Pengindraan (Sensasi) dan Persepsi Kelompok 1 Henrikus Wawan Kurniawan (13401241032) Novitasari (13401241045) Fitri Dwi Astuti (13401241067) Ade Kuniasari Aryanto P (13401241075) Dias Endar Pratama (13401241076)
Pengertian Proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia. Maka , setelah stimulus masuk ke Indra manusia maka otak akan menerjemahkan stimulus tersebut. Sedangkan kemampuan otak untuk menerjemahkan atau menginterpretasi stimulus yang masuk dalam alat indra disebut Persepsi.
Stimulus akan berhasil utk di indera krn memilki syarat-syarat sbg berikut: 1. Ukuran stimulus yang cukup besar untuk diindra 2. Alat indra kita yang sehat 3. Adanya perhatian manusia untuk mengamati stimulus disekitarnya.
SUMADI (1990 ) Menyatakan bahwa aspek pengaturan pengamatan dpt di bedakan menjadi : Pengaturan menurut sudut pandang ruang (dimana?) dimana suatu ruangan akan berpengaruh pada hasil pengamatan. Misalnya : atas-bawah , samping kanan – kiri, jauh-dekat Pengaturan menurut sudut pandang waktu (kapan?) kapan stimulus diamati akan mempengaruhi hasil pengamatan. Misalnya : kemarin dan hari ini, sekarang dan beberapa detik kemudian. Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt Dalam pandangan ini, manusia cenderung mengamati suatu stimulus sebagai suatu kesatuan yang utuh dibandingkan melihat sesuatu yang detail. Misalnya : melihat suatu bangunan , dilihat sebagai bangunan rumah yang utuh yang bagus, bukan melihat sesuatu yang detail seperti pintu, dindingnya, gentengnya.
Pengaturan menurut sudut pandang arti Stimulus yang diamati dilukiskan berdasar artinya bagi kita. Misalnya jika dilihat dari bangunan fisik , bangunan rumah dan tempat ibadah memiliki bangunan fisik yang sama tetap memiliki arti yang berbeda.
Perbedaan hasil pengamatan dipengaruhi oleh : Pengetahuan, pengalaman, atau wawasan seseorang Kebutuhan seseorang Kesenangan atau hobi seseorang Kebiasaan atau pola hidup sehari - hari
Contoh Penerapannya Dalam proses belajar pasti ada objek yang akan dipelajari. Objek yang akan dipelajari harus dapat diindera dengan baik oleh alat indera peserta didik. Sehingga peserta didik dapat menyadari atau mempersepsi objek belajar tersebut. Tetapi berhasil/tidaknya persepsi, tidak hanya ditentukan oleh alat indera. Melainkan juga faktor lain seperti kesiapan peserta didik dalam menerima stimulus, kekuatan stimulus, atau faktor individu. Jika peserta didik dapat mempersepsi objek yang dipelajari dengan benar maka tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Setelah kita dapat menganalisis aktivitas penginderaan terhadap persepsi peserta didik, diharapkan pendidik mampu membantu atau mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar. Contohnya, jika peserta didik mengalami gangguan penginderaan misalnya penglihatan (miopi), maka pendidik bisa memindahkan peserta didik ke depan kelas agar peserta didik itu dapat mengindera dengan baik. Sedangkan jika peserta didik mengalami kesulitan belajar dikarenakan faktor perhatian/kesiapan, maka pendidik perlu menerapkan teknik apersepsi yang menarik perhatian siswa bisa dengan media yang penuh warna, ritme suara yang menarik minat siswa.
Kesimpulan Setelah membahas masalah di atas, maka kami menyimpulkan sebagai berikut : Penginderaan yang baik, besar kemungkinan akan menimbulkan persepsi yang benar. Persepsi yang benar tidak hanya dipengaruhi oleh penginderaan yang baik, tetapi juga dipengaruhi faktor lain seperti kesiapan, stimulus dan faktor individu. Gangguan penginderaan akan mengganggu peserta didik dalam mempersepsi sehingga akan menghambat proses belajar. Keberhasilan proses belajar sangat ditentukan oleh penginderaan dan persepsi yang benar. Analisis aktivitas penginderaan dan persepsi peserta didik dalam proses belajar penting bagi seorang pendidik.
TERIMA KASIH