ALUR BERPIKIR METODE ILMIAH
Perkembangan Kebudayaan Tahap Mistis - Sikap manusia yang merasa dirinya terkepung oleh kekuatan gaib sekitarnya Tahap Ontologis - Sikap manusia yang tidak lagi merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan gaib - Bersikap mengambil jarak dengan objek disekitarnya - Ilmu mulai berkembang Tahap Fungsional - Merasa terbebas dari kukungan kekuatan gaib - Mempunyai pengetahuan berdasarkan penelaahan terhadap objek yang ada disekitar kehidupannya - Mengfungsionalkan pengetahuan yang dimiliki bagi kepentingan dirinya
Metode Ilmiah Pendekatan Rasionalisme merupakan pendekatan yang menyusun pengetahuan secara konsisten dan kumulatif berdasarkan pengetahuan yang telah tersusun sebelumnya Pendekatan Empirisme Merupakan pendekatan untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan fakta “Pengetahuan yang rasional tetapi tidak didukung fakta bukan merupakan pengetahuan yang benar”
Menggabungkan antara pendekatan rasionalisme dan Metode ilmiah : Menggabungkan antara pendekatan rasionalisme dan empirisme sehingga pengetahuan ilmiah/ilmu mempunyai dua kriteria utama : Adanya konsistensi pengetahuan baru/berikutnya dengan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya, sehingga secara kumulatif mengembangkan pengetahuan yang telah ada Adanya kesesuaian antara pengetahuan yang dikembangkan dengan fakta/fenomena empiris
Metode ilmiah Merupakan langkah-langkah dalam memproses pengetahuan ilmiah melalui penggabungan cara berpikir rasional dan empiris dengan jalan membangun jembatan penghubung dalam bentuk pengajuan hipotesis Cara kerja/prosedur untuk dapat memahami suatu objek/fenomena sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut ilmu berdasarkan berpikir ilmiah Kegiatan Keilmuan Kebenaran Ilmiah Metode Ilmiah
Metode ilmiah dikenal juga dengan proses : Metode Ilmiah pada hakekatnya merupakan langkah-langkah yang berporoskan troika, yaitu : Penyusunan kerangka berpikir --- logika deduktif Pengajuan hipotesis --- kesimpulan kerangka berpikir Pengujian [verifikasi] hipotesis Metode ilmiah dikenal juga dengan proses : Logiko – Hipotetiko – Verifikatif atau Dedukto – Hipotetiko – Verifikatif
ALUR BERPIKIR METODE ILMIAH Khasanah Pengetahuan Ilmiah Perumusan Hipotesis Korespondensi Induksi Penyusunan Kerangka Berpikir Perumusan Masalah Deduksi Koherensi Pengujian Hipotesis Ditolak Diterima Pragmatisme ALUR BERPIKIR METODE ILMIAH
ALUR BERFIKIR METODE ILMIAH Alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah : Perumusan Masalah --- merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya. Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesisi --- merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk kontelasi ilmiah Perumusan hipotesis --- merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berfikir yang dikembangkan. Pengujian hipotesis --- merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesisi yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak Penarikan kesimpulan --- merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
Khasanah Ilmu Pengetahuan Kerangka Pemikiran (Premis-Premis) SIKLUS EMPIRIS METODE ILMIAH merupakan umpan balik ilmu berupa produk kepada khazanah ilmu pengetahuan Khasanah Ilmu Pengetahuan Kerangka Pemikiran (Premis-Premis) Pengujian Hipotesis Hipotesis Penarikan Kesimpulan Korektif (Penenliti) Ketersediaan premis terbatas Peneliti tidak mengantisipasi adanya variabel pengganggu Teori Baru Diterima Ditolak Proses berstruktur [fungsi setiap unsur terkait] -- Struktur Penelitian Ilmiah -- Struktur Penulisan Ilmiah
BAHAN DISKUSI AKHIR METODE ILMIAH Telaah secara seksama oleh kelompok saudara artikel ilmiah yang saudara pilih. Berdasarkan artikel tersebut, identifikasilah hal-hal sebagai berikut : Tulislah pada alur berpikir ilmiah yang ada pada lembar kerja: (a) identifikasi masalah, (b) kata kunci kerangka berpikir, (c) rumusan hipotesis, (d) sarana pengujian hipotesis, dan (e) kesimpulan. (a) berapa jumlah seluruh literatur yang disitasi dalam artikel ilmiah tersebut, sedangkan (b) pada bagian hasil dan diskusi berapa jumlah literatur yang disitasi oleh penulis? Jawaban: (a) …………………………. (b) …………………………. 3. Menurut kelompok saudara, literatur mana yang paling tepat digunakan oleh penulis untuk membahas permasalahan dan hasil yang diperoleh? a) Tuliskan judul literatur dan nama penulisnya: b) Berikan alasan mengapa literatur tersebut sangat tepat digunakan untuk membahas permasalahan dan hasil yang diperoleh:
Khasanah Pengetahuan Ilmiah Judul Artikel: ……………………………………………………………………………………………………… LEMBAR KERJA Nama & Volume Jurnal: ………………………………………………………………………………………. Khasanah Pengetahuan Ilmiah Perumusan Hipotesis Korespondensi Induksi Penyusunan Kerangka Berpikir Perumusan Masalah Deduksi Koherensi Pengujian Hipotesis Ditolak Diterima Pragmatisme Kesimpulan: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..