E-Learning Readiness Kelompok 6 Salman Helmy

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perbaikan Kualitas Kebutuhan Untuk Perbaikan
Advertisements

E-LEARNING E-LEARNING KELOMPOK III HEDI SUSANTO HERY WAHYUDI HUSMADIA
Strategi Pemasyarakatan Model Open Source Lukito Edi Nugroho
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
e-Education: Model Pendidikan Masa Depan di Indonesia
Minggu Ke : 1 APAKAH SIA ITU ?
Nurdiyanah Syarifuddin
DASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
pelatihan, dan pengembangan SDM
Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems]
PENGENDALIAN INTERNAL Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
Menilai dan Mengerti Situasi Saat ini (Lanjutan)
Model perencanaan strategis SI/TI menurut Ward & Pepard,
APLIKASI PENGETAHUAN. Tujuan Kuliah Mahasiswa mampu menggunakan berbagai aplikasi pengetahuan dengan mengetahui pengetahuan mana saja yang berguna, bagaimana.
STRATEGI E-BISNIS Pertemuan 8
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
Kelompok 11 Wahyu Kurniawan Hartanto ( ) Maulisye Audina Ulfa ( ) Iman Susilo ( ) Jenepte Wisudawati Simanullang ( )
SMART CITY KONSEP DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DI PAPUA
Good Governance Etika Bisnis.
Bab 4. Tatakelola TI.
Langkah-Langkah Audit Manajemen
KRITERIA PENILAIAN AIPT
Kesiapan E-learning (2)
Model Deskriptif Manajemen Strategik
BAB IV PENILAIAN INTERNAL
KRITERIA PENILAIAN AIPT
Nama : Muhammad Mirza NPM : Kelas : B
POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI
THE VISIONING PHASE Pertemuan ke M. Chodzirin
PENGENDALIAN INTERNAL
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Relevance of Total Quality Management (TQM) or Business Keunggulan Strategi Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) – A Conceptual Study ROHMA.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
STRATEGI MENGAJAR HANSISWANY KAMARGA.
Audit Produksi dan Operasi
Implementasi Knowledge Management
E-government Pertemuan I
Pedoman Implementasi TK TI
Komponen E-Learning
Concept of E-Learning Development E-Learning Readiness
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
KONSEP E-LEARNING A. Pengertian dan Cakupan E-Learning
Framework TOGAF SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9
Konsep Otomasi Kearsipan
MODEL-MODEL EVALUASI IDRUS
Peningkatan dan Inovasi Proses
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Perancangan Solusi Bisnis
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN TAHUN 1994
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Balance Scorecard OLEH KELOMPOK 10 Adinda Putra K ( )
Solusi Meraih Pembangunan Inklusif Disabilitas
A. Pengertian dan Cakupan E-Learning
Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems]
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
SUMBER DAYA YANG DIKELOLA MANAJER
Kewirausahaan Siti Mahmudah, S.Sos.,M.Si..
Sistem Informasi Akuntansi Tinjauan Sekilas
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Warahmatullahi Wabarakatuh
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PROSES MANAJEMEN STRATEGI MEILYA KARYA PUTRI, S.P, M.M
Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technologi Gorvernance.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Framework TOGAF SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Transcript presentasi:

E-Learning Readiness Kelompok 6 Salman Helmy 1103120077 . Kelompok 6 Salman Helmy 1103120077 Nadia Afyuni 1103130220 Muthia Khairunnisa 1103134440 Turina Allita Putri 1103130010

ELR Model Chapnick (2000) Engholm’s (2001) Borotis and Poulymenakou (2004) Rosenberg (2000) Worknowledge (2004) Psycharis (2005) Aydin and Tasci (2005) The Economist Intelligent Unit (EIU, 2003)

Review (Chapnick, 2000) Chapnick (2000) mengusulkan model ELR dengan mengelompokkan kesiapan ke dalam delapan kategori yaitu : Psychological Readiness Sociological Readiness Environmental Readiness Human Resource Readiness Financial Readiness Technological Skill (aptitude) Readiness Equipment Readiness Content Readiness

Review (Engholm, 2001)

Review Psycharis ELR Resource Technology Human Resource Economic Education Content Educational Environment Entrepreneural Culture Leadership

Review Aydin-Tasci Technology Innovation People Self Development

Borotis and Poulymenakou e-learning readiness merupakan kesiapan mental atau fisik suatu organisasi untuk suatu pengalaman pembelajaran.

Bussiness : penyelarasan antara proses bisnis e-learning dan proses bisnis organisasi. Technology : mengacu pada infrastuktur dan akses pada internet. Content : ketersediaan konten yang tersedia, baik dari format, tingkat ke interaktivitas, usabilitas. Culture : kebiasaan terhadap e-learning. Human resource : ketersediaan dan keterampilan orang dalam pengalaman menggunakan e-learning Financial : besarnya anggaran atau biaya untuk membangun e-learning.

Rosenberg -Rosenberg (2000) menyatakan bahwa model e- learning readiness menjadi instrumen yang sangat efektif untuk melakukan evaluasi efektifitas strategi organisasi dalam mengembangan e-learning dan sebagai dasar evaluasi dari efektifitas program e- learning. Model e-leaning readiness dipandang tepat sebagai instrumen yang “mengawal” perjalanan pengembangan elearnig dari tahap analisis sampai pada tahap evaluasi. Pada pengembangan e-learning diperlukan data prakondisi sebelum program diterapkan. Tahap analisis bertugas menyiapkan data prakondisi yang mencakup semua aspek yang akan mempengaruhi keberhasilan e-learning, diwujudkan dalam dokumen analisis kebutuhan.

Level ELR menurut Rosenberg : Level 0 : tidak memiliki inisiatif untuk menerapkan e-learning dalam organisasi Level 1: memiliki sedikit inisiatif dan ada peluang untuk menerapkan e-learning dalam organisasi Level 2: memiliki inisiatif namun banyak faktor yang belum mendukung Level 3: memiliki inisiatif dan memungkinkan untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan e-learning Level 4: dapat mencapai keberhasilan namun, tetap mempertahankan nilai keberhasilan e-learning. Level 5: tingkat kesiapan e-learning dengan hasil terbaik.

Faktor utama keberhasilan e-learning “when great technology meets poor culture, the culture wins everytime.”

Kesimpulan Pengembangan e-learning di institusi pendidikan melibatkan banyak faktor dalam organisasi, yaitu infrastruktur teknologi, sumber daya manusia, dan lingkungan yang mencakup kepemimpinan dan kultur.

Model e-learning readiness tidak hanya untuk mengukur tingkat kesiapan institusi untuk mengimplemantasikan e-learning. Tetapi yang lebih penting adalah dapat mengungkap faktor atau area mana masih lemah dan memerlukan perbaikan dan area mana sudah dianggap berhasil atau kuat dalam mendukung implementasi e-learning.

Q&A?