INORGANIC-CHEMISTRY Golongan 14 dan 15 Oleh Kelompok 8 Antika Atsna R. (1313023007) Diara (1313023017) Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Pb INORGANIC-CHEMISTRY Ge Golongan 15 Bismuth (Bi) Sn Golongan 14 Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Reaksi dengan Oksida, Halida, dan Hidridanya INORGANIC-CHEMISTRY Sumber dan Isolasi MATERI Kelimpahan Sifat Kimia Fisika Reaksi dengan Oksida, Halida, dan Hidridanya Kegunaan Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
KELIMPAHAN UNSUR DI DALAM KERAK BUMI Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Sumber dan Isolasi Timah Bismuth Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Sumber dan Isolasi (Ge) Sumber Germanium Argyrodite Briartite Germanite Renierite Bijih (Seng, Tembaga, Timbal) Diekstraksi dari biji Besi Biji Sulfida (GeS2 ) Proses pemanggangan GeS2 + 3 O2 → GeO2 + 2 SO2 Abu Oksida Besi (GeO2 ) Germanates Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Germanates Tercuci bersama seng (dalam proses Waelz) Endapan oksida GeO2 + 4HCl → GeCl4 + 2H2O Direaksikan dengan HCl GeCl4 Dihidrolisis menjadi oksidanya Reaksi dengan Karbon GeO2 GeO2 + C → Ge + CO2 Dihidrolisis lagi GeO2 + 2H2 → Ge + 2H2O Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Sumber dan Isolasi (Sn) Kebanyakan timah berasal dari mineralnya “Kasiterit” (Batu Timah/ SnO2). Bijih Timah dipekatkan dalam proses Flotasi-Buih Proses Flotasi Buih Bijih timah Proses pemanggangan proses reduksi dengan teknik Reverberatory Bijih Timah yang masih bercampur dengan besi Pemisahan Dialiri udara (oksigen) Timah (Sn) SnO2 (s) + 2C(s) → Sn(l) + CO2 (g) Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Bijih Timah Pengotor Buih Bijih Timah Suspensi dalam air Disemprotkan udara ditambahkan zat aditif Pengotor Buih Bijih Timah Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Sumber dan Isolasi (Pb) Sumber timbel di alam banyak terdapat pada mineral “galena”. Bijih dipekatkan dg proses Flotasi-buih + Kwarsa SiO2 PbSO4 (s) + SiO2 (s) → PbSiO3 (s) + SO3 (g) dipanggang Direduksi dengan air kapur PbSiO3 (s) + CaO (s) →PbO (s) + CaSiO3 (s) Direduksi dengan batubara PbO (s) + CO (g) → Pb (l) + CO2 (g) Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Sumber dan Isolasi (Pb) Reduksi menggunakan bijih galena segar PbS (s) + 2PbO (s) → Pb (l) + SO2 (g) Dilelehkan dibawah titik leleh tembaga Ditiupkan udara diatas permukaan lelehan timbel Seandainya ada pengotor emas / perak maka ditambahkan Zink (1-2%) Didinginkan Dipisahkan Dielektrolisis Jadilah Pb dengan kemurnian 99,9% Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
Sumber dan Isolasi (Bi) Bismut biasanya ditemukan sebagai bismit (ɑ- Bi2O3, bismutinit (Bi2S3), serta bismutit (BiO)2CO3 dan sangat jarang ditemukan dalam bentuk aslinya. Cara Isolasi: Bismut dapat diperoleh dari bijihnya dengan proses dipanggang untuk menghasilkan oksidanya (Bi2O3), yang kemudian di reduksi dengan karbon atau dengan H2. Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
