Oleh: Dra. Emilia,ME Dra.Imelia,ME

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGENALAN MODEL INPUT-OUTPUT
Advertisements

PERTEMUAN KE Pengertian Tabel I-O 2. Jenis Transaksi Tabel I-O.
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN Studi Kasus Kotamadya Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh :
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
TEORI LOKASI iNDUSTRI Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri.
PENGENALAN MODEL INPUT-OUTPUT
SUB DIREKTORAT STATISTIK KEUANGAN PADA DIREKTORAT STATISTIK KEUANGAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PARIWISATA.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
Pertemuan 7 Industrialisasi dan Perkembangan Sektor Industri
DUA LISME STRUKTUR REGIONAL UTARA - SELATAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Model Analisis Location Quotient (LQ)
Review Teori Perencanaan Wilayah
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ekonomi Pembangunan.
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
TEORI LOKASI Didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang.
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KONSEP EKONOMI Materi Ekonomi Kelas X
TEORI KUTUB PERTUMBUHAN
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Pembangunan Ekonomi Daerah
Descriptive Tools Pembangunan Perikanan
GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL
Pengantar Ekonomi 2 Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
Analisis Ekonomi Regional
PERUBAHAN DAN PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
TEORI LOKASI BIAYA MINIMUM
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Lokasi Industri.
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI REGIONAL
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita
TEKNIK PROYEKSI KONDISI UMUM DAERAH
INDEKS ENTROPY THEIL.
BORDER REGIONAL ECONOMIC
ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH
TEORI LOKASI EKONOMI REGIONAL Oleh :
“ NEGARA MAJU & BERKEMBANG “
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
PENGANTAR EKONOMI MAKRO BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Makro Ekonomi Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel- variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).
Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita
PENGUKURAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO, MIKRO DAN DAERAH SERTA INTERPRETASI TEUKU ZULHAM DISAJIKAN PADA DIKLAT FUNGSIONAL PENJENJANGAN PERENCANA TINGKAT PERTAMA.
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Lingkup Ekonomi Internasional
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO. Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan.
BAB 9 PEMBANGUNAN EKONOMI REGIONAL
ANALISIS SHIFT - SHARE UNTUK MENGETAHUI PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI SUATU DAERAH DIBANDINGKAN DENGAN WILAYAH YANG BERADA DI ATASNYA. PADA HAKEKATNYA ANALISIS.
KONSEP DASAR PEMBANGUNAN dan PERTUMBUHAN EKONOMI
PERENCANAAN WILAYAH pertemuan VI.
ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH
PENGANTAR EKONOMI MAKRO MERI YANTI,S.E.M.Si BAB I PENDAHULUAN.
TEORI LOKASI Charissa H XII IPS. TEORI LOKASI INDUSTRI Menurut Alfred Weber seorang ahli ekonomi dan geografi terdapat dua faktor utama penentu lokasi.
Teori Lokasi Gabrielle Filia Lianto XII IPS. 1. Teori Lokasi Pertanian  Teori ini merupakan teori lokasi yang muncul dalam konteks struktur ruang yang.
Transcript presentasi:

Oleh: Dra. Emilia,ME Dra.Imelia,ME Ekonomi Regional Oleh: Dra. Emilia,ME Dra.Imelia,ME 92

BASIC QUESTIONS DALAM ILMU EKONOMI REGIONAL 1 BASIC QUESTIONS DALAM ILMU EKONOMI REGIONAL SAMUELSON (1961) What commodities should be produced How commodities should be produced When the commodities should be produced Why the commodities should be produced ILMU EKONOMI REGIONAL Where the commodities should be produced ILMU EKONOMI REGIONAL Concern dengan Aspek geografis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian regional  aspek lokasi kegiatan ekonomi Aspek jarak, biaya transportasi yang mempengaruhi lokasi optimal kegiatan ekonomi  aspek lokasi kegiatan ekonomi 91

Pendekatan Ilmu Ekonomi Konvensional PENDEKATAN ILMU EKONOMI REGIONAL Profit = revenue - biaya Tingkat produksi optimal: price sama dengan marginal cost PENDEKATAN ILMU EKONOMI REGIONAL Profit = revenue – biaya transport – biaya produksi Tingkat produksi optimal, bergantung biaya transportasi ke resource dan pasar 92

