Pengantar Akuntansi Keperilakuan Disiapkan oleh: Agus Subandoro STIE MAHARDHIKA SURABAYA
Akuntansi keperilakukan Akuntansi keperilakukan adalah pertemuan antara akuntansi dan ilmu sosial. Akuntansi Keperilakuan berkaitan dengan: (1) bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis dan juga; (2) bagaimana informasi akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia.
Pengguna Informasi Akuntansi Internal Users External Users Management perusahaan Karyawan Pemegang saham Kreditor Serikat Pekerja Analis keuangan Kantor pemerintah
Cabang Utama Akuntansi
Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Perkembangan Akuntansi Keperilakuan
Perbedaan Behavioral Accounting dan Behavioral Science
Perilaku (behavior) Perilaku (behavior) akan berkaitan dengan: sikap (attitude), keyakinan (belief), opini (opinions), nilai (value), dan kebiasaan (habits).
Sikap (Attitude) Sikap (attitude) adalah kecenderungan yang dipelajari dalam bereaksi pada sesuatu yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan terhadap orang, objek, ide, atau situasi. Kunci dari definisi tersebut adalah kecenderungan dalam menanggapi sesuatu, bukan tanggapannya itu sendiri. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, terbangun dengan baik, dan sulit diubah. Sikap dibentuk dari pengalaman pribadi, orang tua, teman, dan kelompok social. Sekali dipelajari (learned) sikap menjadi bagian dari kepribadian seseorang dan akan menjadi bagian penting dari konsistensi perilaku seseorang.
Contoh sikap: Dua perusahaan yang sama dalam hal jenis usaha dan besar usaha bisa saja bersikap berbeda disaat diumumkannya peraturan pajak baru oleh pemerintah. Sesama akuntan public bersikap berbeda terhadap rancangan undang-undang akuntan public. Dua manajer akan bersikap berbeda terhadap anggaran yang ditawarkan Sikap karyawan terhadap pengurangan tunjangan atau insentif lembur Sikap staf akuntansi yang berbeda thd software baru
Komponen Sikap Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu: Kognitif (cognitive) Emosi (emotional)- afektif Perilaku (behavior)
Komponen Sikap
Keyakinan (Belief) Keyakinan merupakan komponen kognitif dari sikap. Keyakinan bisa berdasar pada bukti ilmiah, prasangka, atau intuisi. Keyakinan bisa terkait dengan objek sikap, namun demikian bisa saja tidak terkait. Misalnya dalam hal keyakinan terhadap mutu computer, seseorang bisa saja yakin computer yang dipakai di kantor tidak bermutu, hanya karena ia tidak kenal dengan mereknya. Walaupun spesifikasi komputernya meyakinkan, namun orang itu tetap yakin bahwa computer tersebut kurang bermutu dibanding dengan computer dengan merek yang ia kenal. Keyakinan juga dapat terbentuk karena hal yang tidak terkait. Komputer dengan merek tertentu dianggap kurang bermutu karena seseorang pernah memiliki pengalaman kurang baik dengan AC dengan merek yang sama.
Opini (Opinion) Opini terkadang disamakan dengan sikap atau keyakinan. Namun secara umum, opini dipandang sebagai konsep yang lebih sempit dari pada sikap. Seperti halnya keyakinan, opini berkaitan dengan komponen kognitif dan berkaitan dengan bagaimana seseorang member penilaian atau mengevaluasi suatu objek. Opini akan melalui proses intelektual, meskipun tidak harus disertai bukti yang kuat.
Nilai (values) Nilai adalah tujuan hidup yang penting dan standar perilaku. Nilai lebih bersifat umum dari pada sikap. Kalau sikap selalu nerkaitan dengan objek tertentu seperti kebijakan perusahaan, orang, atau situasi, nilai tidak terkait dengan objek tertentu. Seseorang yang memiliki nilai tentang persamaan hak, akan memiliki sikap negative terhadap kebijakan perusahaan yang mengangkat manajer baru berdasarkan senioritas. Hal ini dikarenakan orang tersebut menjunjung tinggi persamaan hak, senior maupun yunior sama-sama berhak menjadi manajer.
Kebiasaan (habits) Kebiasaan adalah pola yang dari perilaku yang berulang- ulang, yang tidak disadari dan bersifat otomatis.
Fungsi Sikap
MOTIVASI Motivasi adalah proses dari membangkitkan kesadaran untuk melakukan sesuatu. Teori motivasi yang sangat terkenal adalah Hirarki Kebutuhan Maslow.
Maslow’s Hierarchy of Need