SIFAT KIMIA DAN FISIKA Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
SIFAT KIMIA FISIKA Tingkat Oksidasi Lebih Stabil ( ) Antika Atsna Rafalesia “n” Diara copyright 2015_Inorganic-Chemistry
REAKSI DAN SENYAWAAN GOLONGAN 14 dan 15 Reaksi Dengan Hidrogen Ge(s) + 2H2 → GeH4(s) Sn(s) + 2H2 → SnH4 Reaksi Dengan Halogen Ge + 2Cl2 → GeCl4 Sn + 2Cl2 → SnCl4 Pb + Cl2 → PbCl2 atau PbO2(s) + 4HCl(aq) → PbCl2(s) + Cl2(g) + 2H2O(l)
2Bi (s) + 5F2 (g) → 2BiF5 (s) Reaksi Dengan Oksigen 2Ge(s) + O2(g) → 2GeO(s) Ge(s) + O2(g) → GeO2(s) (stabil) Sn(s) + O2(g) → SnO2(g) 2Pb(s) + O2(g) → 2PbO(s) (Pemanasan)
ClO-(aq) + H2O(l) + 2e → Cl-(aq) + 2OH-(aq) Pb2+(aq) + 4OH-(aq) → PbO2(s) + 2H2O(l) + 2e + Pb2+(aq) + 2OH-(aq) + ClO-(aq) → PbO2(s) + Cl-(aq) + 2H2O(l) 6PbO(s) + O2(g) → 2Pb3O4(s) (400-500 C) 4Bi (s) + 3O2 (g) → 2Bi2O3 (s) Reaksi Dengan Air GeCl2(aq) + 2H2O(l) ↔ Ge(OH)2(s) + H3O+(aq) + 2Cl-(aq) SnCl2(aq) + 2H2O(l) ↔ Sn(OH)Cl(s) + H3O+(aq) + Cl-(aq)
PbCl2(aq) + 2H2O(l) ↔ Pb(OH)Cl(s)+H3O+(aq)+Cl-(aq) (air panas) 2Bi (s) + 3H2O (g) → Bi2O3 (s) + 3H2 (g) (Panas) Reaksi Dengan Asam SnO(s) + 2H3O+(aq) → Sn2+(aq) + 3H2O(l) PbO(s) + 2H3O+(aq) → Pb2+(aq) + 3H2O(l) Bi2O3(s)+ 2H3O+(aq) → Bi3+(aq) + BiO+ + 3H2O(l)
Reaksi Dengan Basa SnO(s) + 2OH-(aq) + H2O(l) → [Sn(OH)4]2-(aq) PbO(s) + 2OH-(aq) + H2O(l) → [Pb(OH)4]2-(aq) PbO2(s) + 2OH-(aq) + H2O(l) → [Pb(OH)6]2-(aq)
KEGUNAAN
Dalam senyawanya germanium digunakan sebagai agen kemotrapi Kristal germanium digunakan pada alat detektor frekuensi radio yang tinggi dan sinyal-sinyal radar Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti semikonduktor, seperti transistor Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan pengobatan anemia. Dalam senyawanya germanium digunakan sebagai agen kemotrapi Digunakan sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives
b. Timah (Sn) Dicampur dengan titanium dan digunakan dalam industri aerospace dan bahan insektisida Timah digunakan sebagai bahan aditif sikat gigi untuk mencegah terjadinya lubang pada gigi, karena timah mempunyai sifat amfoterik bereaksi kuat dengan asam kuat dan basa kuat. SnO2 yaitu oksida timah digunakan sebagai ampelas atau penggosok permata SnS2 yaitu sulfida timah dipakai pada industri pewarnaan dan proses penyepuhan (bahan imitasi)
c. Timbal (Pb) Timbel digunakan sebagai bahan pengisi baterai dan pelapis kabel listrik Digunakan dalam pipa, tank dan alat sinar X Dalam industri keramik PbSi2O5 yang tak berwarna digunakan untuk melapisi glasir. Pb3O4 yang merupakan campuran Pb (II) dan Pb (IV) atau 2PbO.PbO2 berfungsi sebagai penghambat korosi sehingga sering juga digunakan sebagai cat dasar
D Bismuth (Bi) Digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik yaitu pada bismut oxinitrar dan bismutil nitrat Digunakan sebagai piringan pipa stereo yaitu pada aloi bismut dengan timbel Stibium Digunakan pada alat ukur listrik karena rendahnya titik leleh aloi dengan Pb Sn Cd