TEORI DUALITAS D0104 Riset Operasi I.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB III Metode Simpleks
Advertisements

DUALITAS DALAM LINEAR PROGRAMING
PROGRAMA LINIER Konsep dasar
Teknik Pencarian Solusi Optimal Metode Grafis
SIMPLEKS BIG-M.
Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method)
PERTEMUAN VI Analisa Dualitas dan Sensitivitas Definisi Masalah Dual
Pertemuan 4– Analisis Post Optimal
PERTEMUAN III Metode Simpleks.
Metode Simpleks Primal (Teknik M & Dua Tahap) dan Simpleks Dual
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012/2013 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
TRANSPORTATION PROBLEM
LINEAR PROGRAMMING METODE SIMPLEX
Operations Management
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Operations Management
D0104 Riset Operasi I Kuliah V - VII
Operations Management
Metode Simpleks Metode simpleks merupakan prosedur iterasi yang bergerak step by step dan berulang-ulang Jumlah variabel tidak terbatas Penyelesaian masalah.
D0104 Riset Operasi I Kuliah VIII - X
METODE SIMPLEKS MINIMALISASI. METODE SIMPLEKS MINIMALISASI.
Metode Simpleks Dyah Darma Andayani.
ALGORITMA PEMOTONGAN Algoritma Gomory.
Dualitas dan Analisa Sensivitas
LINEAR PROGRAMING (Bagian 3)
Pert.3 Penyelesaian Program Linier Metode Simpleks
Metode simpleks yang diperbaiki menggunakan
Metode Linier Programming
Program Linier (Linier Programming)
Linier Programming Metode Dua Fasa.
METODE BIG M DAN DUAL SIMPLEKS
ANALISIS SENSITIVITAS DAN DUALITAS
Metode Simpleks Free Powerpoint Templates.
Metode Simpleks Free Powerpoint Templates.
TEORI DUALITAS Click to add subtitle.
Programa Linear Metode Primal Dual
LINEAR PROGRAMMING Pertemuan 06
METODE SIMPLEKS Pertemuan 2
TEORI DUALITAS.
MANEJEMEN SAINS METODE SIMPLEKS.
Metode Linier Programming
MANAJEMEN SAINS METODE SIMPLEKS.
Metode Simpleks Dual dan Kasus Khusus Metode Simpleks
Pertemuan ke-5 25 Oktober 2016 PARANITA ASNUR
BAB IV Metode Simpleks Persoalan Minimasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Model Linier Programming
PROGRAM LINIER : ANALISIS DUALITAS, SENSITIVITAS DAN POST- OPTIMAL
(REVISED SIMPLEKS).
METODE BIG-M LINEAR PROGRAMMING
Pertemuan 4 Penyelesaian PL Metode Simpleks (2) Big M dan Dua Fasa
D0104 Riset Operasi I Kuliah V - VII
METODE DUAL SIMPLEKS Oleh Choirudin, M.Pd
TEKNIK RISET OPERASI MUH.AFDAN SYARUR CHAPTER.1
TEKNIK RISET OPERASI MUH.AFDAN SYARUR CHAPTER.5
TEKNIK RISET OPERASI DUALITAS.
PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL
RISET OPERASIONAL 1 RISET OPERASI
DUALITAS dan ANALISIS SENSITIVITAS
PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL
Metode Simpleks Metode simpleks merupakan prosedur iterasi yang bergerak step by step dan berulang-ulang Jumlah variabel tidak terbatas Penyelesaian masalah.
METODA “M” BESAR (BIG “M”) Ardaneswari, D.P.C., STP, MP.
METODE SIMPLEX LINEAR PROGRAMMING (LP)
BAB IV Metode Simpleks Persoalan Minimasi Oleh : Devie Rosa Anamisa.
BAB III METODE SIMPLEKS(1).
Program Linier – Simpleks Kendala
Program Linier – Bentuk Standar Simpleks
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Program Linier Riset Operasi I.
METODA SIMPLEKS (Prosedur Simpleks)
Transcript presentasi:

TEORI DUALITAS D0104 Riset Operasi I

Latar Belakang Setiap permasalahan programa linier mempunyai problem yang kedua yang berhubungan dengannya. Satu problem disebut sebagai ‘primal’ dan yang lainnya disebut ‘dual’. Kedua problem sangat dekat berhubungan, sehingga solusi optimal disatu problem menghasilkan informasi yang lengkap untuk solusi optimal yang lainnya.

Definisi Dari Dual Problem Dual Problem Bila Dalam Bentuk Kanonik Pertimbangkan bentuk kanonik dari LP : Maksimasi : Pembatas : i = 1, 2, … , m j = 1, 2, … , n

Dual Problem Dalam Bentuk Kanonik Jika permasalahan mengacu sebagai ‘Primal’, hubungan dalam dualnya adalah sebagai berikut : Minimasi : Pembatas : i = 1, 2, … , m j = 1, 2, … , n y1, y2, … , ym : merupakan variabel dual

Problem Dual Bila Primal Dalam Bentuk Standard Maksimasi Primal Problem Pembatas i = 1, 2, … , m j = 1, 2, … , n Maksimasi Dual Problem Pembatas j = 1, 2, … , n yi tidak dibatasi tanda untuk semua i

Problem Dual Bila Primal Dalam Bentuk Standard Maksimasi Primal Problem Pembatas i = 1, 2, … , m xi tidak dibatasi tanda untuk semua i Maksimasi Dual Problem Pembatas j = 1, 2, … , n i = 1, 2, … , m

Membentuk Dual Problem dari Primal Problem atau Sebaliknya Langkahnya sebagai berikut : Tiap batasan di suatu problem berhubungan dengan variabel pada variabel lainnya. Elemen pada RHS pembatas pada suatu problem sama dengan koefisien fungsi obyektif yang sesuai pada problem lainnya. Satu problem mempunyai tujuan maksimasi lainnya minimasi. Problem maksimasi mempunyai pembatas (  ) dan minimasi mempunyai pembatas (  ). Variabel untuk kedua problem adalah non-negatif.

Contoh : Maksimasi : X0 = 5 X1 + 6 X2 Pembatas : X1 + 9 X2  60  y1 Primal Problem Minimasi : y0 = 60y1 + 45y2 + 20y3 + 30y4 Pembatas : y1 + 2 y2 + 5y3  60 9y1 + 3 y2 – 2y3 + y4  45 y1 ,y2 ,y3 ,y4  0 Dual Problem

Perubahan Dari Primal ke Dual fmax ≤ fmin ≥ fmax ≤ Pembatas ke i = Variabel ke i tanda tak terbatas Variabel ke j tanda tak terbatas Pembatas ke j =

Penyelesaian Dual Simplex Maksimasi : X0 = 2 X1 + X2 Pembatas : 3 X1 + X2  3 4 X1 + 3 X2  6 X1 +2 X2  3 X1, X2  0 Minimasi : X0 = 2 X1 + X2 Pembatas : -3 X1 - X2  3 - 4 X1 - 3 X2  6 X1 +2 X2  3 X1, X2  0 Dengan mengubah fungsi obyektif Maksimasi menjadi Minimasi dan fungsi pembatasnya menjadi bertanda , kemudian dibentuk tabel simpleksnya adalah sbb :

Penyelesaian Dual Simplex Metoda Simpleks yang biasa, memberikan hasil didasarkan pada kondisi optimalitas dan layak (feasibility), sebagai berikut : Kondisi Layak : ‘Leaving Variabel’ adalah variabel basis yang mempunyai nilai RHS paling negatif. Kondisi Optimalitas : ‘Entering Variabel’ dipilih diantara non-variabel basis dengan cara Rasio dari koefisien fungsi obyektif dengan koefisien pembatas yang terpilih sebagai ‘leaving var’. ‘Entering Var. adalah salah satu yang mempunyai rasio terkecil untuk problem minimasi, atau nilai terkecil absolut untuk problem maksimasi.

Penyelesaian Dual Simplex Merubah fungsi pembatas dari Ketidaksamaan kedalam bentuk Persamaan Minimasi : X0 = 2 X1 + X2 Pembatas : -3 X1 - X2 + S1 = - 3 - 4 X1 - 3 X2 + S2 = - 6 X1 +2 X2 + S3 = 3 X1, X2  0

Penyelesaian Dual Simplex Koefisien dari Var Basis RHS Ratio X0 X1 X2 S1 S2 S3 2 1 0 0 0 bj S1 S2 S3 -3 -6 3 -3 -1 1 0 0 -4 -3 0 1 0 1 2 0 0 0 Leaving Variabel -2 -1 0 0 0 Menentukan Rasio

Untuk Mendapatkan Entering Variabel Dengan Memilih Nilai Rasio Variabel X1 X2 S1 S2 S3 X0 – equation -2 -1 0 0 0 S2 – equation -4 -3 0 1 0 (leaving var) Rasio 1/2 1/3 X2 terpilih sebagai entering variabel karena merupakan nilai terkecil (minimasi problem) Kembali

Penyelesaian Dual Simplex Koefisien dari Var Basis RHS Ratio X0 X1 X2 S1 S2 S3 2 1 0 0 0 bj S1 X2 S3 1 -1 2 -5/3 0 1 -1/3 0 4/3 1 0 -1/3 0 -5/3 0 0 2/3 1 Leaving Variabel 2 -2/3 0 0 -1/3 0 Hasil optimal tapi belum feasibel maka dengan cara yang sama seperti iterasi sebelumnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan feasibel.

Penyelesaian Dual Simplex Koefisien dari Var Basis RHS Ratio X0 X1 X2 S1 S2 S3 -2 -1 0 0 0 bj X1 X2 S3 2 1 3/5 6/5 1 0 -3/5 1/5 0 0 1 4/5 -3/5 0 0 0 -1 1 1 12/5 0 0 -2/5 -1/5 0 Nilai Optimal dan Feasible untuk permasalahan ini adalah : Maks X0 = Min X0 = 12/5, X2 = 3/5, X2 = 6/5

Peran Teori Dualitas Pada Analisa Sensitivitas Analisa Sensitivitas mencakup investigasi pengaruh solusi optimal dalam melakukan perubahan nilai pada parameter model. Perubahan nilai parameter pada problem primal juga berhubungan dengan nilai pada problem dual nya. Dalam banyak hal akan lebih baik menganalisa problen dual secara langsung untuk menentukan pengaruh komplemennya pada problem primal.