BUDAYA ORGANISASI PERTEMUAN 13
Budaya Organisasi Pengertian Satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam. Nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi/perusahaan. Seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman dan cara berfikir yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru.
Tingkatan Budaya Organisasi Budaya Organisasi yang tampak (Visible) Cara berpakaian, simbol, fisik, perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor. Budaya Organisasi yang tidak tampak (Invisible) Disiplin dan makna prestasi. Keyakinan yang paling dalam atau asumsi-asumsi yang tersembunyi Adanya keyakinan bahwa atasan tidak pernah salah Anak buah selalu salah Konsumen adalah raja.
Nilai Organisasi Sebagai Dasar Budaya Organisasi Nilai-nilai dan keyakinan organisasi merupakan dasar budaya organisasi. Nilai adalah konsep kepercayaan, mengenai perilaku yang dikehendaki, keadaan yang amat penting, pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku, dan urut dari yang relatif penting. Nilai pendukung (espaused values) Menunjukkan nilai-nilai yang dinyatakan secara ekpslisit yang dipilih oleh organisasi. (Keanekaragaman, rasa hormat). Nilai-nilai yang diperankan (enacted values), Merupakan nilai dan norma yang sebenarnya ditunjukkan atau dimasukkan ke dalam perilaku karyawan. (sejauhmana nilai rasa hormat tercermin dalam perilaku setiap karyawan).
Fungsi Utama Budaya Organisasi Sebagai Proses Integrasi Internal Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen internal organisasi. Sebagai Proses Adaptasi Eksternal Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar organisasi.
Sifat Budaya Organisasi Budaya organisasi yang adaptif Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar organisasi. Budaya organisasi yang tidak adaptif Budaya organisasi yang tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar organisasi.
Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi Budaya Organisasi Secara Internal Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya. Identitas ini didukung dengan mengadakan penghargaan yang mendorong inovasi yang diberikan kepada karyawan. Memudahkan komitmen kolektif. Hal ini diadakan oleh perusahaan untuk membuat karyawan bangga menjadi bagian dari perusahaan. Mempromosikan stabilitas sistem sosial. Fungsi ini sebagai perekat yang membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar-standar yang dibakukan agar para pegawai mengerti apa yang harus dikatakan. Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya. Fungsi budaya ini membantu para karyawan memahami mengapa organisasi melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana perusahaan bermaksud mencapai tujuan jangka panjang.
Menanamkan Budaya Dalam Organisasi Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material organisasi dalam rekruitmen, seleksi dan sosialisasi. Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan. Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi. Cerita, legenda dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang penting.
Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer dan supervisor. Teladan sikap pemimpin. Melalui sistem dan prosedur organisasi. Melalui tujuan organisasi yang ingin dicapai.
Etika Organisasi Pengertian Etika mencakup studi mengenai pilihan dan masalah moral. Etika menyangkut benar versus salah, baik versus buruk yang mewarnai perilaku dan tindakan setiap indvidu dalam organisasi
Model Etika Berperilaku Ditempat Kerja
Mengembangkan Iklim Etika Organisasi Bertingkah laku etis. Manajer merupakan model peran yang jelas, tingkah laku, dan kebiasaan menujukkan tanda yang jelas mengenai pentingnya perintah yang etis. Penyaringan karyawan yang potensial. Penyaringan yang lebih teliti dapat menyaring mereka yang berbuat kesalahan dan melakukan kesimpulan yang keliru.
Mengembangkan kode etik yang berarti. Kode etik dapat menghasilkan dampak yang positif bila mereka memenuhi empat kriteria: Mereka didistribusikan kepada setiap karyawan. Mereka sungguh-sungguh didukung oleh top manajemen. Mereka mengacu kepada praktek spesifik dan dilema etika cenderung dihadapi oleh karyawan yang menjadi target sasaran. Mereka kadang kala didorong dengan penghargaan atas prestasinya dan hukuman yang berat bagi ketidakpatuhan.
Menyediakan pelatihan etika. Para karyawan dilatih untuk mengidentifikasi dan berhadapan dengan isu etis selama masa orientasi dan melalui sesi seminar dan pelatihan menggunakan video. Meningkatkan perilaku etis. Perilaku yang didukung cenderung akan diulangi kembali sementara perilaku yang tidak didukung cenderung menghilang. Perilaku yang etis terlalu sering diberikan hukuman sementara perilaku tidak etis dihargai. Membentuk posisi, unit, dan mekanisme struktural lain yang menggunakan etika. Etika harus menjadi kegiatan sehari-hari, bukan kegiatan yang sekali dilakukan kemudian disimpan dan dilupakan.