Ancaman di Bidang Sosial Budaya Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menimbulkan permasalahan seperti separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana akibat perbuatan manusia. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi seperti: Gaya hidup konsumtif, sifat hedonisme, sikap individualisme, gejala westernisasi, memudarnya semangat gotong royong, dan lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat.
Strategi dalam mengatasi Ancaman Integrasi Nasional Strategi dalam mengatasi ancaman Integrasi Nasional dibuat untuk mengupayakan menjaga kesatuan Indonesia. Strategi dalan mengatasi ancaman ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer. 2. Strategi dalam Mengatasi Ancaman non-Militer.
Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer Strategi pertahanan dan keamanan bangsa telah diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 30 ayat (1) sampai (5) Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab Warga Negara Indonesia bukan hanya pihak yang berwajib. Sishankamrata, Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional serta seluruh wilayah negara sebgai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan: 1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara yang diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. 2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. 3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar diseluruh wilayah NKRI sesesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan. Keterpaduan dalam unsur militer ditunjukan pada keterpaduan tiga kekuatan militer RI, kekuatan darat, kekuatan laut, kekuatan udaara.
Ancaman tradisional yang mungkin terjadi mungkin hanyalah konflik yang berkaitan dengan pelanggaran wilayah atau menyangkut perbatasan. Disiapkan OMP(Operasi Militer untuk Perang) Ancaman non-Tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor non-negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatam Bangsa Indonesia. Contoh Ancaman non-Tradisional: gerakan separatis, terorisme internasional maupun domestik, aksi radikal, penyelundupan, kejahatan lintas negara, dll. Oleh karena itu disiapkan OMSP(Operasi Militer Selain Perang) untuk ancaman non-tradisional.
Strategi dalam Mengatasi Ancaman non-Militer Globalisasi telah berpengaruh pada semua bidang kehidupan, diantaranya dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan dan keamanan. Dampak yang ditimbulkan mengancam integrasi bukan hanya militer namun non-militer. Berkaitan dengan hal tersebut Indonesia memaparkan strategi dalam menghadapi ancaman non-militer, antara lain: 1. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik. 2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi. 3. Stretegi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya.
Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik Mengembangkan demokrasi politik. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam area politik. Mengadakan refirmasi lembaga-lembaga politik. Memperkuat kepercayaan rakyat. Menegakkan supermasi hukum. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.
Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik. Pertanian dijadikan prioritas utama. Diadakannya perekonomian yang berorientasi pada kesahjetraan rakyat. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral. Mempererat kerjasama dengan sesama negara berkembang.
Stretegi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya Berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental. Keseimbangan dan keselarasan fundamental yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan keseimbangan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi.