PENALARAN Oleh : Nurmaningsih
Penalaran bagian dari Argumentasi Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Penalaran bagian dari Argumentasi
Suatu proses berpikir yang berusaha menghubung- hubungkan fakta-fakta atau evidensi- evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. Arti Penalaran
Penalaran bukan saja mempergunakan fakta-fakta yang masih bersifat polos, tetapi dapat mempergunakan kalimat yang berbentuk pendapat atau kesimpulan. Kalimat semacam ini dalam hubungannya dengan proses berpikir tadi disebut Proposisi. Arti Proposisi
Pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya. Arti Proposisi
Inferensi yaitu kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau tidak dri fakta-fakta yang ada. Inferensi berasal dari kata “inferre” dalam bahasa latin yang berarti menarik kesimpulan. Inferensi
Implikasi yaitu rangkuman sebagai sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Implikasi berasal dari kata “implicare” dalam bahasa latin yang berarti melibat atau merangkum. Implikasi
Evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Dalam wujudnya yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Wujud Evidensi
Data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu. Data = apa yang diberikan Informasi = bahan keterangan Fakta adalah sesuatu yang sungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata. Arti Data & Informasi
Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran, maka data dan informasi itu harus merupakan fakta. a. Observasi b. Kesaksian c. Autoritas Cara menguji data
A. Konsistensi yaitu semua evidensi yang ada saling bertentangan, atau melemahkan evidensi yang lain. B. Koherensi yaitu Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus sesuai dengan pengalaman-pengalaman manusia atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku. Cara menguji Fakta
Cara menilai Autoritas a. Tidak mengandung prasangka b. Pengalaman dan pendidikan autoritas c. Kemashuran dan prestise d. Koherensi dan kemajuan Cara menilai Autoritas
SELESAI TERIMA KASIH