JEJAK BISNIS ORANG TIONGHOA Sikap mental, menyikapi peluang dan meleverage bisnis agar berkembang
Pilar tentang hidup Hidup ini memang jual-beli; kalau tidak bisa menjual kita harus membeli Hidup ini pertarungan dua wajah; kebutuhan dan keinginan Hidup ini memberikan kebebasan pilihan; kita bebas memilih untuk melakukan apa pun tapi tidak bebas memilih akibatnya
Pilar Bisnis Peluang selalu berbagi sisi dengan tantangan; siapa yang tak senang tantangan jangan bermimpi menangkap peluang Kecil itu indah; semua yang besar sekarang itu dulunya kecil. Jika sdh besar pun harus menjaga kelincahan sbgmn masih kecil agar kompetitif Fokus atau harus ada yang memfokusi; tak ada dalil keberhasilan dengan jalan serampangan
Pilar kepercayaan Harus bisa dipercaya ;modal utama bisnis jangka panjang adalah kepercayaan Tidak mudah percaya; berpeganglah pada radius kepercayaan semesta Tidak ada ampunan kedua untuk kesalahan prinsip; menyangkut uang dan kianat harus dipecat sekalipun itu darah daging sendiri
Pilar Pergaulan Pertanyaan kedua setelah nama; apa usaha Anda? Siapakah sebenar-benarnya Anda adalah siapa sebenar-benarnya teman-teman Anda? Satu musuh dalam hati sudah jauh lebih banyak dari seribu teman dalam pergaulan dan perniagaan
Pilar sisi “gimmics” Kalau tidak bisa menghormati orangnya, setidaknya kita berusaha hormati uangnya Uang jangan dinomorsatukan tapi ingat jangan juga dinomorduakan Bila tak bisa menerima sebagian ide, keputusan dan andilnya jangan tolak semua darinya
Pilar hitungan Ingat dan jangan sampai bosan mengingat, dalam dunia bisnis; 2x500 tidak sama dengan 500x2 Ingat urutan sikap mental investasi; incoming, saving dan spending, jangan incoming, spending dan saving Saving diusahakan tidak dalam bentuk uang
Pilar keluarga Komitmen menghormati leluhur; sejelek dan sebodoh apapun mereka lebih dari kita Komitmen orang lain sebagai saudara dan saudara sebagai orang lain Komitmen “maisong” tentang pinjaman modal kerja
Pilar relasi Bisnis harus mendekati orang dan tidak perduli dengan persaingan Prinsip membina relasi; dengan siapa pun utamanya yang lebih kuat Prinsip berguru menirukan dan inovasi dilakukan secara cermat dan terus-menerus
Pilar pengembangan Kerjasama itu harus, jangan hanya bekerja bersama-sama Memilah terus; menjual apa yang bisa kita buat dan membuat apa-apa yang bisa kita jual Menambahkan produk pada jasa kita bersamaan dengan menambahkan jasa pada produk kita
Pilar pelayanan Belum melayani jika belum bersedia mengalahkan diri sendiri Katakan pada yang lain jika terpuasi katakan pada kami jika terdholimi Pada awalnya boleh berpura-pura ramah, namun jika terbiasa percayalah keramahan itu akan melibatkan hati
Pilar pelanggan Konsumen itu bisa jadi pelanggan bukan hanya karena produkmu namun juga karena hatimu Pelanggan itu hakikatnya pemilik yang rela tidak terima deviden Pelanggan itu sejatinya keluarga yang rela tak serumah dengan kita
Pilar terakhir Mulailah ; jangan terus dipikir, semakin dipikir akan tambah yang kau pikir. Bisnis urusan sikap mental, bukan ketrampilan dan bukan kecerdasan Mulailah dari yang kecil dan dari inisiatif diri sendiri Dan mulailah dari sekarang
Pilar penutup Itu tadi adalah hasil elaborasi saya dengan teman-teman bisnis saya yang kebetulan Tionghoa Sungguh tidak bermaksud menggurui tapi perlu diketahui 25 th lebih saya mengikuti jejak mereka dan nyatanya banyak yang jadi kenyataan Selamat merenungkan; kalis@amikom.ac.id