Informasi, Manajemen Publik dan Kebijakan Publik UMMI FITRIYA 145030100111014 RISKA ANDISTYANI 145030100111031 DEVIRA TIAFANI A 145030100111044 ALFARISI DIFA UTAMA 145030107111004 Suryo Dewo R 145030107111007
Manajemen Publik Manajemen publik adalah sebuah kumpulan dari sebuah gabungan fungsi manajemen dengan sumberdaya manusia, keuangan, fisik, informasi, dan politik dan merupakan sebuah studi interdisipliner dari beberapa aspek umum organisasi (Overman, 2004). Ott, dkk menjelaskan juga bahwa dalam manajemen publik kegiatan yang dilakukan lebih memfokuskan administrasi publik dijadikan profesi sedangkan manajer sebagai seorang praktisi dari profesi, fokus kegiatan manajemen publik lebih ke sector pelaksanaan internal organisasi pemerintah atau organisasi non-profit dan fokusnya tidak mengintenskan operasi kegiatan dengan organisasi public lainnya seperti legislative atau peradilan (Ott, dkk., 1990).
Fungsi Manajemen Publik Donovan dan Jackson dalam Keban (2004) Perencanaan Pengorganisasian Staffing Leading Controlling
Fungsi Manajemen Publik Menurut Graham T. Allison (1986), Fungsi Strategi Fungsi Manajemen Komponen Internal Fungsi Manajemen Komponen Eksternal
Keban (2004) Fungsi Manajemen Kebijakan Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Fungsi Manajemen Informasi Fungsi Manajemen Hubungan Luar
Pengertian Kebijakan Publik Erwan Agus Purwanto (1997); “kebijakan publik selalu berhubungan dengan keputusan-keputusan pemerintah yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat melalui instrument-instrumen kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah berupa hukum, pelayanan, transfer dana, pajak dan anggaran-anggaran”. Sedangkan menurut Chandler dan Plano (1988), “Kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumber daya-sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintahan”. Kebijakan publik sebuah hasil dari pemikiran atas sebuah masalah yang dijadikan alternative pemecahannya berupa aturan yang bersifat intervensi dari pemerintah, kaya norma dan nilai.
MODEL KEBIJAKAN PUBLIK Model menurut hasil dan dampak Model Rasional Model Incremental Model Mixed Scanning Model Garbage Can Model Proses Model Institusional Model Elit-Massa Model Kelompok Model Sistem Politik
Teknologi Informasi Hardware Software Brainware
Fungsi teknologi informasi Fungsi operasional Fungsi Monitoring dan control Fungsi Planning dan Decision Fungsi Communication Fungsi Interorganisational
Pengaruh Sistem Informasi terhadap Pengambilan Keputusan Fungsi operasional Fungsi operasional akan mampu menjadikan struktur dalam sebuah organisasi menjadi lebih ramping, hal itu dikarenakan beberapa fungsi telah diambil peranannya oleh teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi yang dapat menyebar ke seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
Terdapat empat tahapan dan proses dalam pengambilan keputusan menurut Simon (1960) dalam Laudon dan Laudon (2005), yaitu Kecerdasan (Intelligence), perancangan atau desain, pilihan (choice), dan penerapan (Implementation), yang memiliki kaitannya dengan peranan sistem informasi terhadap proses pengambilan keputusan,
Tahap Kecerdasan (Intelligence) Tahap Perancangan Tahap Pilihan Tahap Penerapan atau implementasi
Pengaruh sistem informasi terhadap pengambilan keputusan dapat di dilihat dari karakteristik dan kapabilitas kunci Sistem Pendukung Keputusan (SPK), seperti halnya yang dikemukakan oleh Turban (2005), Memiliki karakteristik mendukung pengambilan keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur dan tak terstruktur. Memiliki karakteristik mendukung semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini. Dukungan untuk individu dan kelompok. Dukungan untuk semua keputusan independen dan atau sekuensial. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi. Dukungan pada berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
Kemampuan sistem beradaptasi dengan cepat dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah- masalah baru dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi. Pengguna merasa seperti di rumah. User-friendly, kapabilitas grafis yang kuat, dan sebuah Bahasa interaktif yang alami. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas) dari pada efisiensi (biaya). Pengambilan keputusan mengontrol penuh semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodofikasi sistem sederhana. Menggunakan model-model dalam penganalisaan situasi pengambilan keputusan. Disediakannya akses untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografi (GIS) sampai sistem berorientasi objek. Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan.