Manajemen DISTRIBUSI DAN LOGISTIK DALAM pabrik PAKAN
Distribusi bahan dan produk Pengangkutan produk Pergerakan Produk Logistik Distribusi bahan dan produk Pengangkutan Pergudangan Distribusi Produk
Pada tahapan penerimaan, teknologi dan strategi hendaknya mendukung pergerakan bahan/produk dalam proses penimbangan, pengujian kualitas awal serta penyimpanan sementara (silo, tanki, gudang) Pada tahapan pengolahan, pergerakan barang harus mempertimbangkan proses penimbangan (sesuai formula), pencampuran, prosessing, pengepakan, penyimpanan dan distribusi Pada tahapan distribusi/penggunaan, pergerakan barang harus mempertimbangkan sistem transportasi, komunikasi, kemampuan konsumen. Pada tahapan penerimaan, teknologi dan strategi hendaknya mendukung pergerakan bahan/produk dalam proses penimbangan, pengujian kualitas awal serta penyimpanan sementara (silo, tanki, gudang) Pada tahapan pengolahan, pergerakan barang harus mempertimbangkan proses penimbangan (sesuai formula), pencampuran, prosessing, pengepakan, penyimpanan dan distribusi. Pada tahapan distribusi/penggunaan, pergerakan barang harus mempertimbangkan sistem transportasi, komunikasi, kemampuan konsumen. Dengan pertimbangan karakteristik material dan resiko pengangkutan, pergerakan barang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu pergerakan eksternal (antar lokasi) dan pergerakan internal terintegrasi dalam satu lokasi. Pergerakan material antar lokasi biasanya di pergunakan bongkar muat berlintasan(kereta), non-lintasan (truck, container), serta lift truck. Sedangkan pergerakan internal terdapat beberapa cara sesuai dengan karakteristik bahan.Untuk bahan padat, kering dan tak terkemas biasanya dipergunakan sistem conveyor baik screw(ulir pengeruk), drag dan oscilatory (dorongan dan goyangan), belt (ban berjalan) maupun pneumatic (tekanan udara), kemudian elevator (bucket pengeruk) serta gravity flow(gaya gravitasi/kemiringan saluran/lintasan). Untuk bahan terkemas biasanya dipergunakan sistem ban berjalan, atau lifttruck. Sedangkan untuk bahan cair sistem yang dipergunakan adalah sistem saluran tertutup dengan pompanisasi atau drum/tanki/container.
Sedangkan pergerakan internal sesuai dengan karakteristik bahan. Berdasarkan karakteristik material dan resiko pengangkutan, pergerakan barang dikelompokkan 2, yaitu pergerakan eksternal (antar lokasi) dan pergerakan internal terintegrasi dalam satu lokasi. Pergerakan material antar lokasi biasanya di pergunakan bongkar muat berlintasan (kereta), non-lintasan (truck, container), serta lift truck. Sedangkan pergerakan internal sesuai dengan karakteristik bahan. bahan padat, kering dan tak terkemas biasanya dipergunakan sistem conveyor baik screw(ulir pengeruk), drag dan oscilatory (dorongan dan goyangan), belt (ban berjalan) maupun pneumatic (tekanan udara), kemudian elevator (bucket pengeruk) serta gravity flow(gaya gravitasi/kemiringan saluran/lintasan). Untuk bahan terkemas : sistem ban berjalan, atau lifttruck. Sedangkan untuk bahan cair sistem yang dipergunakan adalah sistem saluran tertutup dengan pompanisasi atau drum/tanki/container.
Pengangkutan dan distribusi : proses perpindahan bahan dari 1 tempat ke tempat lain untuk tujuan ttt ( pengolahan, penyebaran dan penggunaan) Alat, alur dan perencanaan pengangkutan dan distribusi pakan/bahan ditetapkan berdasarkan teknologi dan strategi penanganan sesuai kategori bahan yang diangkut/didistribusikan. Contoh: Bahan kasar/tak terolah, Bahan kasar terolah, Bahan halus/lunak, Bahan berat/padat, Bahan cair, Bahan mikro, Pengangkutan dan distribusi adalah suatu proses yang mengandung arti perpindahan bahan dari suatu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu ( pengolahan, penyebaran dan penggunaan) Alat, alur dan perencanaan pengangkutan dan distribusi pakan/bahan ditetapkan berdasarkan teknologi dan strategi penanganan yang disesuaikan dengan kategori bahan yang akan diangkut/didistribusikan. Contoh: Bahan kasar/tak terolah, biasanya biji-bijian; merupakan bahan utama dalam industri pakan; relatif mudah pergerakannya (dengan kemiringan 40 derajat sudah dapat mengalir baik) Bahan kasar terolah, biasanya hasil olahan pendahulan semacam corn flakes, tepung alfafa, dll; mudah dalam prosessing; pergerakan agak susah (butuh kemiringan lebih tajam/ 50 derajat untuk mendukung kelancaran pergerakannya) Bahan halus/lunak, biasanya benbentuk tepung dan tidak padat semacam limbah pertanian/penggilingan; pergerakan lambat, butuh kemiringan lebih dari 60 derajat Bahan berat/padat, biasanya memiliki densitas tinggi semacam mineral (kapur/kulit kerang/phosphat); dalam bentuk tepung/padat pergerakan relatif lambat; perlu penanganan tersendiri Bahan cair, semacam mollases, minyak/lemak, vitamin; pergerakan dengan cara pemompaan; perlu perhatian khusus pada sistem saluran dan saringan; tak perlu banyak tenaga dan aktivitas visual dalam monitoring sistem penyalurannya. Bahan mikro, semacam obat dan microingredients; butuh fasilitas dan cara khusus mengingat mahal harganya dan penggunaannya diatur secara ketat dengan UU obat dan makanan; biasanya dalam kemasan tertentu, sistem pengangkutan dan penanganan manual.
Pengangkutan dan Distribusi 1. Pergerakan/perpindahan bahan untuk tujuan pengolahan, penyebaran dan penggunaan 2. Alat, alur dan perencanaan tgt teknologi dan strategi penanganan sesuai dengan KATEGORI BAHAN Kategori Bahan Kasar tak terolah Kasar terolah Halus/lunak Berat/padat Cair Mikro Penerimaan, pengolahan dan distribusi ?
INTERNAL: satu lokasi, tgt pd karakteristik barang, pallet EKSTERNAL: antar lokasi dengan kereta (lintasan) atau truk/container/lift-truck PERGERAKAN BARANG INTERNAL: satu lokasi, tgt pd karakteristik barang, pallet Bahan terkemas Conveyor, belt, lift-truck Bahan padat, kering dan tak terkemas Conveyor (screw, drag), oscilatory, belt. Bahan cair tertutup: pompanisasi drum/tangki/container
Logistik rencana manajemen utk menyiapkan arus bahan yg teratur bagi pabrik pakan dan produk pabrik bagi konsumen mencakup pemasokan (manajemen material- MM), hubungan logistik antara perusahaan dan suplier (pemasok) penanganan produk (manajemen konversi - MK), hubungan logistik diantara berbagai fasilitas perusahaan, pabrik - gudang, pabrik - pabrik transportasi (manajemen distribusi fisik - MDF), hubungan logistik antara perusahaan dengan pelanggan
Tujuan-Logistik mengelola bahan pakan dan persediaannya dg jumlah yg cukup, waktu yg tepat dan harga dapat diterima mentransfer pakan jadi ke pelanggan supaya pelanggan puas manajemen lalulintas dan transportasi manajemen persediaan (inventory management) manajemen struktur fasilitas manajemen penanganan dan penyimpanan, manajemen komunikasi dan informasi Kegiatan dasar
distribusi bahan-produk pakan PETERNAK INTI PETERNAK perantara Sub agen PETANI PABRIK agen koperasi koperasi distribusi bahan-produk pakan
Pengangkutan & Penyimpanan Belt Conveying Pallet Gudang/warehouse Warehousing
Pergudangan (warehousing) Gudang (bentuk, layout, utilitas) Fasilitas (alat dan peralatan) Sistem Manajemen Penyimpanan upaya merencanakan, mengatur dan mengevaluasi komponen yang ada yang disesuaikan dengan kemampuan SDM yang tersedia shg hasil maksimal
MARKETING PAKAN TERNAK
Marketing : kegiatan yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya melalui proses pertukaran. Proses pertukaran melibatkan kerja. Artinya harus ada sumber daya manusia menjadi penjual dan mencari pembeli, menemukan dan memenuhi kebutuhan, merancang produk yang tepat, menyimpan dan mengangkut, promosikan produk, menegosiasikan dsb
Marketer : karyawan perusahaan yang terlibat manajemen marketing : analisa peluang pasar, perilaku konsumen, segmentasi, pemilihan pasar sasaran, pengembangan strategi pasar, penempatan produk, perencanaan taktik, organisasi, pelaksanaan dan pengendalian pemasaran. Salesman : karyawan perusahaan yang bertugas menjual suatu produk melalui proses personal selling/direct selling.
