ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEGAWATAN SISTEM PERSARAFAN YULIATI FIKES / KEPERAWATAN
REVIEW ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis daN saraf perifer Otak dibagi menjadi 3 bagian besar : serebrum batang otak serebellum
Otak dilindungi oleh beberapa lapisan : rambut, kulit kepala, tulang tengkorak dan menigen.
Tulang tengkorak Terdiri dari empat tulang yang saling berhubungan : tulang frontal, parietal, temporal oksipital.
Pada dasar tengkorak terdiri dari fossa-fossa, fosa anterior isi lobus frontal serebellum bagian hemisfer, bagian tengah fossa berisi lobus parietal, temporal dan oksipital,fossa posterior berisi batang otak dan medulla spinalis.
b. Meningen Jaringan serabut penghubung yang berfungsi, melindungi, mendukung memelihara otak Terdiri dari ;
Dura mater : Lapisan yang menutup otak dan medulla spinalis , memiliki sifat tebal dan liat tetapi tidak elastis.
Arakhnoid Membran yang tipis dan lembut, memiliki pleksus khoroid yang memproduksi cairan serebrospinal.
Pia mater Membran paling dalam, meluas kesetiap lapisan otak.
Serebrum Terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus Substansia grisea Substansia alba
Lobus frontalis Mengontrol perilaku, membuat keputusan, kepribaian dan menahan diri. lobus Parietalis Menginterprestasikan sensori, mengetahui posisi dan letak tubuh.
lobus Temporalis Menginterprestasikansensasi bau, kecap dan pendengaran berhubungan dengan ingatan jangka pendek
lobus oksipital menginterprestasikan penglihatan
Diensefalon Fossa bagian tengah berisi : Talamus ;pusat penyambung sebsasi bau, dilewati impuls memori, sensasi nyeri.
Hipotalamus; mengatur dan mengontrol system saraf autonom Kelenjar hipofisis, master kelenjar hormone
Batang otak Terdiri dari ; otak tengah, pons dan medulla oblongata Otak tengah, menghubungkan pons dan serebellu dengan hemisfer serebelum, berisi jalur sensorik dan motorik serta pusat reflek,pendengaran dan penglihatan.
Pons, berisi jaras sensorik dan motorik, mengontrol jantung, pernafasan dan tekanan darah. Medulla oblongata ; meneruskan serabut motorik dari otak ke medulla spinalis dan sensorik dari medulla spinalis ke otak.
Serebellum Terletak di fossa posterior dan terpisah dari hemisfer serebral,lipatan dura mater, tentorium serebelum.
Memiliki dua aksi merangsang dan menghambat tanggung jawab yang luas terhadap koordinasi dan gerakan halus, mengontrol gerakan yang benar, keseimbangan, posisi dan mengintegrasikan input sensorik.
Sirkulasi serebral 20% dari curah jantung untuk sirkulasi serebral = 750 ml/menit.
Barier darah otak Barier terhadap masuknya molekul-molekul besar yang masuk ke cairan serebrospinal, disebabkan rendahnya permeabilitas terhadap sel-sel yang keluar pada pleksus koroid. Sel-sel endotel membentuk persimpangan penghubung yang kuat.
Cairan serebrospinal Cairan yang bersih, diproduksi pleksus koroid pada ventrikel ke tiga dan empat, CSS di sirkulasi mengitari otak dan di arbsorbsi vili arakhnoid.
Medulla spinalis Merupakan penghubung otak dan saraf perifer, Memnjang dari foramen magnum didasar tengkorak sampai bagian atas lumbar kedua tulang belakang dan berakhir ddidalam berkas serabut yang disebut konus medularis.
Trauma kepala Perubahan pada area kepala dan leher yang menimbulkan kerusakan jaringan, sistem persarafan baik karena kekrasan, gerakan atau tekanan suara yang keras.
