Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Sektor Industri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Advertisements

KEBIJAKAN MONETER & KEBIJAKAN FISKAL
Dampak Kebijakan APBN terhadap Beberapa Indikator utama Pembangunan kelompok 3 Sofyan Tsauri( ) Moh Safiih( ) Abd. Wafi ( )
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
Tugas kelompok Ekonomi
TEORI PENGELUARAN NEGARA
A. Pengertian APBN dan APBD 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
Bab 20 Manajemen Resiko Politik
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Teori Makro Ekonomi Perekonomian Terbuka
Pertemuan 13 Kebijaksanaan Makro ekonomi Indonesia dan Deregulasi
PETA KOMPETENSI 4 Dapat menjelaskan peran BUMN dan BUMD sebagai sumber penerimaan publik 5 Dapat menjelaskan administrasi perpajakan 6 Dapat menganalisis.
DISUSUN OLEH SITI SOPIAH
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
Kebijakan Fiskal dan Moneter (1)
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
Perekonomian Indonesia
KEBIJAKAN FISKAL.
KEBIJAKAN PENGANGGARAN TAHUN 2016
Garapan Drs. Puji Suharjoko
INFLASI.
Teori Makro Ekonomi Perekonomian Terbuka
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Oleh : St Nurhotimah & M. Wahyu Syaputra
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO
Bab 20 Manajemen Resiko Politik
KEBIJAKAN MONETER & KEBIJAKAN FISKAL
® Utang Pemerintah.
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
APBN dan Pembangunan di Indonesia
F. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah
INFLASI.
INFLASI.
Kebijakan moneter.
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
A P B N.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KEBIJAKAN EKONOMI LENI PRAMITA A
PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
EKONOMI MONETER II KEBIJAKAN MONETER.
ALIRAN SISI PENAWARAN (SUPPLY SIDERS)
NAMA : LUKMAN JATI U NO : 26 KELAS : XMIA7.
EKONOMI MONETER I KEBIJAKAN MONETER.
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
INFLASI Disusun Oleh : Devi Yulianingsih (A )
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
EKONOMI MONETER I KEBIJAKAN MONETER.
Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara
ALIRAN SISI PENAWARAN (SUPPLY SIDERS)
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Model IS-LM
EKONOMI MONETER I KEBIJAKAN MONETER.
KEBIJAKAN PENGANGGARAN TAHUN 2016
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
KEBIJAKAN FISKAL. Pengertian kebijakan fiskal (Fiskal Policy )  Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian.
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
menilai kondisi ekonomi PERTEMUAN – 3 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
Kebijakan Fiskal dalam Hutang Pemerintah dan Pengaruhnya Bagi Perekonomian Negara Nama : Zuda Karimatur Rohmah NIM :
Transcript presentasi:

Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Sektor Industri Muhamad Yunanto Seminar Nasional & Konggres ISEI XIX Surabaya, 7 – 9 Oktober 2015

LATAR BELAKANG Pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam RPJMN 2015 – 2019 sebesar rata-rata 7% dalam lima tahun dan sebesar 5,7% untuk tahun 2015 sesuai dengan target APBN-P 2015. Kebijakan Anggaran Optimalisasi Pendapatan, dengan meningkatkan iklim investasi. Meningkatkan Kualitas Belanja, melaui; peningkatan belanja modal untuk pembangunan infrastruktur, pengendalian subsisi, efisiensi belanja barang (operasional & perjalanan dinas). Pengeluaran pemerintah memengaruhi sektor manufaktur, ada hubungan jangka panjang antara kebijakan fiskal dan output sektor manufaktur (Eze, 2013)

TUJUAN Analisis pada Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Sektor Industri, mengadopsi penelitian Surjaningsih (2012), melalui tiga variabel pokok: Total Pengeluaran Pemerintah Total Penerimaan Pajak Riil Indeks Harga Konsumen (IHK) Dua variabel lain yang membedakan: Tingkat suku bunga (BI rate) PDB Sektor Industri

