DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN “PENDIDIKAN DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI” KELOMPOK 2 : 1. GUSTI RADA (15029101) 2. PUTRA ALFAJRI (15086328) 3. PUTRI KHALISA (15029076) 4. RAFLI YOGI (15088330) 5. SILVIA YASNI (15058098)
PEMBAHASAN : - Pengertian Era Globalisasi - Ciri - Ciri Globalisasi - PENGERTIAN TIK - PENDIDIKAN BERBASIS TIK - KEUNGGULAN DAN MANFAAT TIK - KELEMAHAN TIK DAN SOLUSINYA
Pengertian Era Globalisasi Era globalisasi menurut Mochtar Buchori (1995 : 140) adalah "proses yang mendorong umat manusia untuk beranjak dari cara hidup dengan wawasan nasional menuju ke arah cara hidup dengan wawasan global". Dalam wawasan ini dunia dipandang sebagai suatu sistem yang utuh, bukan hanya ditinjau dari dari letak geografis yang bernama negara atau bangsa. Situasi kehidupan yang bersifat global inilah, gejala dan masalah tertentu hanya dapat dipahami dan diselesaikan dengan baik jika masyarakat sebagai bagian dari negara atau bangsa mampu meletakkan kerangka yang bersifat global, bukan dalam kerangka lokal, nasional atau regional. Sedangkan pengertian globalisasi secara luas globalisasi yang ingin menciptakan suatu kesatuan negara dengan meminimalisasi batas-batas territorial maupun kebijakan-kebijakan regional atau dengan kata lain bagaimana menciptakan kekuatan dunia yang kuat. Selain itu, globalisasi juga merupakan waktu atau zaman yang ditandai oleh munculnya berbagai gejala serta masalah yang menuntut umat manusia dituntut untuk menggantikan pola-pola perspesi dan pola-pola pikir tertentu, dan pola-pola yang bersifat nasional semata-mata ke pola-pola yang bercakupan global.
Ciri - Ciri Globalisasi 1. Keterbukaan 2. Persaingan dan ketergantungan dalam perdagangan dunia 3. Perubahan ruang dan waktu 4. Interaksi kultural melalui media massa 5. Permasalahan bersama
PENGERTIAN TIK Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Kata pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik. Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya. Jadi dapat di sumpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
PENDIDIKAN BERBASIS TIK Beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis ICT, adalah: a. Internet Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan internet kemudian muncul model-model e-learning, distance learning, web base learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet merupakan jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi dalam proses belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan pendidikan berbasis TI tersedia akses internet. b. Intranet Apabila penyediaan infrastruktur internet mengalami suatu hambatan, maka intranet dapat dijadikan alternatif sebagai media pendidikan berbasis TI. Karakteristik intranet hampir sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal (dalam suatu kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model-model pembelajaran sinkron dan tidak sinkron dapat dengan mudah dan lebih murah dijalankan pada intranet. Pada kondisi-kondisi tertentu intranet justru dapat menjadi pilihan tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI. c. Mobile Phone Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui telpon seluler. Begitu canggihnya perkembangan teknologi ini sampai memunculkan istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning (mobile learning). d. CD-ROM/Flash Disk Media CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD- ROM/flash disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling murah.
KEUNGGULAN DAN MANFAAT TIK Media pembelajaran berbasis TIK memiliki kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya. Munir (2008:138) mengungkapkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media pembelajaran berbasis TIK sebagai berikut : a. Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana. b. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau objek yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasakan, atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia pada mata pelajaran Sains. c. Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didikpun mudah dipahami, lama diingat dan mudah diungkapkan kembali. d. Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik. e. Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik. f. Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali (playback). Misalnya menggunakan rekaman video, compact disk (cakram padat), tape recorder atau televisi. g. Dapat membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu objek, namun dalam bentuk nyata menggunakan media pembelajaran. h. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya, sehingga memberikan pengalaman nyata dan langsung. Misalnya, peserta didik mempelajari tentang jenis-jenis tumbuhan. Mereka langsung melihat, memegang, atau merasakan tumbuhan tersebut. i. Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif), meningkatkan keterampilan (psikomotor). j. Peserta didik belajar sesuai dengan karakterisktiknya, kebutuhan, minat, dan bekatnya, baik secara individual, kelompok, atau klasikal. k. Menghemat waktu, tenaga dan biaya.
KELEMAHAN TIK DAN SOLUSINYA -Dengan semakin pesatnya TIK dapat memberikan peluang masuknya video yang berbau pornografi, kekerasan serta pornoaksi -Dengan semakin seringnya kita berkomunikasi lewat TIK, kita menjadi malas untuk berjumpa langsung (face to face). Karena sudah terbiasa dengan cara yang lebih mudah. -Dengan pelayanan TIK yang menawarkan kemudahan didalam proses pembelajaran, membuat kita menjadi malas untuk membaca buku-buku pendidikan. Karena terpengaruh dengan hal-hal yang instan. -Dengan terlalu seringnya kita memanfaatkan TIK sebagai bahan hiburan, tidak dapat dipungkiri akan banyak waktu yang terbuang sia-sia. Padahal kita dapat menggunakan waktu tersebut dengan hal-hal yang lebih bermanfaat. -Dengan transaksi melalui TIK, tidak dapat dipungkiri akan terjadi hal-hal yang melanggar aturan seperti transaksi obat terlarang (Narkoba), transaksi perdagangan manusia.
-Dengan transaksi ini, memberikan peluang besar untuk melakukan tindak pidana penipuan, pembobolan rekening dan sebagainya. -Dengan bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah sehingga tidak dapat dipungkiri akan terjadi peluang-peluang untuk melakukan cyber crime seperti pembobolan situs KPU disaat diadakan pemilu. -Informasi yang tersedia di internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya kita butuhkan. -Adanya ancaman dari virus-virus yang ada di dunia maya, kadang seseorang sengaja melakukan penyebaran virus supaya para pengguna internet dapat terpengaruh, makanya hati-hatilah ketika anda masuk ke suatu website. -Tapi dalam Internet banyak Pengaksesan situs - situs yang tidak baik.
SOLUSINYA Agar penggunaan TIK lebih optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, berikut ada beberapa metode pemecahan masalah agar dampak negatif dari TIK dapat tertanggulangi. a. Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian. b. Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan. c. Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber-TIK agar TIK dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika. d. Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan TIK. e. Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
f. letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang. g. Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Sehingga pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik. h. Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring apa- apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa menyebarkan filter berupa program software untuk menekan dampak buruk teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan dari orangtua, tokoh budaya hingga kalangan agamawan, untuk mensosialisasikan tentang saran, manfaat dan sisi positif facebook. Jadi, solusinya adalah kita jangan sampai mengatakan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan denagn teknologi.
Terimakasih