BAB VI Kesimpulan Fakultas Psikologi Rene Descartes Kelas D

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Advertisements

Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
KOMPONEN SBD DAN INTERAKSI
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Filsafat Ilmu (Manajemen)
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
LOGIKA DAN ARGUMENTASI
Deduksi Ati Harmoni
dan mengapa belajar LOGIKA itu penting?
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 11 INDUKSI.
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
PENGANTAR FILSAFAT Topik 6 LOGIKA.
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 8 DEDUKSI.
Topik 10 RELASI-RELASI SILOGISME
Topik XIII: PENALARAN TIDAK LANGSUNG BERSIFAT DEDUKTIF (SILOGISME)
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
BAB XII SILOGISME KATEGORIS Pertemuan 12
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
LOGIKA ILMU MENALAR LOGIKA: ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat BERPIKIR: kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah diterima melalui.
Dasar Penalaran & Logika Berpikir
Materi 8 Logika.
DASAR ARGUMENTASI ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
Silogisme Kategoris Dasar-Dasar Logika
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
Penalaran Deduktif (Bella: Slide )
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
DEDUKTIF Metode berpikir deduktif adalah metode penarikan kesimpulan dari masalah umum ke masalah khusus. Hukum deduktif bahwa segala yang dipandang benar.
Kasus kebahasaan KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU.
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
BAB II RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Pertemuan 02
Lanjutan……..
Oleh, Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.
LOGIKA.
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
RUANG LINGKUP FILSAFAT
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
Filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
LOGIKA.
Materi 9 Deduksi.
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I 2 SKS
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
DASAR-DASAR LOGIKA Drs. Muhammad YGG Seran, M.Si
PEMBAGIAN (PENGGOLONGAN) DAN DEFINISI
I. Pengantar umum Logika
Leonardo W. Permana PEMIKIRAN DAN METODE ILMIAH.
KELOMPOK I ALFINITA UTARI DESSY R.J LUMBANGAOL NORA FIKA SITUMORANG PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN.
AZAS-AZAS PEMIKIRAN Fakultas Psikologi Rene Descartes Kelas D
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
FILSAFAT DAN MATEMATIKA
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
Pertemuan III Sosiologi Kritis
Sillogisme Hipotetis Bab VIII Fakultas Psikologi
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
LOGIKA LOGIKA PENALARAN Rifai Al Ghozali Oleh: Tri Sundari.
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
Penalaran dalam Penulisan Ilmiah
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
BAB 5. (Gerak Lengkung) 11/26/2018.
PRINSIP-PRINSIP METODOLOGI
Pertemuan III Sosiologi Kritis
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA herwan parwiyanto, m.si
Pengantar Filsafat Ilmu
Transcript presentasi:

BAB VI Kesimpulan Fakultas Psikologi Rene Descartes Kelas D MATA KULIAH :FILSAFAT TANGGAL PEMBUATAN :21 AGUSTUS 2017 PENYUSUN : Dionisius Kevin Raphael

Penyimpulan Suatu kegiatan manusia yang tertentu. Kegiatan tersebut bergerak menuju pengetahuan yang baru, dari pengetahuan yang telah dimiliki dan berdasarkan hal tersebut.

Kegiatan Manusia Bergerak Penyimpulan Kegiatan Manusia Mengcakup seluruh diri manusia, dengan akal budi sebagai tampuk pimpinan Bergerak Disebut bergerak karena sebagai perkembangan pikiran manusia.

Pengetahuan yang telah dimiliki Penyimpulan Pengetahuan yang baru Tujuan yang mau dicapai dalam pemikiran. Disebut juga Kesimpulan/consequens. Menunjukan adanya kemajuan. Kemajuan dalam mengerti hal yang sebelumnya tidak dimengerti. Pengetahuan yang telah dimiliki Menunjukan titik pangkal dan dorongan yang telah dimiliki. Antecedens = Yang mendahului. Praemissae = Premis, titik pangkal.

Berdasarkan hal tersebut Penyimpulan Berdasarkan hal tersebut Menunjukan ada hubungan antara pengetahuan yang baru dan yang lama. Hubungan tersebut disebut konsekuensi (consequentia). Kesimpulan Lurus= Kesimpulan lurus apabila dapat ditarik dari antecedensnya. Tidak Lurus/Palsu= Tidak dapat ditarik dari antecedensnya.

Macam-Macam Penyimpulan Dari bagaimana terjadinya Penyimpulan Lansung (Intuitif) Penyimpulan tidak diperlukan pembuktian-pembuktian. (Misal: Tidak semua orang kurus = beberapa orang kurus), dan keputusan-keputusan lansung (Misal: Ini warna Hitam) Penyimpulan yang tidak lansung. Penyimpulan diperoleh dengan menggunakan term-antara. Dengan term-antara menjadi alasan penyebab kesimpulan ditarik. Dilihat dari isi (Benar) dan bentuknya. Kesimpulan pasti benar apabila: Premis benar dan tepat. = Sudut material penyimpulan Jalan pikirannya lurus. Hubungan antara premis dan kesimpulan harus lurus. = Sudut formal suatu penyimpulan

Hukum yang berlaku Hukum-Hukum Jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga benar; Jika premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga kebetulan benar; Jika kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah; Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar, tetapi dapat juga salah. Dengan ini dapat dikatakan: Jika premis-premis benar, tetapi kesimpulan salah, maka jalan pikirannya tidak lurus; Jika jalan pikirannya lurus, tetapi kesimpulannya tidak benar, maka premis- premisnya salah.

Perlawanan Subaltern (Dari bab 5) Catatan Di perlawanan subaltern (Universal benar = Partikular benar; Universal salah = Partikular bisa benar bisa salah) terdapat induksi dan deduksi. Induksi = Suatu proses tertentu. Dalam proses ini akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang universal dari pengetahuan yang khusus/partikular. Kita mengangkat hal yang individual ke tingkat yang universal. Deduksi= Suatu proses tertentu. Proses ini akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih particular ke pengetahuan yang universal Induksi dan Deduksi selalu berdampingan. Keduanya saling memuat. Induksi tidak dapat ada tanpa deduksi. Dalam Ilmu pengetahuan, Induksi biasanya mendahului deduksi. Sedangkan dalam logika biasanya deduksilah yang terutama dibicarakan lebih dahulu.