PEMODELAN SISTEM Modul 8 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Dosen DEDI DWI HARYADI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://www.mercubuana.ac.id 2004-2005 MODUL 8 PEMODELAN SISTEM
Penerapannya secara typis: Problema antri terdapat pada seluruh sistim "MANAGERIAL". Hal tersebut tidaklah diduga, mengingat bahwa "antri" merupakan sebuah konsepsi "arus" (Flow) dan sistim "MANAGERIAL" pada dasarnya merupakan suatu sistim arus bertahap (SEQUENTIAL FLOW SYSTEM) yang mencakup "INPUT" - "PROSES" -"OUTPUT" di mana setiap fase merupakan output dari fase yang mendahului dan input bagi fase berikutnya. Sasaran dan penghalang-penghalang. Waktu menunggu, mencakup biaya, walaupun agak sulit untuk mengukurnya tetapi perlu diingat bahwa pengurangan waktu menunggu pula meliputi biaya. Sasarannya (maksudnya keputusan yang diperlukan) adalah: "bagaimana cara mengubah waktu menunggu demikian rupa hingga diperoleh biaya total "menunggu" yang terendah." Ada macam-macam syarat atau halangan-halangan yang dihadapi dalam rangka mencapai sasaran tersebut. Adalah penting sekali bahwa para konsumen mendapatkan pelayanan baik (SERVICE), karena apabila tidak demikian halnya, mereka akan "lari" ke fihak saingan. Apabila hambatan-hambatan harus dikurangi, maka perubahan dalam prosedur "antrian" atau "service" harus dilaksanakan tanpa menurunkan kwalitas service. Akhirnya, waktu kedatangan (konsumen) dan pelayanan harus bersifat antri menjadi sulit dianalisa karena adanya perbedaan-perbedaan dalam periode "sibuk" dan periode "kurangnya kesibukan". http://www.mercubuana.ac.id
Model simulasi tidak dipergunakan untuk "OPTIMALISASI". Hal tersebut Sasaran-sasaran — perencanaan — pengangguran — dan keputusan-keputusan investasi merupakan aktivitas yang sangat kurang ter-strukturir hingga memerlukan pertimbangan sejumlah besar alter-natif-alternatif yang mungkin dipilih (yang pula aneka ragam sifatnya). Seorang "TOP LEVEL MANAGER" misalnya dapat menghadapi masalah seperti misalnya: "Apabila kita membangun sebuah pabrik baru dibandingkan dengan alternatif tindakan mengubah fasilitas yang ada, maka apakah keuntungan komparatif dalam effisiensi produksi dan hasil dari modal yang diinvestasi yang dapat dicapai?" Jenis analisa tersebut yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan itu dapat dilaksanakan dengan apa yang dinamakan: "DYNAMIC CORPORATE SIMULATION MODELS" yang meliputi ketidak pastian — antara hubungan yang bersifat kompleks — dan interaksi dinamis yang inhaeren pada sistem yang bersangkutan dan yang diwakili oleh struktur daripada model komputer. Dengan jalan melakukan eksperinien dengan model-model tersebut, maka fihak pembuat keputusan dapat "melihat" pada masa yang akan datang dan mengetes idee- ideenya tanpa perlu menetapkan sasaran-sasaran dan mempergunakan sumber- sumber sampai dicapai persetujuan tentang sebuah strategi yang akseptabel atau yang disempurnakan. Melalui simulasi dapat dicapai keputusan-keputusan berguna terhadap jenis- jenis problem tertentu dan. penggunaannya se-makin bertambah populer sejak tersedianya komputer yang bekerja cepat guna membantu melaksanakan perhitungan-per-hitungan yang perlu dilakukan. Perlu diingat bahwa model-model simulasi bersifat empiris. Model pada simulasi merupakan suatu penggambaran kuantitatif tentang sifat- sifat kelakuan — interaksi-interaksi — dan sifat-sifat entitas yang sedang dipelajari (baik yang kentara maupun yang tidak kentara). Model simulasi tidak dipergunakan untuk "OPTIMALISASI". Hal tersebut pada dasarnya berguna untuk approach coba-men-coba (TRIAL AND ERROR APPROACH) terhadap problem1 -peroblema kompleks. Teknik yang dikenal sebagai teknik "MONTE CARLO", merupakan semacam bentuk simulasi tetapi hal tersebut mencakup pula faktor-faktor probabilitas. Simulasi tersebut dibantu oleh "SAMPLING SECARA RANDOM" guna mempersoalkan probabilitas http://www.mercubuana.ac.id