Pengelolaan Laboratorium IPA/ Optimalisasi Pemanfaatan lab. IPA Hotel Mega Anggrek 20 s.d 23 mei 2013
Latar Belakang Keberadaan Laboratorium mempunyai nilai penting dalam pembelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam bukanlah sekedar kumpulan konsep dan pengetahuan, tetapi juga proses bagaimana konsep dan pengetahuan tersebut diperoleh. Ilmu Pengetahuan alam dapat digunakan untuk mengembangkan daya pikir, pengetahuan, keterampilan motorik, dan sikap ilmiah.
Belajar IPA bukan hanya membaca dan menghafal konsep, tetapi yang lebih penting adalah menghayati bagaimana konsep IPA ditemukan melalui percobaan atau eksperimen yang dilakukan di laboratorium
Dalam pengertian secara umum laboratorium adalah suatu fasilitas kerja dan sarana pendidikan untuk melakukan kegiatan praktek /percobaan atau eksperimen serta menguji konsep-konsep ilmu pengetahuan secara terkontrol (Nyoman,2006).
Di dalam laboratorium biologi siswa mengadakan kontak dengan objek permasalahan, menghayati sendiri, berhadapan dengan objek dan gejala yang timbul serta belajar memecahkan persoalan-persoalan yang dikemukakan. Dengan demikian, siswa akan melakukan proses belajar secara aktif dan akan memperoleh pengalaman langsung. Siswa diharapkan memperoleh kesempatan mengembangkan berbagai keterampilan baik motorik maupun intelektual, menghayati prosedur ilmiah, mengembangkan sikap jujur dan bertanggung jawab, dan menyadari bahwa ilmu sebenarnya tidak bersifat statis dan otoriter, melainkan dinamis.
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Menurut (Amien, 1984) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah. Perencanaan Penataan Pengadministrasian Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan
Manfaatnya bagi Pendidikan IPA (Biologi) di SMP Lebih memudahkan dalam pengelolaan dan pelayanan manajemen laboratorium, memudahkan pengecekan alat dan bahan, memudahkan dan memperlancar pelaksanaan kegiatan praktikum, serta tertib administrasi. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya lagar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya Upaya menjaga keselamatan kerja bermanfaat mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan saat bekerja di laboratorium.
Ruang Lingkup Program Kerja Pengelolaan Laboratorium IPA Ruang lingkup program kerja pengelolaan laboratorium IPA melalui jenis kegiatan kerja yaitu menyusun ruang lingkup dan program kerja pengelolaan lab IPA sasarannya adalah administrasi dan standar pengelolaan dan pelayanan, yang meliputi kegiatan administrasi, akademis, keselamatan lab dan evaluasi.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Pengertian Standar Operasional Prosedur adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. SOP merupakan tata cara tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu
MANFAAT DAN FUNGSI SOP, DIANTARANYA : SOP menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten. Pelaksana akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai daam setiap pekerjaan.
Perencanaan dan pelaksanaan Program kerja pengelolaan lab IPA meliputi : penyusunan program, Menyusun dan melengkapi administrasi 1 & 2 lab. Penataan alat dan bahan Kegiatan akademis Evaluasi
Menurut (Nyoman,2006) ruang penting yang diperlukan oleh suatu laboratorium pada dasarnya mempunyai beberapa ruang diantaranya, : Ruang kerja dan persiapan guru Ruang praktikum Ruang penyimpanan alat dan bahan Ruang gelap Ruang bengkel dan teknisi laboratorium Green house Ruang specimen (di simpan di lemari kaca)
Perlengkapan laboratorium IPA diantaranya sebagai berikut: Perabot Demo. : Meja, kursi, lemari, rak, meja Alat-alat lab : Alat peraga, alat ukur, alat optik, alat dasar, alat Penunjang model,dll Perkakas : Obeng, tang, palu, gergaji dll Kotak P3K dan isinya Alat pemadam kebakaran Alat pembersih Buku dll
Kondisi bahan-bahan praktikum yang telah ditata disesuaikan dengan dasar penyimpanannya dan diberi label nama bahan, tanggal masuk bahan dan kadaluarsa.
Penyimpanan bahan sebagai berikut : Adapun dasar penyimpanan bahan dibedakan menjadi wujud bahan, sifat bahan (korosif), sifat bahan (asam, netral, basa) dan seberapa sering bahan itu digunakan (Nyoman,2006) Wujud bahan: Padat misalnya NaOH, asam sitrat, KCL. Cair misalnya HCL, Sifat bahan: Korosif misalnya HCL,. Iritan misalnya NH3. Beracun misalnya BaCL2 Sifat bahan: Asam misalnya HCL, asam sitrat. H2SO4, Basa NaOH, KOH. Netral misalnya KCL, Na2SO4 Seberapa sering digunakan : Bahan yang sering digunakan biasanya konsentrasinya encer misalnya HCL, NaOH. Yang jarang digunakan misalnya logam natrium.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyimpan bahan Wujud zat : Padat disimpan terpisah dari cair Konsentrasi zat: Konsentrasi yang pekat disimpan terpisah dan khusus misalnya HCL pekat Zat bahayat tidak disimpan diatas (lebih tinggi dari badan) Semua wadah berisi bahan/zat kimia harus diberi label.
