Sejarah & Definisi Psikologi
Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Sebelum menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (1879),psikologi dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal.
Filsuf Yunani kuno,Thales, mengartikan jiwa sebagai sesuatu yang supernatural. Hipokrates beranggapan jiwa manusia dapat digolongkan kedalam empat tipe kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang dominan : tipe sanguinis(riang),dominan darah tipe melankolis (murung),dominan sumsum hitam tipe kolerik (cepat bereaksi), dominan sumsum kuning tipe flegmatis (lamban), dominan lendir
Sokrates,Plato, dan Aristoteles, memperkenalkan teknik maeutics yaitu wawancara untuk memancing keluar pikiran-pikiran dari seseorang. Plato berteori bahwa terdapat tiga fungsi dalam diri manusia logisticon (akal) berpusat dikepala,thumeticon (rasa),berpusat di dada, dan abdomen (kehendak), berpusat di perut. Hal ini mirip dengan konsep ki hajar dewantara konsep jiwa terdiri dari cipta, rasa dan karsa.
Pada zaman renaisan, jaman revolusi ilmu pengetahuan, menurut Rene Descartes, psikogi adalah ilmu tentang kesadaran, motto 'cogito ergo sum' saya berpikir maka saya ada. Pada zaman pasca renaisan, era ilmu faal khusus nya fisika dan biologi, para ahlinya berpendapat bahwa jiwa erat kaitannya dengan susunan syaraf dan refleks.
Sir Charles Bell menemukan syaraf sensorik (penginderaan) dan syaraf motorik (yang mempengaruhi gerak). Dari penemuan itu timbullah definisi psikologi yang mengkaitakannya dengan tingkah laku.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilakku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Unsur-unsur yang terkandung : Ilmu pengetahuan : kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode tertentu. Perilaku : perbuatan baik covert (tertutup) ataupun overt (terbuka) Manusia : objek materiil psikologi.
Lingkungan : tempat dimana manusia itu hidup, menyesuaikan dirinya atau beradaptasi dengan alat yang sangat tangguh yaitu akal budi. Metode dalam psikologi : metode eksperimental observasi almiah sejarah kehidupan (buku harian & biografi) wawancara angket pemeriksaan psikologi (psikotes)
Psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri pada waktu didirikannya laboratorium psikologi pertama oleh Wilhelm Wundt tahun 1879 di Leipzig Jerman.
Cabang-cabang Psikologi menurut apa (American Psychological Association) ada 56 cabang dari psikologi.
Teori-teori dalam Psikologi : Elementerisme atau Struktural oleh Wundt, mengutamakan penyelidikan struktur kejiwaan manusia, jiwa manusia terdiri dari elemen pengindraan,perasaan, ingatan dsb. Dan semua elemen itu dihubungkan satu dengan yang lain oleh asosiasi. Fungsionalisme oleh William James (Amerika Serikat), mengutamakan fungsi jiwa yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Behaviorisme oleh John B. Watson, mengutamakan perilaku terbuka yang langsung dapat diamati dan diukur. Perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan, sehingga dikenal dengan psikologi s-r (stimulus respon). Psikologi gestalt oleh Max Wertheimer, bahwa dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi, rangsangan ditangkap secara keseluruhan, misalnya melihat mobil.
Psikoanalisis oleh Sigmund Freud, menekankan pada alam ketidaksadaran, ketidaksaranan berisi dorongan yang timbul pada masa kanak-kanak ditekan sehingga tidak muncul pada kesadaran, dorongan terlarang ini adalah naluri seksual atau libido sexualis dan naluri agresi atau tanatos. Buktinya adalah mimpi, salah bicara atau bahkan karya seni.
Psikologi humanistik oleh Carl Rogers dan Abraham Maslow, paham yang mengutamakan manusia sebagai mahluk keseluruhan. Manusia dilihat sebagai totalitas yang unik yang mengandung semua aspek dalam dirinya dan selalu berproses untuk menjadi dirinya (aktualisasi diri).