Listeria monocytogenes Chantika Cessarani 10406026
Listeria monocytogenes Bakteri Gram Positif berbentuk batang Suhu pertumbuhan optimum 37°C, namun dapat hidup dalam rentang -1,5 - 45°C. Bakteri ini bersifat psycrotolerant (Madigan,2006)
Listeria monocytogenes Zona di sekitar koloni akibat adanya reaksi hidrolisis esculin pada mediumListeria Selective Agar Pada medium agar darah menghasilkan reaksi positif beta – hemolysis ( Salyer,2002 )
Metabolise Listeria monocytogenes Seperti bakteri asam laktat homofermentatif, L.monocytogenes memproduksi asam tetapi tidak meproduksi gas Dapat tumbuh di lingkungan microoxic atau fully oxic dan memproduksi enzym katalase L.monocytogenes merupakan bakteri acid- tolerant, salt–tolerant, nonspore-forming (Madigan,2006 )
Patogenesitas Sifat patogenik L. monocytogenes berpusat pada kemampuannya untuk bertahan dan berkembang biak di dalam sel fagosit korbannya Faktor virulensi : polimerisasi actin dan toxin listeriosin
Listeriosis Gejala listeriosis termasuk septicemia, meningitis atau meningoencephalitis, encephalitis , dan infeksi pada kandungan atau pada leher rahim pada wanita hamil, yang dapat berakibat keguguran spontan (trimester kedua/ketiga) atau bayi lahir dalam keadaan meninggal ( Salyer,2002 )
JALUR INFEKSI Listeria monocytogenes
JALUR INFEKSI Listeria monocytogenes L.monocytogenes menyerang jaringan intestinal mucosa Residu D-galaktosa bakteri beikatan dengan reseptor D-galaktosa sel intestinal Fagosit menelan sel asing Bakteri melepaskan diri dengan mengeluarkan listeriolysin (memecah sel fagosit) Mempolimerisasi ekor panjang untuk melindungi diri Menyerang sel terdekat di dalam sitoplasma
Sumber Listeria monocytogenes susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, keju (terutama jenis keju yang dimatangkan secara lunak), es krim, sayuran mentah, sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah, dan ikan mentah atau ikan asap. ( Madigan, 2006 ) Air dan tanah
POLIMERISASI ACTIN Dimediasi oleh protein permukaan ActA dengan membentuk awan actin di seluruh permukaan bakteri Bakteri membelah jadi 2 dan actin terdistribusi di bagian ujung 2 sel tersebut Ekor actin mengalami elongasi dan bakteri mulai bergerak Nukleasi actin terus berlangsung dan mendorong sel masuk ke cytoplasma (Todar,2005)
POLIMERISASI ACTIN
FAKTOR VIRULENSI Listeriosin O ( LLO ) : pore – forming cytotoxin merupakan protein hemolysin yang dikode oleh gen hly (hemolysin) Phosphatydilinositol-specific phopholipase C ( PI- PLC ) : hidrolisis phosphatydilinositol Phospholipase C ( PC – PLC ) : hidrolisis phospholipid ( Salyer,2002 )
PENCEGAHAN dan PENGOBATAN INFEKSI Listeria monocytogenes Memasak daging dengan matang Menghindari konsumsi susu atau produk susu yang tidak dipasteurisasi Memisahkan pengolahan daging dan sayuran mentah Mengkonsumsi makanan siap saji sesegera mungkin Mencuci peralatan masak dengan bersih Pengobatan dengan antibiotik penicilin, amphicilin, atau kombinasi ( Madigan, 2006 )
DAFTAR PUSTAKA Madigan, Michael T and John M.Martinko. 2006. Biology of Microorganism. Pearson Prentice Hall, USA. Salyer, A. Abigail and Dixie D. Whitt. 2002. Bacterial Pathogenesis A molecular Approach. American Society for Microbiology Press, Washington DC. Todar, Kenneth. 2005. Todar's Online Textbook of Bacteriology. www.textbookofbacteriology.net