BAB VI Kesimpulan Fakultas Psikologi Rene Descartes Kelas D MATA KULIAH :FILSAFAT TANGGAL PEMBUATAN :21 AGUSTUS 2017 PENYUSUN : Dionisius Kevin Raphael
Penyimpulan Suatu kegiatan manusia yang tertentu. Kegiatan tersebut bergerak menuju pengetahuan yang baru, dari pengetahuan yang telah dimiliki dan berdasarkan hal tersebut.
Kegiatan Manusia Bergerak Penyimpulan Kegiatan Manusia Mengcakup seluruh diri manusia, dengan akal budi sebagai tampuk pimpinan Bergerak Disebut bergerak karena sebagai perkembangan pikiran manusia.
Pengetahuan yang telah dimiliki Penyimpulan Pengetahuan yang baru Tujuan yang mau dicapai dalam pemikiran. Disebut juga Kesimpulan/consequens. Menunjukan adanya kemajuan. Kemajuan dalam mengerti hal yang sebelumnya tidak dimengerti. Pengetahuan yang telah dimiliki Menunjukan titik pangkal dan dorongan yang telah dimiliki. Antecedens = Yang mendahului. Praemissae = Premis, titik pangkal.
Berdasarkan hal tersebut Penyimpulan Berdasarkan hal tersebut Menunjukan ada hubungan antara pengetahuan yang baru dan yang lama. Hubungan tersebut disebut konsekuensi (consequentia). Kesimpulan Lurus= Kesimpulan lurus apabila dapat ditarik dari antecedensnya. Tidak Lurus/Palsu= Tidak dapat ditarik dari antecedensnya.
Macam-Macam Penyimpulan Dari bagaimana terjadinya Penyimpulan Lansung (Intuitif) Penyimpulan tidak diperlukan pembuktian-pembuktian. (Misal: Tidak semua orang kurus = beberapa orang kurus), dan keputusan-keputusan lansung (Misal: Ini warna Hitam) Penyimpulan yang tidak lansung. Penyimpulan diperoleh dengan menggunakan term-antara. Dengan term-antara menjadi alasan penyebab kesimpulan ditarik. Dilihat dari isi (Benar) dan bentuknya. Kesimpulan pasti benar apabila: Premis benar dan tepat. = Sudut material penyimpulan Jalan pikirannya lurus. Hubungan antara premis dan kesimpulan harus lurus. = Sudut formal suatu penyimpulan
Hukum yang berlaku Hukum-Hukum Jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga benar; Jika premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga kebetulan benar; Jika kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah; Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar, tetapi dapat juga salah. Dengan ini dapat dikatakan: Jika premis-premis benar, tetapi kesimpulan salah, maka jalan pikirannya tidak lurus; Jika jalan pikirannya lurus, tetapi kesimpulannya tidak benar, maka premis- premisnya salah.
Perlawanan Subaltern (Dari bab 5) Catatan Di perlawanan subaltern (Universal benar = Partikular benar; Universal salah = Partikular bisa benar bisa salah) terdapat induksi dan deduksi. Induksi = Suatu proses tertentu. Dalam proses ini akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang universal dari pengetahuan yang khusus/partikular. Kita mengangkat hal yang individual ke tingkat yang universal. Deduksi= Suatu proses tertentu. Proses ini akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih particular ke pengetahuan yang universal Induksi dan Deduksi selalu berdampingan. Keduanya saling memuat. Induksi tidak dapat ada tanpa deduksi. Dalam Ilmu pengetahuan, Induksi biasanya mendahului deduksi. Sedangkan dalam logika biasanya deduksilah yang terutama dibicarakan lebih dahulu.