KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA
REMAJA (Adolescence) Masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan emosi, fisik dan kognitif.
Batasan Usia Remaja Hurlock (1981) : remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.; Monks, dkk : batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.; Stanley Hall : remaja berada pada rentang 12-23 tahun Remaja Awal (12-15 Tahun) : Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa. Remaja awal : ada dalam masa transisi, sehingga tidak mau disebut dengan anak-anak tapi juga belum bisa digolongkan sebagai orang dewasa
Batasan Usia Remaja 2. Remaja Pertengahan (15-18 Tahun) : Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri.Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal maka pada rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirnya. 3. Remaja Akhir (18-21 Tahun) : Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.
Ciri Perkembangan Remaja Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
Ciri Perkembangan Remaja Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita. Masa remaja sebagai masa mencoba jadi dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan. Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan.
Tugas Perkembangan Masa Remaja Mampu menerima keadaan fisiknya; Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa; Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis; Mencapai kemandirian emosional; Mencapai kemandirian ekonomi; Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat; Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua; Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa; Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan; Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Adolescence PUBERTAS
PUBERTAS Menurut Prawirohardjo (1999: 127) pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Menurut Soetjiningsih (2004: 134) pubertas adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang. Menurut Monks (2002: 263) pubertas adalah berasal dari kata puber yaitu pubescere yang artinya mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual. Menurut Root dalam Hurlock (2004) Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
Perubahan Fisik Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting dimana tubuh anak dewasa: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder (Hurlock, 2004: 188). Perubahan primer Perubahan sekunder
Perubahan Primer Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan yang menentukan sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia. Pada pria – Gonad atau testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh, pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Kalau fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi mimpi basah. Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-rata beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi. (Hurlock, 2004: 210).
Perubahan Sekunder Perubahan sekunder pada masa pubertas Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar. Pada perempuan: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhan payudara; tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar; tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina mengeluarkan cairan; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih besar. Pada pria: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar; pundak dan dada bertambah besar dan membidang; otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar; suara menjadi besar; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI REMAJA Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan keterangan emosional sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar serta perubahan tuntutan dari lingkungan, sehingga diperlukan suatu proses penyesuaian diri dari remaja. Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namum benar benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI a. Cinta / kasih sayang Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya. Perasaan ini dapat disembunyikan. b. Gembira Rasa gembira akan dialami apabila segala sesuatunya belangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai seorang sahabat atau ia jatuh cinta
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI (2) c. Kemarahan dan permusuhan Rasa marah merupakan gejala yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembangan kepribadian. Melalui rasa marahnya seseorang mempertajam tuntutannya sendiri dan pemilikan minatnya sendiri. d. Ketakutan dan kecemasan Banyak ketakutan-ketakutan baru muncul karena adanya kecemasan-kecemasan dan rasa berani yang bersamaan dengan perkembangan remaja. Tidak ada seorang pun yang menerjunkan dirinya dalam kehidupan dapat hidup tanpa rasa takut.
CIRI-CIRI EMOSIONAL REMAJA Menurut Biehler (1972) Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun : 1) Banyak murung dan tidak dapat diterka 2) Bertingkah laku kasar 3) Ledakan kemarahan 4) Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri 5) Mulai mengamati orang tua dan guru-guru secara lebih objektif Ciri-ciri emosional remaja berusia 15-18 tahun : 1) Pemberontakan 2) Mengalami konflik dengan orang tua mereka 3) Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
Ego Identity versus Role Diffusion: “Who am I?” Lanjut.. Pada masa ini remaja kembali menunjukkan rasa cinta, penghargaan, dan kesetiaan kepada figur orangtua. Remaja yang mengalami kedekatan dengan orangtua lebih dapat menunjukkan kemandirian, berprestasi di sekolah, dan lebih sedikit mengalami masalah dalam penyesuaian diri. Ego Identity versus Role Diffusion: “Who am I?” Tahapan perkembangan sosial Erikson yang terjadi pada masa remaja adalah Identity versus role diffusion. Identitas diri adalah perasaan mengenai siapa dirinya. Untuk menemukan identitas diri dibutuhkan waktu.
Social and Emotional Development in adolescence Identitas diri untuk menjadi dewasa adalah sebuah tantangan, melibatkan pembelajaran mengenai ketertarikan akan sesuatu dan kemampuan untuk menghubungkannya dengan pekerjaan dan peran dalam kehidupan. Remaja yang tidak menemukan identitas diri akan mengalami kebingungan peran.
Social and Emotional Development in adolescence Perkembangan sosial dan emosional remaja seringkali dihubungkan dengan kekacauan. Psikolog G. Stanley Hall mendeskripsikan remaja sebagai masa badai dan stres (Strum und Drang). Striving for Independence Remaja berjuang untuk dapat lebih bebas dari orangtua. Hal ini berdampak pada munculnya perselisihan. Perselisihan biasanya mengenai pekerjaan rumah, uang, penampilan, jam malam, dan pacaran. Selain itu ketidaksepahaman mengenai pakaian dan teman-teman seringkali terjadi.
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI Perkembangan emosi bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar (Hurlock, 960 : 266). Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi.
Gangguan Emosi Gangguan emosi yang serius sering muncul pada anak-anak remaja. Mereka mengalami depresi, kecemasan yang berlebihan tentang kesehatan sampai pikiran bunuh diri, atau mencoba bunuh diri. Emosi kemarahan dan kebencian yang berlebihan pada remaja juga kadang menyebabkan kenakakalan remaja
Banyak anak remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja, bertingkah laku aneh, minum minuman keras, kecanduan obat bius, alkohol, sehingga memerlukan bantuan yang serius.
PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. 1. Terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. 2. Tercapainya identitas peran. Kenakalan Remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.