ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TALASEMIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Advertisements

HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
HEMATINIKA.
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
Kelainan/Gangguan Pada SistemPeredaran Darah
ANEMIA Lab : penurunan kadar Hb dibawah nilai normal
Anemia.
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
Kelompok 3 biologi  Sembada Isnan Iman Fajri Filzha Nabilah Nazara
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Disusun Oleh : Elian Devina G
ANEMIA Oleh : puspitasari.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
DIABETES MELLITUS.
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
GIZI PADA REMAJA NARWATI, Amd. Gz
TERAPI DIET dalam upaya PENYEMBUHAN & PEMULIHAN
GIZI PADA LANSIA DAN MASALAHNYA
PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA KEHAMILAN TRIMESTER I,II,DAN II OLEH : ELIZA NOFRI.
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
MARASMUS MATERI KULIAH.
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN THALASEMIA
3 1 2.
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
Sindrom Cri Du Cat & CML Created By : Dicky Dandy P. Ramdhyva Rizqan.
Asuhan Gizi dalam mengatasi permasalahan gizi pada calon pengantin
ANEMIA.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
Asuhan Keperawatan Pasien dengan PPOK
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Atika Yasmine Wulandari Herlinda Puspitasari
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
STRUKTUR SEL DARAH MERAH PADA PENDERITA THALASEMIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP HEMOGLOBIN Tri Sandi Kusuma S. ( )
ALBINO.
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
By Nyimas Heny Purwati, M.Kep.Sp.Kep.An.Ns
ANEMIA DEFISIENSI BESI Pembimbing : dr. Stephanie Yulianto, SpA Disusun oleh : Nur Zahiera Bt Muhamad Najib
ANEMIA DEFISIENSI VIT B12 HILDA PUTRI SADINA ANEMIA MEGALOBLASTIK.
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
INSTITUT PEDIATRIK HOSPITAL KUALA LUMPUR
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
MALNUTRISI.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
PEMBERIAN ZAT BESI ( FE ) DALAM KEHAMILAN A. Dfinisi zat besi Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam.
UNIVERSITAS MALAHAYATI  KASUS  Laki – laki usia 45 tahun keluhan perut kiri membesar, sering merasa letih, lemah, BB berkurang, keluhan mulai.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
Chairanisa Anwar, SST., MKM
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TALASEMIA Oleh : Ns. M . Shodikin,S.Kep Oleh: Ns.M.Shodikin,M.Kep

PENGERTIAN Adalah sekelompok kelainan turunan yang berhubungan dengan defek sintesa rantai hemoglobin ( smeltzer & bare, 2002 ,946 ) Adalah sekelompok penyakit/kelainan heriditer yang hiterogen disebabkan oleh adanya defek produksi Hb normal,akibat kelainan sintesis rantai globin dan biasanya disertai kelainan morfologi dan indeks2 eritrosit (E.N.Kosasi,1996,417)

Ada beberapa gen yang bertanggung jawab mengatur pembentukan hemoglobin antara lain : Gen Alfa,Beta, Delta dan gamma. Gen yang mengatur sintesa rantai alfa terletak pada kromosom 26 dimana pada setiap kromosom mempunyai 2 sublokus (diploid)untuk mensintesa rantai alfa sehingga dalam sel diploid orang dewasa terdapat 4 sublokus.

TALASEMIA BETA Cooley pertama kali melaporkan penyakit ini pada tahun 1925. Kata talasemia berasal dari bahasa yunani yang berarti “laut” Penyakit ini tersebar luas dari daerah meditarian (italia,yunani,afrika utara,timur tengah,india,srilangka sampai kawasan asia tenggara termasuk indonesia) Data dari RSCM didapatkan 20 kasus talasemia beta per tahun

JENIS DAN GAMBARAN KLINIS THALASEMIA BETA Secara klinis thalasemia dapat dibagi dlm: Thalasemia mayor : biasanya bersifat homosigot dengan gejala klinis muka mongoloid,pertumbuhan kadang kurang sempurna (pendek),hepatomegali,splenomegali,perubahan pada tulang karena hiper aktifitas sumsum merah berupa deformitas dan fraktur spontan,pertumbuhan tulang berlebihan pada frontal dan zigoma dan maksila,pertumbuhan gigi buruk,sinusitis akibat draenase tidak lancar,IQ kurang baik hal ini terjadi apabila tidak mendapat tranfusi darah secara teratur untuk mengoreksi anemianya.

Thalasemia intermedia : thalasemia mayor tanpa ada kerusakan gen,keadaan klinisnya lebih baik dan gejalanya lebih ringan,pada thalasemia intermedia umumnya tidak ada splenomegali,anemia ringan hal ini disebabkan masa hidup eritrosit memendek.

Thalasemia minor atau trait :tidak dijumpai gejala klinis yang khas,hanya didapat kelainan pada eritrosit

PENATALAKSANAAN Tranfusi darah teutama sel darah merah (SDM) sampai denga Hb 11 g/dl pemberian chelating agents secara teratur membantu mengurangi hemosiderosis Splenektomi Transplantasi sumsum tulang Bila indek penurunan Hb antar tranfusi tinggi

TALASEMIA ALFA Pengertian Gambaran klinis prognosis Adalah dikenal sebagai penyakit hemoglobin H,penyakit ini disebabkan karena keadaan heterosigot dari talasemia alfa o ( alfa 1 ) dan talasemia alfa + ( alfa 2). Anemia ringan,splenomegali ringan,hemolisis akut,retardasi mental Mempunyai prognosis baik,jarang memerlukan tranfusi,dapat hidup normal,dalam penatalaksanaan medis tidak memerlukan terapi khusus

Pengkajian keperawatan Data biografi Keluhan utama Riwayat keperawatan Umur : dapat terjadi pada semua tingkat usia ( paling sering terjadi pada bayi dan anak ) Jenis kelamin tidak berpengaruh dalan insiden kasus ini Suku bangsa mediteranian termasuk indonesia Tidak nafsu makan,pucat,pusing ikterus dan lemah Adanya gangguan tumbuh kembang,sering keluar masuk RS dan tranfusi darah,heriditer.

Pola kebiasaan sehari – hari Pemeriksaan fisik Data penunjang Nutrisi : nafsu makan menurun,BB kurang,status gizi buruk Eliminasi : cenderung obstipasi Aktivitas : lemah Wajah mongoloid,perut membesar,hepatomegali,splenomegali,nyeri tekan abdomen,ikterus,kekuatan otot lemah,gangguan tumbuh kembang (postur tubuh pendek,IQ rendah),deformitas tulang panjang,pucat dll. Hb rendah ( 2 – 6 gr% ) darah tepi : hipokrom mikrositer,anisositosis,poilikisitosis MCV,MCH dan MCHC menurun Sumsum tulang :hiperaktif SGOT,SGPT dapat meningkat

DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi Gangguan aktivitas Oksigenasi/hipoksia jaringan ( pk ) Hemosiderosis ( pk ) Kurang pengetahuan Gangguan Konsep diri

Intervensi keperawatan Kolaburasi dalam pemberian tranfusi monitor kadar Hb,Ht dan BB secara berkala Tingkatkan suplai O2 dan batasi kebutuhan O2 ( misal: bedrest,aktivitas seperlunya,semi fowler dll) Berikan bantuan O2 Jelaskan secara singkat tentang penyakit dan perawatanya

Berikan diet dengan TKTP,kandungan Fe,suplemen asam folat Cek lama darah tranfusi disimpan (tidak boleh lebih dari 7 hari ) Hitung kebutuhan SDM pasien ( sebaiknya 10 -20 cc/kg BB ) Hitung indek derajat penurunan kadar Hb diantara dua tranfusi Laksanakan hasil kolaburasi Hb “pasca” – Hb “pra” Hb “pasca” x hari (antar tranfusi) x 100 Indek derajat penurunan Hb di anggap tinggi > 1,5 - 2,0 g % / hari hal ini untuk menentukan splenektomi

Terima kasih