. ESTETIKA DASAR KEINDAHAN DAN KESERASIAN BANGUNAN YANG AKAN MEMBERIKAN KEBANGGAN PADA PEMILIKNYA 2. FUNGSIONAL DISESUAIKAN DENGAN PEMANFAATNA DAN PENGGUNAANYA SEHINGGA MEMBERIKAN RASA NYAMAN 3. STRUKTURAL STRUKTUR YANG KUAT DAN MANTAP SHG MEMBERIKAN RASA AMAN UNTUK TINGGAL DI DALAMNYA
lanjutan 4. EKONOMIS PENDEMENSIAN (UKURAN STRUKTUR) YANG PROPORSIONAL DAN PEMAKAIAN BAHAN YANG SESUAI SEHINGGA BANGUNAN AWET MEMPUNYAI UMUR YANG PANJANG, PEMELIHARAAN YANG MUDAH.
SYARAT-SYARAT SEBUAH STRUKTUR BANGUNAN : KEKUATAAN (STRENGHT) SALAH SATU KEKUATAN BAHAN BISA DILIHAT DARI SIFAT-SIFAT MEKANIK BAHAN TSB, TEGANGAN (σ), REGANGAN (ε) DST KEKAKUAN (STIFFNESS/ k) δ P
KESTABILAN EKONOMIS ESTETIKA
TAHAPAN DALAM PERANCANGAN DAN ANALISIS BANGUNAN BERTINGKAT: 1. TAHAPAN ARSITEKTURAL DENAH SETIAP LANTAI POTONGAN TAMPAK PERPEKTIF DETAIL FASILITAS GEDUNG RAB + RKS
lanjutan 2. TAHAPAN STRUKTURAL 3. TAHAPAN FINISHING PEMBEBANAN MERENCANAKAN DENAH PORTAL UNTUK MENENTUKAN LETAK KOLOM DAN BALOK UTAMA ANALISIS MEKANIKA UNTUK PENDEMENSIAAN ELEMEN STRUKTUR /RANGKA PENYELIDIKAN TANAH UNTUK PERENCAAN PONDASI 3. TAHAPAN FINISHING SENTUHAN AKHIR UNTUK KEINDAHAN, MELENGKAPI GEDUNG DENGAN FASILITAS ALAT-LAT MEE UT PELAYANAN PENGHUNINYA.
2. PEMBEBANAN BERDASARKAN LAMANYA 1. MATI/ TETAP BERAT SENDIRI ADALAH BERAT DARI SEMUA BAGIAN BANGUNAN YANG BERSIFAT TETAP, TERMASUK SEGALA UNSUR TAMBAHAN, ALAT ATAU MESIN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TDK TERPISAHKAN DENGAN BANGUNAN. 2. HIDUP/ SEMENTARA ANGIN, AIR HUJAN, SALJU, GEMPA ADALAH BERAT DARI PENGHUNI DAN ATAU BARANG- BARANG YANG DAPAT BERPINDAH, YANG BUKAN MERUPAKAN BAGIAN DARI BANGUNAN
lanjutan BERDASARKAN ARAH BEBAN BERDASARKAN GERAKANNYA VERTIKAL BERAT SENDIRI HORISONTAL ANGIN, GEMPA BERDASARKAN GERAKANNYA DIAM / STATIS BEBAN SENDIRI BERGERAK / DINAMIS GEMPA, MESIN, LEDAKAN BOM BEBAN GEMPA ADALAH BESARNYA GETARAN YANG TERJADI DI DALAM STRUKTUR RANGKA BANGUNAN AKIBAT ADANYA GERAKAN TANAH OLEH GEMPA, DIHITUNG BERDASARKANA ANALISIS DINAMI.
BERDASARKAN DISTRIBUSI/ PENYEBARAN BEBAN : BEBAN MERATA BEBAN MERATA PADA SELURUH BIDANG PEMBEBANAN DAN BESARNYA SAMA. AIR DALAM KOLAM, ANGIN, ORANG DALAM GEDUNG PERTEMUAN, DST. BEBAN TERPUSAT / TITIK DIAM PEKERJA PD SAAT KONSTRUKSI, BEBAN PADA KOLOM BERJALAN BEBAN GANDAR PADA KENDARAAN, KRAN PENGANGKAT BARANG
STRUKTUR RANGKA / FRAME ATAP UPPER STRUCTURE STRUKTUR RANGKA / FRAME SUB STRUCTURE
BENTUK STRUKTUR SEDERHANA DAN SIMETRIS
BENTUK STRUKTUR TDK SIMETRIS BENTUK STRUKTUR TDK SIMETRIS DENGAN PORTAL YG DIPISAHKAN (DELATASI)
BENTUK STRUKTUR YG TDK MENGUNTUNGKAN
MACAM DELATSI DELATASI DGN DUA KOLOM DGN BALOK KANTILEVER DGN BALOK GERBER DGN BALOK KONSOL
TERIMA KASIH