PERTEMUAN 14 PERANAN UANG DALAM EKONOMI MAKRO
Penawaran Uang Didefinisikan sebagai jumlah total mata uang (currency) & deposito bank yang setiap saat dapat diuangkan. Secara umum penawaran uang dalam suatu negara adalah jumlah uang yang beredar. Dalam suatu negara, pengawasan penawaran uang ada di tangan Bank Sentral, yang di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Penawaran uang merupakan variabel eksogen, yang ditentukan oleh BI. Kurva penawaran uang berbentuk vertikal. Lihat Gambar 14.1.
Gambar 14.1. Kurva Penawaran Uang Ms = penawaran uang MSo JUMLAH UANG SUKU BUNGA
Permintaan Uang Didefenisikan sebagai jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat Umumnya kekayaan masyarakat terdiri dari: 1. uang tunai dan 2. surat-surat berharga (saham, obligasi, deposito berjangka, dll) Biaya imbangan dari memegang/menahan uang tunai : suku bunga yang seharusnya bisa diperoleh apabila uang tersebut dibelikan surat-surat berharga.
Motif memegang atau melakukan permintaan thdp uang tunai Motif transaksi : untuk keperluan transaksi. Motif kewaspadaan : sebagai tindakan berjaga-jaga terhadap ketidakpastian antara waktu penerimaan & pengeluaran uang dari usahanya. Motif spekulasi : mengharapkan keutungan dari ketidakpastian harga-harga dari asset financial lainnya.
Permintaan Uang & Suku Bunga Pertimbangan yang penting bagi perusahaan & RT untuk memegang uang tunai adalah besarnya suku bunga yang terjadi di pasar. Apabila suku bunga tinggi, perusahaan & RT cenderung membeli surat berharga lebih banyak, sehingga jumlah uang tunai yang dipegangnya akan berkurang.
Permintaan uang terbalik dengan suku bunga yang berlaku & berbanding lurus dengan pendapatan nasional. Fungsi yang menggambarkan hubungan antara permintaan uang dan suku bunga dinamakan fungsi preferensi likuiditas, yang diberi simbol LP (fungsi LP) Lihat Gambar 14.2 & 14.3.
Y = pendapatan nasional Dm r Dm = permintaan uang Y = pendapatan nasional r = suku bunga m = jumlah uang yang diminta LP = fungsi preferensi likuiditas Dm m1 r2 m0 r3 LP Y0 Y1 Y RIIL m2 m3 Permintaan Uang Gambar 14.2. Hubungan Antara Permintaan Uang dengan Pendapatan Nasional pada Harga-Harga yang Berlaku. Gambar 14.3. Hubungan Antara Permintaan Uang dengan Suku Bunga
Keseimbangan Moneter Keseimbangan moneter adalah situasi di mana penawaran uang sama dengan permintaan uang. Keseimbangan moneter berada di titik E. Diluar titik E terjadi kondisi disequilibrium, yaitu bisa berupa kelebihan penawaran uang maupun permintaan uang Lihat Gambar 14.4.
Gambar 14.4. Dampak Ketidakseimbangan Moneter terhadap Suku Bunga Ms = penawaran uang Kelebihan penawaran uang r2 B E0 r0 A r11 LP Kelebihan permintaan uang m2 m0 m1 Jumlah Uang Gambar 14.4. Dampak Ketidakseimbangan Moneter terhadap Suku Bunga
Mekanisma Transmisi Suatu mekanisma bagaimana kelebihan permintaan atau penawaran uang mempengaruhi fungsi pengeluaran agregat (AE) Mekanisma transmisi terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1. Kaitan antara keseimbangan moneter dg suku bunga 2. Kaitan antara suku bunga dengan fungsi AE
Ringkasan Mekanisme Transmisi Mulai bekerja karena kelebihan permintaan uang atau kelebihan penawaran uang sehingga terjadi perubahan pada permintaan atau penawaran surat-surat berharga. Lalu terjadi perubahan suku bunga yang menyebabkan perubahan investasi, sehingga terjadi pergeseran fungsi agregat. Perubahan pada penawaran uang adalah faktor eksogen sehingga perubahan pada investasi dan pendapatan nasional, akan menyebar ke seluruh sistem ekonomi.
Kaitan antara keseimbangan moneter dg suku bunga Kelebihan Permintaan Uang Jika permintaan masyarakat terhadap uang tunai lebih besar dibanding penawaran uang, maka masyarakat akan menjual sebagian surat berharga yang mereka miliki. Terjadi kelebihan penawaran surat berharga, sehingga harga surat berharga turun.Turunnya harga surat berharga menyebabkan suku bunga naik.
