PEMANFAATAN BUNGKIL BIJI JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS) YANG MENGALAMI DETOXIFIKASI SEBAGAI SUMBER PROTEIN SUBSTITUSI BUNGKIL KEDELAI 45% PADA AYAM KAMPUNG Dr.Ir. Sumiati,MSc Prof.Dr.Ir.Toto Toharmat, M.Agr.Sc Dr. Elizabeth Wina, M.Sc Yenni Yusriani, SPt. MP DEPARTEMEN INTP FAKULTAS PETERNAKAN IPB
LATAR BELAKANG Pengembangan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai bahan pembuatan minyak biodiesel di Indonesia menghasilkan bungkil biji jarak dalam jumlah yang cukup besar √ Menurut DEPTAN (2008), produksi biji jarak di Indonesia sekitar 8446,77 juta ton per tahun √ Dari biji tersebut akan dihasilkan minyak 35 %, bungkil biji jarak (BBJ) 65%
BBJ sangat potensial sebagai pakan: - Protein 24,7% (berkulit) - Protein 45-50% (tanpa kulit) - Tru Protein 90% - Energi Bruto 3893 kkal/kg - Energi metabolis 2115 kkal/kg - Ca 1,0%; P 0,99%; Fe 166,73ppm; Zn 20,08 ppm
Akan tetapi: BBJ mengandung anti nutrisi yang tinggi (trypsin inhibitor, lectin/curcin, asam fitat, SK, tanin) Trypsin inhibitor dan curcin dapat dihilangkan dengan cara pemanasan Zat toksik utama dari BBJ adalah phorbolesters
BBJ yang tidak didetoksifikasi sangat beracun terhadap tikus, mencit, ruminansia (Becker and Makkar, 1998) dan ayam broiler (Sumiati et al., 2007). Pemberian BBJ tanpa detoksifikasi sebesar 5% dalam ransum ayam broiler menyebabkan penurunan konsumsi ransum, bobot badan, kematian 100% pada umur 22 hari dan merusak jaringan hati dan ginjal (Sumiati et al., 2007)