Langkah-langkah Proses Pemasaran/Marketing Analisa Situasi Analisa SWOT Menetapkan Sasaran Pemasaran Formulasi Strategi Plan Of Action Implementasi Evaluasi
1. Analisa Situasi Analisa studi trend pasar secara luas, mencakup ekonomi masyarakat termasuk analisa secara lebih terperinci mengenai pasar, konsumen dan kompetitor. Segmentasi pasar dan faktor internal perlu dipertimbangkan, terutama kekuatan dan kelemahan dari perusahaan. Riset pasar dan database pelanggan akan memberikan informasi mengenai faktor external.
2. Analisa SWOT Analisa SWOT : menilai kekuatan, & kelemahan perusahaan (internal) serta peluang & ancaman (eksternal). Analisa SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan Core Competence (kompetensi inti) perusahaan untuk menentukan arahan strategi yang tepat.
3. Menetapkan Sasaran Pemasaran Sasaran ditetapkan menurut : Kualitatif Kuantitatif Atau menurut dimensi waktu perencanaan : Sasaran strategis 3 – 5 tahun Sasaran operasional (tactical plan) 1 tahun
4. Formulasi Strategi Dalam pengembangan strategi pemasaran, pada prinsipnya perusahaan harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen lebih efektif daripada kompetitor
Ada 3 macam strategi : Strategi Kompetisi Strategi Pertumbuhan Core Marketing Strategy 1. Strategi Kompetisi Manjemen menerapkan strategi kompetisi terhadap perusahaan lain agar perusahaan dapat mempertahankan posisi yang memberikan profit.
2. Strategi Pertumbuhan Strategi ini dapat dibagi menjadi 2 variabel yaitu produk dan pasar serta dibagi menjadi 4 cara : a. Penetrasi pasar Memasarkan produk yang ada pada pasar yang ada b. Pengembangan pasar Mengembangkan pasar dapat secara geografis atau masuk ke segmen pasar yang baru
c. Pengembangan produk Menyesuaikan/memodifikasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen serta beberapa konsumen baru. Cara ini dapat memperkuat posisi bersaing di pasar. d. Diversifikasi Strategi ini paling besar resikonya karena produknya baru sedangkan pengetahuan perusahaan mengenai pasar juga masih terbatas.
Untuk mengurangi resiko, sebaiknya dipilih segmen pasar yang mirip dengan pasar yang dikuasai perusahaan, misalnya perusahaan pakan ternak masuk ke pakan ikan. 3. Core Marketing Strategy Ada 3 aspek penting yang harus diperhatikan : Target kompetitor Target pelanggan yang jelas Positioning product
Didalam pemasaran pakan ternak juga diperhatikan positioning product dengan menerapkan model Marketing Mix yang terdiri : Product Price Place (distribution) Promotion
Produk sesuatu yang ditawarkan ke pasar , dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pembeli produk karena manfaat bukan keadaan fisik produk tsb atau kemampuan untuk “ problem solving “. Sekarang ini, sebagian besar produk tidak dapat dijual tanpa servis, jadi servis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari produk.
Price Harga :elemen yang paling penting dalam dunia marketing, karena merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan revenue, kesalahan menetapkan harga dapat memberikan dampak negatif terhadap revenue dan profitabilitas
Distribution faktor yang paling kritis, fungsi utama distributor adalah menyalurkan barang ke konsumen secara efisien. 2 fungsi utama dari distribusi : Transportasi. Transfer produk dari gudang pabrik ke outlet, dalam hal ini armada harus memenuhi syarat standart. Penanganan stok dan penyimpanan barang. Perlu diperhatikan arus produksi dan sistem kontrol stok
Promotion Promosi : komunikasi antara penjual dan pembeli, yang dikontrol oleh penjual untuk mempromosikan produknya. Akar dari komunikasi yang baik terletak pada pemahaman dari tingkah laku pelanggan, perlu faham target audience dalam pengembangan komunikasi yang efektif.
Langkah-langkah menyiapkan promosi penjualan MENYIAPKAN SASARAN PROMOSI PENJUALAN MEMILIH SARANA PROMOSI PENJUALAN MENYIAPKAN PROGRAM PROMOSI PENJUALAN PRE TESTING IMPLEMENTASI EVALUASI