PENDEKATAN ILMU EKONOMI REGIONAL TURUNAN PERTAMA TERHADAP JARAK TURUNAN PERTAMA TERHADAP OUTPUT TURUNAN PERTAMA TERHADAP JARAK (BIAYA TRANSPORTASI) 93

PENDEKATAN ILMU EKONOMI REGIONAL Tingkat produksi optimal = keseimbangan biaya transportasi dari pusat produksi ke resources dan pasar WEBERIAN LOCATION 94

KONSEP DAERAH ( REGION ) 2 KONSEP DAERAH ( REGION ) Tiga kriteria Umum Daerah (region) Homogeneus Region Nodal Region Planning Region Homogeneus Region adalah : suatu ruang ( wilayah ) kegiatan ekonomi yang mempunyai karateristik yang sama. Nodal Region adalah : suatu ruang ( wilayah ) yang Mempunyai satu titik ( kegiatan ekonomi ) yang mempunyai daya tarik Planning Region adalah : suatu ruang ( wilayah ) yang berada d666i bawah batas-batas wilayah administratif 95

3 TEORI LOKASI Ada beberapa pendekatan Least Cost Theory  Alfred Weber Market Area Theory  August Losch Bid Rent Theory  Von Thunen Variabel Penentu Lokasi : - Resources Endowment - Permintaan Pasar - Aglomerasi - Kebijakan Pemerintah dan Wiraswasta 96

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL 4 TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL Adalah : pertumbuhan ekonomi yang lebih dipusatkan pada pengaruh perbedaan karateristik space. Faktor Utama: Keuntungan lokasi Aglomerasi Arus lalu lintas modal antar region Empat Kelompok Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional Eksport Base Models Neo Klassik Models Cummulatiive Causation Models Core Phery-Phery Models 97

5 LOCATION QUOTIENT (LQ) Location Quotient ( LQ ) : Alat yang digunakan untuk menentukan sektor basis atau sektor bukan basis dalam struktur perekonomian Dapat digunakan 2 pendekatan : 1. pendekatan pendapatan dan 2. pendekatan 1 tenaga kerja. Tujuan : Sebagai petunjuk adanya keunggulan komperatif. Sebagai alat strategi pengembangan wilayah. Untuk melihat faktor-faktor apa yang membuat wilayah lambat berkembang. 98

Formulasi : Location Quotient LQ : Adalah perbandingan antara pangsa relatif pendapatan (tenaga kerja) sektor i pada tingkat wilayah terhadap pendapatan (tenaga kerja) total wilayah dengan pangsa relatif pendapatan (tenaga Kerja) sektor i pada tingkat nasional terhadap pendapatan (tenaga kerja) nasional Formulasi : Location Quotient LQ = vi (s) / vt (s) ------------------ Vi (r) / Vt (r) Dimana LQ = Sektor Basis vi (s) = pendapatan (tenaga kerja) sektor i pada tingkat wilayah. vt(s) = pendapatan (tenaga kerja) total wilayah Vi (r) = pendapatan (tenaga kerja) sektor i pada tingkat nasional Vr(t) = pendapatan (tenagakerja) total nasional LQ > 1 artinya sektor Basis LQ < 1 artinya sektor non Basis LQ = 1 artinya sektor Basisi 99

SHIFT – SHARE ANALYSIS 6 Shift – Share Analysis : Salah satu metoda yang lazim digunakan untuk menganalisis pertumbuhan wilayah suatu region dibandingkan wilayah nasional. Variabel : Pendapatan Tenaga kerja Tujuan : Untuk melihat faktor penyebab perubahan pertumbuhan sektor (industri) disuatu region dalam kaitannya dengan ekonomi nasional. Melihat apakah sektor (industri) yang berlokasi diregion tsb. Termasukkedalam kelompok sektor (industri) yang secara nasional berkembang cepat Melihat apakah sektor (industri) tersebut cocok berlokasi di region tersebut atau tidak. 100