METODE PENELITIAN Data runtun waktu (times series), 1990:1 – 2014:4 dengan tahun dasar 2005. Sumber: SEKI Bank Indonesia Kebijakan Industri Jenis Kebijakan Fiskal Alat Kebijakan Fiskal Pembebasan Bea Masuk Bea Keluar Kebijakan Pendapatan Negara Insentif/ Disinsentif PPN tidak dipungut/dibebaskan Fasilitas PPH Badan Bauran Kebijakan Fiskal Kebijakan Belanja Negara Subsidi Sektor Tertentu Pajak Ditanggung Pemerintah Tarif Bea Masuk Kebijakan Pendapatan Negara Protektif BMAD Safeguard

PEMBAHASAN DAN UJI STATISTIK Dilakukan uji stasioner data dengan uji akar unit, uji Augmented Dickey-Fuller (ADG) Data tidak stasioner pada level Uji Kausalitas Untuk membuktikan perilaku variabel ekonomi tidak hanya mempunyai hubungan satu arah. Hasil uji menunjukkan variabel yang memiliki dua arah: Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah Suku Bunga BI Pengeluaran Pemerintah

ESTIMASI MODEL Estimasi model menggunakan VECM, dilakukan analisis dengan dua property dari VAR, yaitu: Impulse response function (IRF). Model ini mengonfirmasi respon dinamis dari seluruh variabel terhadap shock satu standar deviasi pada variabel-variabel sistem Variance decomposition. Shock pada variabel pajak dan pengeluaran pemerintah direspon positif oleh sektor industri

KENAIKAN BELANJA PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN

PEMBAHASAN Kebijakan Fiskal diharapkan dapat mendukung terwujudnya tujuan pembangunan industri nasional. Insentif perpajakan bukan satu-satunya penentu investasi dan research and development merupakan salah hal yang strategis sehingga perlu mendapat perhatian untuk dilakukan di Indonesia. Kebijakan fiskal melalui kebijakan perpajakan memberikan stimulus kontraksi terhadap PDB sektor industri. Kebijakan tanpa memperhatikan kebijakan di sektor lain tidak akan optimal dan bahkan dapat berdampak negatif terhadap perekonomian secara keseluruhan. Kebijakan fiskal yang terlalu ekspansif dapat mendorong timbulnya inflasi, Demikian halnya kebijakan fiskal yang terlalu ketat seperti kenaikan tarif pajak yang tinggi di masyarakat dapat menurunkan konsumsi atau mengurangi alokasi dana yang produktif sehingga dapat menekan pertumbuhan ekonomi

Program dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan industri yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi program prioritas yaitu: Program Hilirisasi Industri Berbasis Agro, Migas, dan Bahan Tambang Mineral. Program Peningkatan Daya Saing Industri Berbasis SDM, Pasar Domestik, dan Ekspor. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dan lain sebagainya.

SIMPULAN Adanya respon positif dari variabel sektor industri terhadap guncangan variabel penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah. Hasil analisis variance decomposition menunjukkan persentase kontribusi terbesar berasal dari variabel tingkat suku bunga BI. Efektifitas Alat Kebijakan Fiskal dalam upaya peningkatan daya saing sangat ditentukan dengan penentuan tujuan dan subyek kebijakan serta pilihan bauran kebijakan fiskal yang cocok.

IMPLIKASI KEBIJAKAN Instrumen APBN dilakukan melalui pengalokasian belanja dan pembiayaan yang cenderung bersifat ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Dalam rangka mendorong reinvestasi atas keuntungan yang diperoleh perusahaan serta mendorong peningkatan ekspor. Beberapa hal ditempuh melalui; Fasilitas tax allowance akan diberikan untuk perusahaan yang menciptakan lapangan kerja, menggunakan kandungan lokal, berorientasi ekspor, dan investasi yang tinggi.