Cedera kepala terbuka dan tertutup Cedera kulit kepala Fraktur tengkorak Komusio Kontusio Hemorargi intra kranial
Cedera kulit kepala Dapat berupa: Abrasi Kontusio Laserasi Avulsi Penatalaksanaan : - Jaga kebersihan luka, desinfeksi, anti biotik
Fraktur tengkorak Rusaknya kontinuitas tulang tengkorak karena trauma, dapat dengan atau tanpa kerusakan otak Diklasifikasikan menjadi : a. fraktur terbuka = dura rusak b. fraktur tertutup = dura tidak rusak
Manifestasi klinik Fraktur kubah kranial ; bengkak pada sekitar fraktur. Fraktur dasar tengkorak ; melintas sinus paranasal, hemoragi pada hidung, faring atau telinga dan darah terlihat di bawah konjunctiva, battle sign (hematom diatas mastoid, Laserasi/kontusio otak ditunjukkan adanya cairan spinal berdarah
Pemeriksaan Diagnostik CT Kepala MRI Angiografi serebral
Penatalaksanaan Fraktur impressi tidak memerlukan pembedahan memerlukan observasi ketat. 2. Fraktur tanpa impressi lakukan pembedahan, penutupan dura. 3. Fraktur dasar tengkorak adanya tanda halo (kekuningan pada cairan adanya kebocoran CSS, tinggikan kepala 30 º
Cedera otak Komusio: hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur. penderita dapat tidak sadar beberapa deti s.d menit. Penatalaksanaan : - Observasi adanya sakit kepala, pusing, ansietas.
Kontusio; otak mengalami cedera, memar dan kemungkinan adanya daerah hemoragi. Manifestasi : Pasien berada pada periode tak sadar, kehilangan gerak, denyut nadi lemah, pernafasan dangkal, kulit dingin dan pucat, sering disertai defekasi dan kemih tanpa sadar.
Hemoragi intrakranial Hematoma epidural, subdural atau intraserebral sering terlambat sehingga menimbulkan distorsi dan herniasi. Hematom epidural darah berkumpul diantara tengkorak dan dura sehingga menekan otak. Tanda gejala : kehilangan kesadaran sebentar, pemulihan perlahan, tetapi dapat dengan tiba-tiba terjadi penyimpangan kesadaran defisit neurologik dan pernafasan.
Penatalaksanaan Observasi ketat kesadaran pernafasan dan perubahan neurologik Pemeriksaan penunjkang segera Cito operasi sesuai prosedur
Hematoma subdura Pengumpulan darah diantara dura dan dasar otak, lebih sering karena terputusnya pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdura. Tanda klinis sama dengan hematoma epiduratekanan darah meningkat dan frekuensi nadi melambat pernafasan cepatsesuai peningkatan hematoma yang cepat.
Penatalaksanaan Pembedahan segera untuk evakuasi perdarahan. Pemantauan TIK Posisi semi fowlers membantu venous return. Penurunan metabolisme
Hematoma intraserebral Dapat disebabkan oleh : Hipertensi sistemik, ruptur pembuluh drah, ruptur aneurisma, anomali vaskuler, tumor intra kranial dlsb. Penatalaksanaan : Pemberian cairan elektrolityang cermat, medikasi anti hipertensif, kontrol TIK.
Manifestasi klinik Gangguan kesadaran Konfusi Abnormalitas pupil Tiba-tiba defisit neurologis Perubahan tanda vital Gangguan penglihatan,pendengaran, disfungsi sensori sakit kepala, kejang.
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan CT kepala pencitraan neuro primer
Proses Keperawatan Pengkajian - kesadaran GCS - Pemantauan Tanda vital - Fungsi motorik - komplikasi (edema cerebri, herniasi _
Masalah keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif Kekurangan volume cairan Perubahan nutrisi Resiko cedera Perubahan proses pikir
Intervensi keperawatan Pertahankan bersihan dan patensi jalan nafas Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit Berikan asupan nutrisi adekuat Cegah terjadi cedera