lemari mikroskop Kondisi Awal Kondisi Akhir
Alat-alat lab yang telah ditata dikelompokkan berdasarkan dasar penyimpanannya
Kondisi Akhir Alat-alat lab yang telah ditata dikelompokkan berdasarkan dasar penyimpanannya
Alat-alat yang telah dibersihkan dan ditata, disimpan pada lemari alat dan diberi label/keterangan daftar alat.
Penataan alat dan bahan didasarkan kepada keadaan laboratorium dan kepentingan pemakai. Adapun dasar penyimpanan alat meliputi : (Nyoman,2006) 1. Jenis alat : Misalnya gelas kimia, mikroskop, cawan petri ,dll 2. Jenis bahan pembuat alat : Misalnya kaca, porselin, logam, kayu 3. Kelompok percobaan : Misalnya genetika, anatomi, dan ekologi.
Awetan yang telah ditata dan diberi label serta nama klasifikasi.
Ruang mini untuk awetan dan insektarium, meskipun sederhana, hal ini menjadi pembelajaran untuk siswa
Administrasi Laboratorium 1
Perangkat administrasi dan, berbagai macam kartu administrasi di kelompokkan dalam warna yang berbeda, menjadi dokumen laboratorium yang tertib administrasi
Perangkat administrasi yang telah diperbaharui dan disempurnakan disimpan pada file-file yang tersusun rapi, mudah dalam pengecekan dan tertib administrasi.
Administrasi laboratorium 1 jenis kegiatan kerja yang kami lakukan diantaranya meliputi Perangkat pengadministrasian alat dan bahan diantaranya meliputi (Nyoman, 2006) : Buku invenaris Kartu stock Kartu permintaan/peminjaman Format pengembalian alat Kartu/buku daftar alt/bahan yang rusak Kartu reparasi Sasaran : Dokumen labaratorium
Manfaat pengadministrasian Alat dan bahan Berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan, dan pertanggung jawaban. Hal-hal yang perlu dicatat dalam pengadministrasian alat dan bahan diantaranya : nama, ukuran (spesifikasi), merek, jumlah, tempat penyimpanannya, nomor kode. tahun penerimaan, tahun alat/bahan mulai dipakai.
Administrasi laboratorium II Administrasi laboratorium II jenis kegiatan kerjanya meliputi : penyusunan program kegiatan lab, penyusunan jadwal pemakaian lab, penyiapan buku harian kegiatan, penyiapan LKS, penataan dan pemajangan. Adapun sasaran administras lab II ini adalah dokumen laboratorium.
Kegiatan akademis Kegiatan akademis dengan jenis kegiatan diantaranya meliputi : penyusunan LKS, pengujian LKS, Pelaksanaan praktikum
TATA TERTIB LABORATORIUM IPA 1. Siswa wajib datang tepat waktu. 2. Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seizin guru. 3. Siswa diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium setelah semua peralatan siap dan dalam kondisi layak digunakan. 4. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit diperkenankan memasuki Laboratorium setelah mendapat izin dari guru. 5. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit tidak diperkenankan memasuki Laboratorium (kecuali alasan tertentu). 6. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke ruang Laboratorium, kecuali untuk praktikum. .
7. Siswa tidak diperkenankan membawa alat-alat/ bahan praktikum ke luar ruangan Laboratorium tanpa seijin guru. 8. Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium. 9. Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan atau sesuai anjuran guru. 10. Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang secukupnya. 11. Jika dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan alat, maka yang bersangkutan wajib menggantinya. 12. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk, tertelan bahan kimia) harap segera melapor kepada guru.
13. Dilarang mencicipi/ memakan sesuatu dalam praktikum kalau guru tidak menyuruh untuk melakukannya. 14. Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang praktikum yang akan dilaksanakan. 15. Label/ etiket bahan yang rusak/ hilang harap segera dilaporkan kepada guru. 16. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya. 17. Jagalah bermain-main selama praktikum berlangsung. 18. Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai. 19. Cuci tangan setelah praktikum berakhir. 20. Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kursi diletakkan diatas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut. Demikian tata tertib laboratorium ini dibuat untuk ditaati dan dilaksanakan sebaik-baiknya.
Kesimpulan Manfaat manajemen laboratorium lebih memudahkan dalam pengelolaan dan pelayanan laboratorium, memudahkan pengecekan alat dan bahan, tertib administrasi, dan memudahkan serta memperlancar dalam pelaksanaan kegiatan praktikum.
TERIMAKASIH