Disampaikan pada Acara Deklarasi Piagam Djembrana

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANCASILA SEBAGAI TATA NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA
Advertisements

Kewarganegaraan serta kompetensi yang diharapkan dari
IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Konsep Dasar Pendidikan
UNDANG UNDANG DASAR NRI TAHUN 1945 DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
strategi pembelajaran pkN
KARAKTERISTIK SOSOK MANUSIA INDONESIA
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
BAB 3 Berkomitmen Terhadap Kaedah Pokok Fundamental
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
SISTEM PENDIDIKAN Di Indonesia
PENDAHULUAN FATARI, SE.,MM STIE BINA BANGSA.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
Pendidikan Tinggi dan Nilai-Nilai Keadaban Publik
PENDAHULUAN.
SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL “BELA NEGARA” “GRAND DESIGN KURIKULUM BELA NEGARA DAN RANCANGAN IMPLEMENTASINYA” TEGUH SOEDARTO Surabaya, 1 Oktober 2016.
Kurikulum PKN dan Agama
“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NAMA KELOMPOK : Okti Panca Istihanah Ola Desilia Puji Ananda
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
AKTUALISASI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
Ideologi dan Nilai-nilai Pancasila
4.3.Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI
Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Hak Asasi Manusia adalah…
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
HANDOUT 1 BELAJAR PEMBELAJARAN
UUD 1945 Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebelum diamandemen yang terdiri dari : Pembukaan UUD.
C.Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
PENDAHULUAN TUJUAN DAN LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BEBERAPA PERSOALAN DISEPUTAR PANCASILA
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
TUJUAN DAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
NILAI-NILAI SILA PANCASILA.
Kelompok Anggota kelompok : Intan Febriyanti Winoto A
NEGARA INDONESIA.
KESEJAHTERAAN PENDAHULUAN
Nilai persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan.
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
1 Disampaikan Pada : Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah SMK Muhammadiyah Palu Palu, Juli 2018 ETIKA PERGAULAN DAN KOMUNIKASI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
4.3.Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI Materi pembelajaran: –P–P–P–Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia –P–P–P–Pokok pikiran.
Pendidikan Kewarganegaraan
Kelompok Anggota kelompok : Intan Febriyanti Winoto A
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
SISTEM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN, TUJUAN GERAKAN PRAMUKA DAN PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DI INDONESIA Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
Andhika L Perceka.  LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA: ◦ LANDASAN HISTORIS ◦ LANDASAN KULTURAL ◦ LANDASAN YURIDIS ◦ LANDASAN FILOSOFIS  TUJUAN PENDIDIKAN.
OLEH : ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H. Nilai, norma, dan moral adalah konsep- konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya.
Transcript presentasi:

Disampaikan pada Acara Deklarasi Piagam Djembrana Bali, 03-05 Maret 2012 File dapat diunduh pada alamat: www.rumahpendidikan.wordpress.com

Pengantar Memperhatikan perjalanan reformasi bangsa Indonesia, sepantasnya kita merenung dan tergugah, ketika berbagai bangsa lain semakin kukuh mengibarkan identitas dirinya yang dikaitkan dengan berbagai produk teknologi unggulan ataupun klub sepak bola kelas dunia, bangsa ini tengah dirundung malang baik oleh krisis politik, keuangan, pengangguran, maupun tragedi bencana alam. Di saat lapisan elit politik saling bermanuver untuk berebut dan mempertahankan kekuasaannya, dikalangan akar rumput demonstrasi dan tindakan anarkis muncul di sana-sini. Sejak dari pembunuhan, pemerkosaan, pengedaran narkoba, tawuran, sampai VCD porno, hampir setiap hari bisa diikuti pemberitaannya melalui media massa. Massa mudah sekali marah dan main hakim sendiri hanya karena masalah sepele. Penonton sepak bola, misalnya, bisa baku hantam dan merusak fasilitas umum hanya karena tim kesayangannya kalah bertanding. Dalam kehidupan beragama, seseorang atau anggota sebuah organisasi keagamaan dengan mudahnya tersinggung dan mengancam kelompok lain yang dianggap berbeda pandangannya.

