Membudayakan Seni Budaya Daerah Banjar WAYANG GONG
PEMBUKAAN Pada makalah kali ini membahas masalah salah satu kesenian daerah Banjar, yaitu wayang gong. Wayang gong salah satu bentuk teater tradisional yang harus kita jaga kelestariannya.
ISI MENU PENGERTIAN SEJARAH PERTUNJUKAN KESIMPULAN
Penjelasan singkat mengenai wayang gong Wayang Gong, salah satu bentuk teater tradisional Kalimantan Selatan. Mirip dengan wayang orang di Jawa Tengah. Bedanya, antara lain, jumlah pemain dalam wayang gong tak sebanyak pada wayang orang. Wayang gong dapat dimainkan di mana saja, tak harus di atas panggung bersetting kerajaan. MENU NEXT
Penyebab wayang gong berangsur-angsur punah Karena menurunnya rasa cinta tanah air dan kesenian daerah Kurangnya kesadaran betapa pentingnya suatu kesenian disuatu daerah Banyaknya anak muda yang lebih menyukai kesenian dinegara orang lain BACK MENU NEXT
Dampak wayang gong terhadap reputasi daerah/sekolah Dapat menjadi suatu icon disekolah Setidaknya dapat membuat siswa menjadi tertarik dan ikut berpartisipasi dalam ekstrakurikuler di sekolah BACK MENU NEXT
Cara mengantisipasi kepunahan wayang gong Dengan diadakannya ekstrakurikuler wayang gong disetiap sekolah mulai dari SD, SMP sampai SMA BACK MENU
PENGERIAN Wayang gong adalah kesenian teater tradisional daerah banjar. Wayang gong inni hamper mirip dengan wayang orang yang ada di jawa tengah. Bedanya, antara lain, jumlah pemain dalam wayang gong tak sebanyak pada wayang orang. MENU NEXT
Dalam wayang gong terdiri dari : Negara Pancawati: Prabu Rama Dewi Shinta Bupati Sargiwa Hanoman Raden Anggada Raden Amila Raden Satabali Raden Balisata Negara Alengka: Prabu Dasamuka Bupati Rasikala Bupati Margasing Batara Mariam Arya Bukbis Niang Sadasta Niang Mulantani Raden Indrajit BACK MENU
SEJARAH Pada awalnya, Abdul Muluk membawa kesenian Dalmuluk dari Pahat, Malaysia ke Sumatera. Kemudian beliau membawa kesenian tradisi Dalmuluk itu ke Kalimantan. Di Kalimantan, kesenian Dalmuluk dibagi menjadi dua, yaitu Dalmuluk Cabang dan Dalmuluk Mamanda. Pada akhirnya tetuha atau sesepuh seni (budaya) memberikan unsur-unsur seni tradisi khas kalimantan dalam kedua Dalmuluk tersebut dan mengubah namanya. Dalmuluk cabang dikenal sebagai Wayang Gong dan Dalmuluk Mamanda dikenal sebagai Mamanda, yang akhirnya kedua teater tersebut menjadi teater tradisi kalimantan selatan. MENU
PERTUNJUKAN Dalam aspek berikut, merupakan segala sajian yang terdiri dari realitas panca indra. Pertunjukan tersebut menggunakan panggung yang berbentuk semi arena (tapal kuda) yang bagian atasnya dikelilingi dengan hiasan-hiasan dari janur. Properti yang di gunakan, meja, diiringi dengan musik gamelan. Peralatan dari gamelannya berupa satu set gamelan lengkap. Hand profnya tongkat kecil berwarna hitam yang ujungnya diberi warna putih. Perlengkapan lain berupa mikrophone 4 buah, wireless clip on 2 buah, kostum yang digunakan di dominasi dengan pakaian kerajaan, namun selain itu ada pula yang menggunakan kostum kera (hanoman). MENU NEXT
Kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam pertunjukkan tersebut Kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam pertunjukkan tersebut. Kekurangan: - Pemain kurang optimal dalam berlakon. Karena terdapat beberapa kecelakaan yang kecil yang tidak mampu diatasi dengan improvisasi, dan ada pula pemain yang hanya setengah-setengah melakukan aktingnya (seperti dewi shinta). - Tidak sadar penonton (tidak memperhatikan bloking) - Pemain yang tidak berlakon (statis) lepas dari suasana. - Suara kurang jelas Kelebihan: - Gerakan tari bagus. (gerakan yang menyerupai gerakan wayang kulit) - Make-upnya sederhana namun pas - Para pemain musik sudah mahir dalam memainkan gamelannya. BACK MENU
KESIMPULAN Sebagai anak bangsa, kita harus melestarikan kesenian daerah, salah satunya wayang gong. Banggalah dengan kesenian yang kita miliki karena ada Negara yang tidak memiliki kesenian malah merebut kesenian kita. Untuk itu jagalah kesenian – kesenian yang ada di daerah agar tidak dirampas oleh Negara lain.