Kenaikan suku bunga menyebabkanOC memegang uang tunai meningkat, sehingga permintaan uang tunai turun, karena bagi RT lebih menguntungkan memegang surat berharga dibanding uang tunai. Terjadi pergerakan ke atas di sepanjang kurva LP hingga ke titik E. Lihat Gambar 14.4
Kelebihan Penawaran Uang Jika terjadi kelebihan penawaran uang tunai maka masyarakat akan memilih memegang surat berharga. Terjadi kenaikan permintaan terhadap surat berharga, sehingga harga surat berharga naik.kenaikan harga surat berharga akan menyebabkan suku bunga turun. Turunnya suku bunga akan menyebabkan masyarakat memilih untuk memegang uang tunai dibanding surat berharga. Terjadi pergerakan ke bawah di sepanjang kurva LP hingga ke titik E Lihat Gambar 14.4.
Kaitan antara suku bunga (r) dengan fungsi AE Komponen AE yang dipengaruhi oleh suku bunga adalah Investasi (I). r & I berhubungan negatif. Hubungan tersebut digambarkan pada fungsi MEI Jika r naik, maka I turun. Turunnya I akan menyebabkan AE bergeser ke bawah, sehingga Y (pendapatan nasional) menjadi turun. Sebaliknya jika r turun, maka I meningkat. Kenaikan I menyebabkan AE bergeser ke atas, sehingga Y meningkat. Lihat Gambar 14.5.
Gambar 14. 5. Hubungan Antara Suku Bunga & Investasi MS0 MS1 Suku Bunga Suku Bunga r0 E r0 E E1 r1 E1 r1 MEI LP m0 m1 I1 I1 Jumlah Uang Investasi (i) Hubungan antara jumlah uang suku bunga LP = fungsi preferensi likuiditas (ii) Hubungan antara suku bunga dan pengeluaran investasi MEI = fungsi efisiensi marjinal Investasi Gambar 14. 5. Hubungan Antara Suku Bunga & Investasi
Kebijakan Moneter Kebijakan yang berusaha mempengaruhi keadaan ekonomi suatu negara dengan jalan merubah penawaran uang & suku bunga. kebijakan moneter Indonesia oleh BI Jika BI menaikan penawaran uang maka r turun, I naik, AE bergeser ke atas & Y naik dan sebaliknya
Inflationary Gap dapat dihilangkan oleh BI dengan cara menurunkan penawaran uang. Sedangkan Recessionary gap dapat dihilangkan oleh BI dengan cara menaikan penawaran uang. Lihat Gambar 14.6.
(i) Dampak Kenaikan I terhadap fungsi AE Gambar 14. 6. Dampak Perubahan Penawaran Uang Terhadap Fungsi AE & AD AE AE = Y E1 AE1 AE0 E0 I (i) Dampak Kenaikan I terhadap fungsi AE 450 Keterangan : AEO = FungsiAE awal. AE1 = Fungsi AE setelah I naik. Y = pendapatan nasional riil. H = Tingkat harga. AS = fungsi penawaran agregat ADO = fungsi AD awal. AD1 = Fungsi AD setelah I naik Y0 Y1 AS H AD1 AD0 E1 E0 H0 (ii)Dampak Kenaikan I terhadap fungsi AD Y0 Y1
Besarnya peningkatan pendapatan nasional (Y) yang disebabkan oleh perubahan penawaran uang oleh BI tergantung pada bentuk fungsi LP & MEI. Kombinasi yang dapat menimbulkan dampak yang paling besar terhadap pendapatan nasional jika fungsi LP curam & fungsi MEI landai. Sebaliknya kombinasi yang menimbulkan dampak yang paling kecil pada pendapatan nasional jika fungsi LP landai & MEI curam. Lihat Gambar 14.7.i. dan 14.7.ii.
Gambar 14.7.i. Efektifitas Kebijaksanaan Moneter dan Bentuk Fungsi LP dan MEI MSo MS1 SUKU BUNGA SUKU BUNGA LP r0 r0 r1 r1 MEI m0 m1 JUMLAH UANG I0 I1 INVESTASI (i) Fungsi LP landai dan fungsi MEI curam.Kebijakan moneter tidak/kurang efektif. Peningkatan penawaran uang dari MS0 sampai MS1 hanya meningkatkan investasi dari IO sampai I1.
Gambar 14.7.ii. Efektifitas Kebijaksanaan Moneter dan Bentuk Fungsi LP dan MEI SUKU BUNGA MSo MS1 SUKU BUNGA ro ro r1 r1 I MEI LP mo m1 JUMLAH UANG Io I1 INVESTASI (ii) Fungsi LP curam dan fungsi MEI landai. Kebijaksanaan moneter akan efektif. Peningkatan penawaran uang dari MS0 sampai MS1 dapat meningkatkan investasi dari IO sampai I1.
TERIMA KASIH SELAMAT BERJUANG DI UAS GOOD LUCK