Memaknai Pendidikan UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Webster’s New World Dictionary Pendidikan adalah proses pengembangan dan latihan yang mencakup aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan kepribadian (character), terutama yang dilakukan dalam suatu bentuk formula (per sekolahan) kegiatan pendidikan mencakup proses dalam menghasilkan (production) dan transfer (distribution) ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh individu atau organisasi belajar (learning organization).

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)

Pendidikan = Proses Pemberdayaan Proses untuk mengungkapkan potensi yang ada pada manusia sebagai individu, yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan kepada keberdayaan masyarakat lokal, kepada bangsanya, dan pada akhirnya pada masyarakat global.

Arah Pendidikan Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, serta kepribadian yang mantap dan mandiri. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, wawasan keunggulan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.

Norma Dasar Penyelenggaraan norma-norma dasar di bidang pendidikan sebagaimana tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945, pada dasarnya diinstruksikan kepada pemerintah sebagai penyelenggara negara untuk : Mendasarkan setiap usaha pendidikan dan pengembangan kebudayaan pada pandangan hidup Pancasila yang terdiri atas kesatuan sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap usaha pendidikan harus diwujudkan untuk mencapai tujuan negara dengan melakukan kegiatan pembentukan warga negara yang mampu ikut serta bersama pemerintah untuk: Pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; Kedua, mencerdaskan kehidupan bangsa; Ketiga, memajukan kesejahteraan umum; dan Keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Memaknai Karakter Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang. Karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan.

Pendidikan dan Pembentukan Karakter Pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila. Jadi, pendidikan budaya dan karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.

Karakter Bangsa Indonesia Bangsa Indonesia adalah: manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, patuh kepada hukum, perundang-undangan serta peraturan yang berlaku. manusia yang bangga sebagai warga negara Indonesia serta mencintai Tanah Air dan bangsanya, berbudi pekerti baik, siap membela Negara dan bangsa demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. manusia yang di dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa memiliki jiwa kebersamaan, gotong-royong, toleransi, serta anti segala bentuk kekerasan. manusia yang berbadan sehat, bersih, hemat, jujur, tertib, cermat, rajin, tepat waktu, serta berdisiplin tinggi. manusia yang memiliki kemauan belajar dengan jangkauan masa depan, penuh inisiatif, kreativitas, inovasi, yang dilandasi dedikasi yang tinggi demi kemajuan, pengabdian dan manfaat bagi kehidupan dirinya, bangsa dan negaranya serta manusia. (Harmanto Edy Djatmiko, Revolusi Karakter Bangsa Menurut Pemikiran M. Soeparno, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006, hal. 90)

Garda Penguatan Karakter Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat. Dengan demikian, hasil dari proses pendidikan dapat memberi efek yang sangat signifikan dalam penguatan karakter bangsa pada masa yang akan datang. KARAKTER BANGSA

Sinergitas Kurikulum Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar, dan sarasehan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Jantung dari proses pendidikan formal adalah kurikulum (curriculum is the heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa sebelumnya.

Nilai-nilai Pendidikan yang Harus Ditanamkan Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, maka nilai-nilai pendidikan juga harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Dalam hal ini, pendidikan harus dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas pendidikan yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan di lapangan.

Khatimah Langkah strategis membangun karakter kebangsaan adalah melalui sektor pendidikan. Hanya negara-negara yang memiliki karakter kebangsaan yang kuatlah yang siap bersaing di tengah globalisasi. Pendidikan nasional yang mengkolaborasikan sistem pendidikan formal modern dengan sistem pendidikan Agama dapat menjadi salah satu khazanah kekayaan dan bisa menjadikan dunia pendidikan Indonesia sebagai garda terdepan bagi penguatan karakter kebangsaan.

Terima Kasih