RASIO PERTUMBUHAN WILAYAH REFRENSI (RPr) RPr = ∆ Eir / ∆Eir(t) --------------------- ∆ Er / ∆ Er(t) RASIO PERTUMBUHAN WILAYAH STUDI (RPs) RPs = ∆ Eij / Eij(t) -------------------- ∆ Eir / Eir(t) Dimana ∆ Eir = perubahan PDRB kegiatan i di wilayah refrensi Eir(t) = PDRB disektor i pada awal periode penelitian ∆ Er = perubahan PDRB di wilayah referensi Er(t) = PDRB pada awal penelitian wilayah referensi ∆ Eij =Perubahan PDRB sektor I di wilayah studi Eij(t)= PDRB sektor I pada awal periode penelitian wilayah studi ∆ Eir = perubahan PDRB sektor I diwilayah referensi Eir(t)= PDRB awal 101

TEORI PUSAT PERTUMBUHAN 7 TEORI PUSAT PERTUMBUHAN ( GROWTH POLE ) Adalah : Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi disegala tata ruang akan tetapi terbatas pada beberapa tempat tertentu dengan variabel variabel Yang berbeda intensitasnya. Konsep dasar ekonomi dari pusat pertumbuhan Konsep industri utama dan industri pendukung Konsep Polarisasi Konsep Aglomerasi CIri-Ciri Pusat Pertumbuhan 1. Adanya hubungan internal dari berbagai macam kegiatan 2. Adanya efek penggandaan (Multipllier Effect) 3. Adanya konsentrasi geografis 4. Mendorong daerah belakangnya. 102

8 MID TEST 103

9 PENDAPATAN REGIONAL Metoda Perhitungan Pendapatan Regional Metoda langsung Metode tidak langsung Metoda Langsung : Pendekatan Produksi Pendekatan Pendapatan Pendekatan Pengeluaran 104

DISPARITAS REGIONAL 10 KONSEP Disparitas Regional adalah kesenjangan pembangunan antar wilayah dalam suatu perekonomian dan merupakan fenomena yang terjadi di seluruh dunia Faktor-faktor penyebab ketimpangan Konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah Alokasi Investasi Tingkat mobilitas faktor produksi yang rendah antar wilayah. Perbedaan sumber daya alam antar wilayah Perbedaan kondisi geografi antar wilayah Lancarnya pendapatan antar wilayah 105

FORMULASI UNTUK MELIHAT KETIMPANGAN WILAYAH Williamson Index Dimana Yi = Pendapatan perkapita provinsi i Y = Pendapatan perkapita nasional fi = Jumlah penduduk di provinsi i n = Jumlah populasi nasional Vw = o artinya merata sempurna Vw = 1 artinya ketimpangan sempurna 106

11 INDEKS THEIL (ENTROPHY INDEKS) Konsep Entropy Theil menggunakan 2 indikator 1. Kesenjangan antar wilayah (Between Region InEquality) 2. Kesenjangan dalam satu wilayah (Within Region In Equality) Formula : I Theil = ∑ ( yi/Y ) log ( yi/Y) / (xj/X) I (inter) = ∑ Yi log ( Yi / Xi ) I ( intra ) = ∑ (yi / Yi) log (yi / Yi) / (xi /Xi) Keterangan yj = PDRB perkapita provinsi Yi = ∑yj i = 1 , 2 Xj = jumlah penduduk provinsi Xi = ∑xj i = 1, 2 Y = PDB X = jumlah penduduk Nasional 107

ANALISA TIPOLOGI WILAYAH 12 Konsep Tipologi Wilayah menurut Klassen Adalah : untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Indikator : 1. Pertumbuhan ekonomi 2. Pendapatan Perkapita Tipologi membagi 4 klasifikasi : Daerah Maju dan Tumbuh cepat Daerah Maju Tapi Tertekan Daerah berkembang cepat Daerah relatif tertinggal 108

