PUBLIC SPEAKING Pertemuan 1
Pengenalan ... Charles Bonar Sirait (2007) dalam bukunya The Power Of Publik Speaking, menyatakan bahwa public speaking adalah: Seni yang menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang kita miliki untuk dipraktikkan. Pendek kata, public speaking adalah ilmu aplikatif, bukan teoretik
Tujuan Public Speaking Menyampaikan pesan Mempengaruhi lawan bicara Menciptakan dinamika yang menarik Meninggalkan kesan
Peran dan tanggung jawab public speaker Pemberi informasi Pengklarifikasi Pembentuk opini Pemberi motivasi Pemberi jalan keluar Pelatih Pengambangan kepribadian
Komunikasi dalam Public Speaking Zaman sekarang, komunikasi – apa yang kita ucapkan dan cara kita mengucapkannya – adalah faktor utama yang menentukan apakah kita akan berhasil atau gagal. Sebagian besar komunikasi sehari-hari menciptakan kemungkinan miskomunikasi dan salah paham. Beberapa kata dapat dipahami dengan mudah oleh lawan bicara kita, namun tak sedikit pula kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh mereka. Maka dari itu, dalam berkomunikasi terutama dalam kemampuan Public Speaking, semua Public Speaker harus bisa mengekspresikan opini dengan jelas, ringkas, dan meyakinkan sehingga pesan yang disampaikan akan mudah dipahami oleh audiens atau lawan bicara kita.
Kesalahan mendasar dalam public speaking No audience benefit No clear point No clear flow Too long, too much, too detail Lifeless, boring, no interaction
Kesalahan-kesalahan yang paling umum terjadi saat seseorang membuka dan memulai presentasinya. Tidak mengucapkan salam Mengucapkan salam tetapi tidak tulus Belum dalam kondisi tenang atau siap mental Wajah tidak “welcome”/dingin Tergesa-gesa Tidak membuat hadirin nyaman dan siap Tidak berhasil menarik perhatian hadirin sejak awal Langsung masuk ke penjelasan tanpa menyebutkan topic dan tujuan pembicaraan Tidak memperjelas aturan main yang dapat mengoptimalkan peran serta hadirin dan pencapaian tujuan.
Kunci sukses dan kiat bagaimana cara berbicara di depan public yang baik Memperhatikan Kondisi Umum Usahakan Anda terlihat oleh audiens Pastikan suara Anda terdengar oleh seluruh audiens Lakukan kontak mata Katakan dengan wajah Jangan tegang/menunduk, senyumlah dan tatap pendengar
Lanjutan ... Berbicara Efektif dan Menarik Membangun rapport dengan audiens Berbagi identitas Membangun pengalaman positif Cross-matching harapan dan nilai audiens Memunculkan humor yang sehat Menarik perhatian dan minat audiens Hubungan topic dengan audiens Sampaikan pentingnya topic anda Kejutkan audiens dengan hal-hal yang tak terduga Bengkitkan keingintahuan Ajukan pertanyaan. Awali dengan kutipan
Lanjutan... Menyampaikan gagasan Menyimpulkan: menguatkan gagasan utama yang disampaikan Menutup Pembicaraan Membangun Rapport Berbagi identitas Membangun pengalaman positif Cross-matching harapan dan nilai audiens Memunculkan humor yang sehat
Lanjutan ... Menarik Perhatian dan Minat Audiens Hubungkan topik dengan audiens Sampaikan pentingnya topik Anda Kejutkan audiens dengan hal-hal tak terduga Bangkitkan keingintahuan Ajukan pertanyaan Awali dengan kutipan Menyampaikan Gagasan Sampaikan ide Anda dengan antusias Sesuaikan bahasa dengan audiens Gunakan alat bantu yang sesuai Selingi dengan humor, cerita, puisi, dll Ajak keeterlibatan peserta
Lanjutan ... Mendayagunakan Suara Sampaikan ide dengan volume suara yang didengar oleh seluruh audiens, pilih kata yang tepat, pelafalan yang jelas, dan intonasi yang sesuai Gunakan suara lantang untuk semangat, komando dan perintah. Suara lirih untuk hal penting Variasikan kecepatan bicara untuk meningkatkan kepentingan pesan Anda. Variasikan dengan jeda yang sering, irama yang mantap, dan kalimat yang pendek
Lanjutan... Berbicara dengan jelas. Artikulasi yang jelas, maka pesan akan mudah ditangkap oleh pendengar. Bahasa Tubuh. Beberapa perilaku yang kita tunjukkan tanpa sadar bisa berdampak besar pada kesan yang kita berikan. Postur (cobalah berdiri tegak, tegakkan bahu, dan seimbangkan bagian bawah tubuh anda, lalu TERSENYUMLAH!). Kontak Mata (tatapan mata kita kepada pendengar menunjukkan kepercayan diri, kejujuran, dan minat terhadap orang itu. Jangan menatap langsung mata orang lain, namun pandanglah wajahnya).
HEAD >>> HEART >>> HAND Apakah Pesan Diterima? Ketika kita menyampaikan pesan, audiens atau lawan bicara kita haruslah mengerti dan menerima pesan yang kita sampaikan. Pesan harus memiliki alasan yang jelas dan dapat direalisasikan. Hal ini sejalan dengan 3 (Three) Level Impact. HEAD >>> HEART >>> HAND
Rencanakan Apa yang akan Kita Katakan Saat harus membahas sesuatu, kita bisa mempersiapkannya bahkan dalam jangka waktu singkat. Ketahui Topiknya. Kita harus meninjau fakta-fakta untuk memastikan kita mengetahui seluruh informasi yang tersedia dan siap menjawab pertanyaan apa saja yang dilontarkan. Kenali Pendengar Anda. Setengah komunikasi yang baik adalah memahami pendengar. Pilih kata-kata yang bisa benar-benar dimengerti pendengar. Jika orang-orang yang menjadi pendengar berasal dari latar belakang teknis, kita dapat menggunakan terminologi teknis dalam berkomunikasi.
Teknik Mengajukan Pertanyaan Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu Hindari pertanyaan tertutup dan direktif Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan kepandaiannya Ajukan pertanyaan yang merangsang interaksi peserta Perhatikan peserta yang diam Tunggu jawaban beberapa saat
Teknik Merespon terhadap Jawaban Peserta Perhatikan jawaban verbal dan non-verbal Variasikan respon untuk jawaban yang berbeda Puji jawaban yang benar Perbaiki jawaban yang salah dengan cara tidak mengkritik
Mengakhiri Pembicaraan Simpulkan pembicaraan Akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema Anda Buat pertanyaan yang dramatis Jika ide Anda berupa ajakan, beri semangat melakukannya