SUKSESI NOVIA SARI 4132220009 BIOLOGI NK A ‘13
Akibat perubahan iklim Pengaruh dari faktor luar Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat disebabkan oleh berbagai penyebab utama, yaitu: Akibat perubahan iklim Pengaruh dari faktor luar Karakteristika dalam sistem sendiri Selain itu perubahan ekosistem juga berdampak pada perubahan lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai pengetahuan akan konsep dasar suksesi.
A. Definsi Suksesi Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Seluruh seri komunitas yang terbentuk pada keadaan/waktu tertentu B. Konsep Suksesi Sere Seluruh seri komunitas yang terbentuk pada keadaan/waktu tertentu Suksesi Suatu seri perubahan berurutan dan bertahap dari komunitas pada suatu wilayah ekosistem tertentu Klimaks Suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang menentukan dalam perjalanan suksesi ekologis yang optimum.
Proses suksesi
(Pioner) AWAL VEGETASI KLIMAKS Proses suksesi SELALU ADA PERUBAHAN Pergantian masy. Tumb. Proses homeostasis SELALU ADA PERUBAHAN POHON TUA-MATI
Menurut clement (1916) menyatakan enam unsur yang akan terjadi sehubungan dengan proses suksesi yaitu: Penggundulan yang mengakibatkan terjadinya sibstrat baru Migrasi kehadiran migrula atau organ pembiak tumbuhan. Eksesis perkecambahan, pertumbuhan, reproduksi, dan penyebaran Kompetisi, persaingan sehingga pengusiran satu spesies oleh species lainnya Reaksi, perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh jenis tumbuhan Stabilisasi, yang menghasilkan komunitas tumbuhan pada tingkatan yang matang.
Perubahan komunitas tumbuhan atau vegetasi yang di kemukakan atas dasar menggambarkan bertambah kayanya suatu daerah oleh berbagai jenis tumbuhan yang hidup di atasnya, proses perubahan ini di sebut suksesi progresesif. Perubahan vegetasi dapat mengarah pada penurunan jumlah jenis tumbuhan, penurunan kompleksitas struktur komunitas tumbuhan ini di sebut suksesi retrogresif atau suksesi regresif
PEMBAGIAN SUKSESI A. Suksesi Primer Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terganggu dan mengakibatkan hilangnya komunitas awal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut akan terbentuk substrat dan habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai.Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah,batubara, dan minyak bumi.
Gambar : Suksesi Primer pada Pulau Anak Krakatau
Perubahan Yang Terjadi Selam Proses Suksesi : 1 Perubahan Yang Terjadi Selam Proses Suksesi : 1. Perkembangan sifat substrat/tanah 2. Pertambahan kepadatan komunitas 3. Peningkatan pemanfaatan SDL 4. Perubahan iklim mikro 5. Komunitas menjadi lebih kompleks
Skema Suksesi Primer
B. Suksesi Sekunder Apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan, baik secara alami ataupun buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme yang ada sehingga dalam ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan lama masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.
Suksesi Sekunder Karena Penebangan Hutan
Suksesi Sekunder Karena Kebakaran Hutan
Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu: Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora. dan benih lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam proses perkecambahan. Jenis substrat baru yang terbentuk. Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan. Sifat – sifat jenis tumbuhan
Telah dijelaskan bahwa akhir suksesi adalah terbentuknya suatu komunitas klimaks. Berdasarkan tempat terbentuknya, terdapat tiga jenis komunitas klimaks sebagai berikut : Hidroser yaitu sukses yang terbentuk di ekosistem air tawar. Haloser yaitu suksesi yang terbentuk di ekosistem air payau Xeroser yaitu suksesi yang terbentuk di daerah gurun.
Konsep Klimaks Interaksi Kompetisi Toleransi Dimensi Populasi Dominan waktu Secara fisiognomis populasi dominan tersebut merupakan identitas komunitas klimaks Misal: Hutan meranti (Dipterocarpaceae dominan)
Teori tradisional menyatakan bahwa suksesi ekologi mengarah kepadasuatu komunitas akhir yang stabil yaitu klimaks. Fasa klimaks inimempunyai sifat-sifat tertentu, dan yang terpenting adalah : Fase klimaks merupakan system yang stabil dalam keseimbangannya antara lingkungan biologi dengan lingkungan non biologinya. Komposisi jenis pada fasa klimaks relative tetap atau tidak berubah Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dari materi organic ,sehingga tidak ada perubahan yang tidak berarti. Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
Permasalahan Konsep Suksesi a. Stabilitas Konsep klimaks lama menyatakan secara tidak langsung suatu keadaan keseimbangan dengan lingkungan,terutama yang di anggap penting adalah factor iklim. b. Kemantapan Kemantapan adalah pusat perhatian pola berfikir konsep lama fasa klimaks sangat sedikit komunitas yang benar-benar terllihat mantap baik struktur maupun komposisi jenisnya. c. Suksesi dan Keteraturan Apabila pandangan tradisional tentang komunitas klimaks mempermasalahkan, pertanyaan harus di lanjutkan apakah pendapat bahwa suksesi sebagai suatu proses teratur yang mengarah pada suatu bentuk akhir dari komunitas yang dapat di perkirakan perlu di kaji kembali.
DAMPAK SUKSESI Dampak Positif : 1.Terjadinya suksesi proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil, Komunitas menjadi lebih kompleks 2.Bagi Tumbuhan pioner, tumbuhan ini akan menciptakan kondisi lingkungan tertentu yang memberikan kemungkinan untuk hidup tumbuhan lainnya. Dampak Negatif : Berbagai tumbuhan liar akan hidup atau tumbuh dan mengubah semua karakteristika dari vegetasi asalnya. Penurunan kadar zat hara dari tanah, misalnya akibat degradasi habitat. Suatu komunitas tumbuhan akibat adanya longsor, banjir, letusan gunung berapi atau pengaruh kegiatan manusia akan mengalami gangguan atau kerusakan yang parah. Mengakibatkan tanah gersang, kehilangan nutrisi organik, dsb
PENUTUP - Kesimpulan Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat di sebabkan sebagai penyebab utama yaitu: Akibat perubahan iklim suksesi allogenik ( karena pengaruh dari luar) suksesi autogenik (karena pengaruh dari dalam) Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas ekosistem klimaks yang telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis). Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi juga berkaitan dengan pertanian dimana komunitas yang yang tidak stabil dikelola oleh manusia. Dampak dari adanya suksesi yaitu Mengakibatkan tanah gersang, kehilangan nutrisi organik, permukaan sangat terbuka dan kondisinya belum menunjang kehidupan di atasnya. Namun suksesi dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil, komunitas menjadi lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA http://abdan-marinescientis.blogspot.com/2011/04/evolusi suksesi-dan-faktor-pembatas.html http://primanandafauziah.blogspot.com/2010/11/suksesi-primer-dari-vegetasi-di-gunung.html http://onrizal.files.wordpress.com/2009/08/1-ekologi-hutan-pendahuluan-2009.pdf http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/pengertian-suksesi.html http://www.scribd.com/doc/45799711/SUKSESI Syafei, Surasana Eden. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.