Bahasa Indonesia Jurnalistik by Abdurrahman Di masyarakat kita ada dua istilah yang digunakan untuk bahasa Jurnalistik, yaitu: Bahasa Indonesia Jurnalistik dan Bahasa Jurnalistik Indonesia. Kalangan akademisi (lingkungan perguruan tinggi komunikasi) lebih sering menggunakan istilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, yaitu bahasa Indonesia yang digunakan oleh kalangan jurnalistik. Kalangan praktisi (misalnya Rosihan Anwar dan Gonawan Mohamad) lebih senang menggunakan istilah bahasa Jurnalistik Indonesia, yaitu bahasa Jurnalistik yang diterapkan di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia. abdurrahman/bij/2012
Pengertian BIJ Jurnalitik diartikan sebagai kegiatan penyampaian berita (news) dan atau pendapat (opinion) melalui media massa periodik: suratkabar, majalah, tabloid, kantor berita, radio, televisi, dan on line. Dengan demikian, BIJ adalah bahasa Indonesia yang digunakan oleh para jurnalis (wartawan) untuk menyampaikan pesan melalui media massa periodik Bahasa yang digunakan tetap berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia seperti diatur dalam EYD, tapi penerapannya telah disesuaikan dengan karakteristik media massa yang digunakan. abdurrahman/bij/2012
Tiga Ciri Umum Media Massa Media massa adalah media komunikasi yang ditujukan kepada banyak orang, tempatnya berjauhan, heterogen, dan anonim. Media massa memiliki ruang dan atau waktu yang terbatas yang harus diisi dengan sebanyak mungkin berita dan pendapat yang menarik dan berguna bagi khalayak. Media massa selalu berusaha memenangkan persaingan dengan media massa lain dalam hal merebut hati khalayak. Selain tiga ciri tersebut, masing-masing media juga memiliki ciri sendiri. Misalnya, radio memiliki ciri: hanya didengar sekali, maka penyampaian pesan melalui radio harus juga memperhatikan ciri tersebut. abdurrahman/bij/2012
Tiga kaidah BIJ Akurat dan mudah dipahami, Singkat dan padat Menarik. Berdasarkan tiga ciri umum media massa tersebut, maka maka paling tidak ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh Bahasa Indonesia Jurnalistik: Akurat dan mudah dipahami, Singkat dan padat Menarik. Syarat akurat dan mudah dipahami merupakan syarat utama, sehingga tidak boleh diabaikan demi memenuhi syarat singkat, padat, dan atau menarik. abdurrahman/bij/2012
Akurat Akurat artinya tepat. Penggunaan kata atau kalimat haruslah benar-benar tepat untuk menggambarkan fakta atau maksud penulisnya. Akurat ini diwujudkan dalam bentuk pemilihan kata yang tepat, penggunaan istilah yang tepat, penggambaran fakta secara tepat, bahkan penyimpulan harus tepat. Agar bisa menulis akurat maka pengumpulan fakta harus akurat, yaitu harus memilih sumber yang tepat, melihat, membaca, mendengar, mencatat, merekam, dan menganalisis secara akurat. Juga lakukan cek dan ricek agar data yang dikumpulkan benar-benar akurat. abdurrahman/bij/2012
Juga dalam penulisan fakta harus dilakukan secara teliti agar sesuai dengan realita sebenarnya. Misalnya dalam penulisan nama orang, jika salah menulis satu huruf saja terkadang sudah menjadi nama orang lain. Begitu pula jika kita salah menulis gelar/pangkat, umur, alamat, dan sebagainya. Dalam penulisan angka, agar dihindari menulis kata puluhan, ribuan, jutaan, dam seterusnya karena tidak menunjukkan jumlah yang akurat. Hindari menulis ukuran yang tidak baku, misalnya “banjir sebatas lutut orang dewasa”.. “jarak tempuh 30 menit” abdurrahman/bij/2012
Hindari menulis kesimpulan secara induktif, misalnya karena sepuluh (dari seribu) pedagang menyatakan resah, maka ditulis “pedagang pasar resah”. Penulisan secara akurat harus tercermin dalam tulisan secara keseluruhan. Misalnya, kalau kita menulis ada dua bandar narkoba tertangkap, maka fakta yang kita kemukakan harus menunjukkan bahwa orang tersebut memang bandar. Jangan sampai justru faktanya menunjukkan orang tersebut hanya menjual 50 butir leksotan. abdurrahman/bij/2012
Mudah dipahami Selain akurat, kata atau kalimat yang digunakan haruslah yang mudah dipahami khalayak. Maka kata atau kalimat yang digunakan harus memenuhi syarat: sederhana, tidak ambigu atau mengandung pengertian ganda tidak terdapat kontaminasi Sederhana artinya menggunakankan kata atau kalimat yang biasa digunakan oleh khalayak. Boleh menggunakan kata atau istilah bahasa asing atau bahasa daerah, jika kata atau istilah tersebut lebih mudah dipahami dibandingkan bahasa Indonesia. abdurrahman/bij/2012
Tidak ambigu artinya kata atau kalimat yang digunakan tidak mengandung pengertian ganda, karena kata atau kalimat ambigu membuat penyampaian fakta tidak akurat dan sulit dipahami atau akan dipahami lain oleh khalayak. Misalnya: Isteri histeris, suami bunuh diri Zakat untuk moshola kebanjiran “Sejumlah orang tidak dikenal serupa intelijen seolah berjaga di setiap sudut gedung KPK“ .... "Hawa mencekam semakin terasa ketika melewati gerombolan orang tidak dikenal itu" abdurrahman/bij/2012
Kontaminasi Kalimat Kontaminasi kalimat bisa terjadi karena penempatan kata yang tidak tepat atau karena pencampuran kata yang tidak pas. Contoh penempatan kata yang tidak tepat: Menteri Sosial kepada wartawan mengatakan, imunisasi polio wajib dilakukan setiap balita. Para pengusaha wanita dari seluruh dunia berkumpul di Jakarta membicarakan perkembangan bisnis tahun depan. abdurrahman/bij/2012
Contoh pencampuran kata yang tidak pas: Sementara orang mengatakan bahwa Pemerintahan SBY sekarang rapuh. Untuk sementara waktu ……. Selain daripada itu ……… dan lain sebagainya ………. Berhubung karena ………. (… dengan) demi untuk agar supaya dsb. abdurrahman/bij/2012