BORDER REGIONAL ECONOMIC 13 BORDER REGIONAL ECONOMIC Border regional economic cabang dari ekonomi regional Kajian tentang berbagai ketentuan dalam pembangunan ekonomi dan organisasi wilayah pada wilayah perbatasan. Border economic (perekonomian wilyah perbatasan) oleh satu atau lebih kekuasaan politik yang independen, menyebabkan beberapa cross border heterogen dalam sistem politik dan kebijakan kebijan ekonomi yang ada pada lokasi yang berbeda. setiap wilayah mempunyai tujuan ekonomi dan keinginan politik yang berbeda, kadang-kadang tidak terjadi koordinasi antar cross border. Teori-teori tradisonal dan metodologi dalam ekonomi regional tidak mampu menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada dalam border region dengan sempurna. Border regional economic dapat diberlakukan sebagai bagian tertentu dari interregional economic. Inter regional economic didefinisikan sebagai satu ketergantungan ekonomi, interaksi dan kerjasama diantara dua atau lebih wilayah politik (seperti : negara bagian, provinsi, kotamadya dan kabupaten ). 109

BIDANG KAJIAN AHLI EKONOMI WILAYAH PERBATASAN Mengkaji distribusi faktor produksi pada wilayah-wilayah perbatasan seperti modal, tenaga kerja, sumber daya alam, tehnologi dan informasi yang secara heterogen didistribusikan dan tidak dapat melewati batas wilayah secara bebas. Hal ini menganjurkanbahwa perekonomian wilayah Keterkaitan ekonomi antara wilayah perbatasan dan pusatwilayah masing-masing. perbatasan harus memberlakukan :(a). Pembagian wilayah faktor produksi pada wilayah perbatasan(b). Pengaruh kerjasama ekonomi dan perdagangan antar wilayah perbatasan (c). Keterkaitan ekonomiantara wilayah perbatasan dan pusat wilayah masing-masing. 2. Menrekonstruksi (merumuskan kembali) hubungan antar wilayah dan mengatur instrumen kebijakan untuk wilayah perbatasan dalam usaha untuk mempromosikan pembangunan sosial ekonomi melalui pendekatan manajemen dan koordinasi yang sesuai pada wilayah perbatasan tanpa harus merubah struktur politik dan komposisi sosial. 3. Merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan wilayah perbatasan dari perspektif (pandangan) lokal dan keseluruhan. 110

14 MODEL I-O MEMBERI GAMBARAN MENYELURUH TENTANG: 1. Struktur perekonomian yang mencakup struktur output dan nilai tambah masing-masing kegiatan ekonomi di suatu daerah Struktur input antara (intermediate input), yaitu penggunaan barang dan jasa oleh kegiatan produksi di suatu daerah 3. Struktur penyediaan barang dan jasa baik yang berupa produksi dalam negeri maupun barang-barang yang berasal dari impor, dan 4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan oleh kegiatan produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi dan ekspor Konsep dan Definisi : di dalam penyusunan tabel I-O maupun Analisis ekonomi yang menggunakan model I-O terdapat beberapa besaran ( variabel ) yang perlu dijelaskan. Besaran tersebut menyangkutOutput, input antara, input primer, permintaan akhir dan impor. 111

MODEL INPUT - OUTPUT Kuadran I : Transaksi antar kegiatan (nxn) Kuadran II : Permintaan akhir (nxm) Kuadran III: Input primer sektor produksi (pxn) Kuadran IV: Input primer permintaan akhir (pxm) 112

15 OTONOMI DAERAH Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Otonomi Daerah : Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan Masyarakat setempat sesuai dengan Undang-undang Undang-Umdang No. 33 Tahun 2004 Tentang perimbangan keuangan antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah Dana Perimbangan 1. Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 2. Dana Alokasi Umum ( DAU) 3. Dana Alokasi Khusus (DAK) 113

DAYA SAING DAERAH Menurut Potter (1990 ) adalah : produktifitas dari nilai output yang dihasilkan oleh total tenaga kerja atau laju perubahan nilai tambah output perunit yang dicapai Perusahaan. Menurut Armida Alisyahbana Adalah : kemampuan perekonomian daerah untuk mencapai pertumbuhanTingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan demestik dan internasional Faktor-faktor Penentu Daya Saing : 1. Perekonomian daerah 2. Keterbukaan 3. Pemerintah 4. Keuangan 5. Infrastruktur 6. IPTEK 7. Manajemen 8. Pendidikan 9. Kelembagaan 114

UJIAN SEMESTER 115