Konsep dan Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan Memuat dua hal pokok : Pemimpin sebagai subjek Yang dipimpin sebagai objek
Kata pimpin Mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi
Rauch dan Behling, 1984,46. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau teknik untuk membuat sebuah kelompok atau mengikuti dan menaati segala keinginannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan(Jacobs dan Jacques, 1990,281).
Munculnya pemimpin menurut beberapa teori Seseorang akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk menjadi pemimpin (teori genetis). Seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin (teori sosial). Gabungan dari teori pertama dan kedua, untuk menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang (teori ekologis) Teori situasi, orang bisa menjadi pemimpin tetapi dalam situasi tertentu saja karena ia memiliki kelebihan yang diperlukan dalam situasi itu.
Teori kepemimpinan Teori sifat Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.
Teori perilaku Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Teori situasional Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang
Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan Otokratis Gaya ini terkadang disebut sebagai kepemimpinan yang terpusat pada diri pemimpin. Gaya kepemimpinan otokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruhi orang lain yang ada disekitar agar mau bersedia bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Cirinya adalah keputusan akan selalu dibuat oleh pemimpin, kebijakan akan selalu dibuat oleh pemimpin, komunikasi hanya berlangsung dalam satu arah dimana dari pimpinan ke bawahannya bukan sebaliknya.
Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruh orang lain agar dapat bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan antara bawahan dan pimpinan. Cirinya wewenang pemimpin tidak mutlak, kebijakan dan keputusan dibuat bersama antar bawahan dan pimpinan.
Gaya Kepemimpinan Delegatif Ciri-cirinya pemimpin akan jarang memberikan arahan, pembuat keputusan diberikan kepada bawahan. Kepemimpinan delegatif merupakan sebuah gaya yang dijalankan oleh pemimpin untuk bawahannya yang mempunyai kemampuan.
Gaya Kepemimpinan Birokratis Kepemimpinan birokratis dilukiskan “memimpin berdasarkan adanya peraturan”. Ciri kepemimpinan birokratif pemimpin akan menentukan bagaimana standar tentang bagaimana bawahan melaksanakan tugas, adanya sanksi kalau bawahan tidak bisa melaksanakan tugas sesuai dengan standar kinerja yang sudah ditentukan.
Gaya Kepemimpinan Otoriter Kepemimpinan otoriter ialah gaya pemimpin yang telah memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri dengan secara penuh.
Gaya Kepemimpinan Karismatik Kelebihan kepemimpinan karismatik adalah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang akan membangkitkan semangat