Bentuk Sediaan Obat (BSO)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
Advertisements

BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT
PENGANTAR FARMASI DRA. HELNI, APT, M.KES.
CARA PEMBERIAN OBAT.
CARA PAKAI OBAT WAKTU PEMBERIAN OBAT FARMAKOLOGI FK UNAND
BAHASA LATIN DALAM PENULISAN RESEP
BENTUK SEDIAAN.
SERBUK FARMASETIK DASAR.
TABLET By : Dewi Rashati, M. Farm., Apt AKADEMI FARMASI JEMBER.
PIL FARMASETIK DASAR.
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
OLEH : SANTI DWI ASTUTI ,.S.Farm.,Apt. SMK KESEHATAN DONOHUDAN
KAPSUL FARMASETIKA DASAR.
EMULSI FARMASETIK DASAR.
FARMASETIK DASAR SALEP.
SUPOSITORIA By Vera Amalia, S.Si, Apt..
TABLET By Vera Amalia, S.Si, Apt..
CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
Sri Mulya Ningsih Syari’fah Tania Widya F Windya. V Yudha. P
SEDIAAN PADAT.
Annisa Firdaus, S.FarmApt. FARMASETIKA DASAR I
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
DA GU SI BU PP IAI
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
bentuk sediaan cara pemberian
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
FARMASETIKA - sUsPeNsi -
MEMILIH BENTUK SEDIAAN OBAT dr. Bambang Hermanto, MS., AFK.
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR
PILULAE TIM Farmasetika.
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
SUPPOSITORIA FARMASEUTIK.
GUTTAE, UNGUENTA & OCULENTA
SEDIAAN TETES MATA STERIL atropine
BENTUK SEDIAAN OBAT SETENGAH PADAT
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
Larutan Farmasetik Dasar.
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
LARUTAN By Vera Amalia, S.Si, Apt..
Pembuatan Sediaan Obat Semi Padat
Tablet.
Dra Ratih Dyah Pertiwi, Apt
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Pembuatan Sediaan Obat Cair
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN
14/09/2018.
Penyimpanan Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat yang mudah menguap.
Oleh: Siti Hajar Nur Safita
PENGGOLONGAN JENIS OBAT dan BENTUKNYA
BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO)
SEDIAAN PADAT TABLET : - Tablet Inti, Tablet Salut, Tablet Effervescent, Tablet Kunyah, Tablet Hypodermik, KAPSUL: - Kapsul Keras, Kapsul Lunak (Gelatin,
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
PENDAHULUAN Tujuan pemberian sediaan parenteral : 1. Pemberian obat pada keadaan mendesak 2. Zat aktif tidak dapat diserap oleh saluran cerna 3.Obat yang.
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
ABSORBSI DARI GASTROINTESTINAL
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN JAMU
PREFORMULASI SEDIAAN LIQUID & SEMISOLID
KELOMPOK PIL Nama Anggota: Anggota : 1. Nila Sinta (01) 2. Kholifah Wahyu Fitriani (06) 3. Refy Rahma Qusnul Qotimah (11) 4. Laily Mulidiyah (16) 5. Nur.
Sediaan Obat Tradisional
MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
KONSEP FARMAKOLOGI SITI SHOLIKHA, S.Keb., Bd., M.Kes.
Transcript presentasi:

Bentuk Sediaan Obat (BSO)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan BSO Obat, misal : rasanya pahit :kapsul atau emulsi dapat dirusak oleh asam lambung : injeksi atau suppositoria. Penderita, Misal: Umur dan berat badan Kesadaran emergensi Ekonomi Penyakit - emergensi - area

Klasifikasi BSO Berdasarkan Konsistensinya Padat Setengah padat Cair

BSO Padat Pulvis Pulveres Tablet Kapsul Pil Suppositoria

Pulvis = serbuk tidak terbagi Bahan atau campuran yang homogen dari bahan-bahan yang diserbukkan dan realtif kering Tidak dianjurkan untuk obat dalam, kecuali obat yang mempunyai indeks-terapeutik yang lebar.

Pulveres = Puyer = serbuk yang terbagi dibagi bungkus-bungkus kecil dalam kertas unit doses system ( 300- 500 mg) Untuk obat dalam Keuntungan: berupa unit dose, dosis lebih tepat, lebih stabil, disolusi lebih cepat. Kerugian: Rasanya,dapat merangsang mukosa mulut dan atau saluran cerna

Kapsul (Capsulae) Sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yang umumnya terbuat dari gelatin Ada 2: Keras: bahan obat kering Lunak : bahan obat berupa minyak Keuntungan : dapat menutupi rasa, lebih mudah ditelan, dapat dilapisi bahan tertentu, dapat diisi bahan obat tunggal atau campuran dan bahan obat berupa granul (sustainet release)

Tablet = Tabulae compressae Tablet adalah sediaan padat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Berat : 300-600 mg Kelebihan: Berupa unit dose system Praktis : Waktu: peresepan dan pelayanan diapotek cepat Lebih mudah dibawa dan disimpan Mudah ditelan

Tablet 2 Kekurangan: Tablet dapat disalut dengan zat penyalut : Menyulitkan terapi individual Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai Tablet dapat disalut dengan zat penyalut : gula (sugar coating): menutupi rasa dan bau yang tidak enak dan melindungi zat yang berkhasiat agar tidak mudah rusak. kempa (press coating): kerjanya panjang. Bahan-bahan obat tidak dapat dicampur

Tablet 3 Film coated: dilapisi selaput film yang tipis untuk melindungi obat terhadap kelembaban selama penyimpanan juga untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak. Enteric coated: disalut dengan zat penyalut yang tidak hancur dalam asam lambung, tetapi hancur dan larut dalam usus halus dengan tujuan: Obat tidak mengiritasi lambung Menghindari dekomposisi dan pengrusakan obat oleh enzim pencernaan Obat dapat bekerja di tempat yang dikehendaki yakni usus. Mencegah netralisasi asam lambung

Pil = pilulae sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat : 100 - 500 mg. Pil kecil (granula) : beratnya ±30 mg, bila tidak disebutkan maka granula mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg. Pil besar (boli): berat >500 mg. untuk memperbesar volume diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat dan pembasah dan bila perlu ditambahkan zat penyalut.

Suppositoria BSO padat yang mengandung bahan obat dan bahan dasar diberikan dengan cara memasukkannya melalui rectum, vagina atau urethra, dapat melunak, larut atau meleleh pada suhu tubuh. Bahan dasar yang digunakan harus bersifat : Titik lebur : suhu kamar-37○C (larut atau meleleh dalam suhu tubuh) Mudah bercampur dengan semua bahan obat Tidak cepat tengik Tidak mengiritasi mukosa Tidak berinteraksi dengan bahan obat Contohbahan dasar: oleum cacao

Suppositoria 2 Obat diberikan dalam bentuk suppositoria apabila : Keadaan pasien tidak memungkinkan mengkonsumsi obat peroral. Misalnya pasien tidak sadar, pasien dengan hiperemesis atau pasien pra dan pasca operasi. Obat dikehendaki bekerja lama Diinginkan obat berefek lokal

BSO Setengah Padat Digunakan untuk obat luar, dioleskan pada kulit untuk terapi, pelindung kulit atau kosmetika Klasifikasi: Salep (Unguentum) Krim (Cremor) Pasta Sabun (Sapo)

Salep sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus terdispersi homogen dalam vehiculum Vehiculum: Hidrokarbon: vaselin album, vaselin flavum, paraffinum liquidum, paraffinum solidum minyak nabati: Oleum sesami, oleum olivarum lemak dan lilin asal hewani: adeps lanae, cera alba, cera flava krim atau emulsi

Krim Sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Digunakan pada daerah yang peka dan mudah dicuci. Krim cocok untuk kondisi inflamasi kronis dan kurang merusak jaringan yang baru terbentuk. Ada 2 jenis tipe krim yaitu : Tipe emulsi minyak dalam air O/W: lebih sesuai untuk digunakan pada daerah lipatan Tipe emulsi air dalam minyak W/O: efek lubrikasi lebih baik.

Pasta Sediaan setengah padat berupa massa lembek (lebih kenyal dari salep) yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi). mengandung serbuk dalam jumlah besar (40-50%) dengan vaselin/paraffin cair/bahan dasar yang tidak berlemak dengan perbandingan 1:1. Serbuk yang banyak digunakan adalah ZnO, Talk, Amilum, Bentnit, AlO2 dll Keuntungan: Mengikat cairan sekret (eksudat) Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka. sehingga mengurangi rasa gatal lokal Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.

Sabun Sediaan setengah padat yang didapat dengan melalui proses penyabunan alkali dengan asam lemak atau asam lemak tinggi Konsistensi tergantung alkali KOH : lunak NaOH : keras

BSO Cair Obat luar: solutio, mixture, mixtura agitanda, suspensi, emulsi, emulsi, aerosol Obat suntik Obat minum: solutio, sirupus, suupensi saturasi Obat tetes: guttae nasales, guttae ophtalmica, guttae auriculares

Klasifikasi Larutan (Solutio) Sirup (Sirupus) Eliksir (Elixira) Obat tetes (Guttae) Injeksi (Injectiones) Enema Gargarisma Vaginal Douche Suspensi (Suspensiones) Emulsi (Emulsa) Infus Aerosol dan Inhalasi

Larutan Sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut. Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat padat tadi terbagi secara molekular dalam cairan tersebut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, umumnya kenaikan suhu menyebabkan bertambahnya kelarutan suatu zat. pelarut :air suling kecuali disebutkan yang lain.

Larutan 2 Larutan yang mudah terurai atau bereaksi karena cahaya harus disimpan dalam botol yang berwarna gelap, umumnya coklat. Keuntungan:: Lebih mudah diserap sehingga dapat segera bekerja Karena zat aktif terlarut secara homogen maka konsentrasi obat yang diinginkan dapat tepat kurang stabil terutama pada penyimpanan.

zat pelarut Larutan Air Spiritus, untuk melarutkan Camphora, Iodium dan Menthlum Aether, untuk melarutkan Camphora. Minyak lemak, untuk melarutkan Camphora, Mentholum, Bromoformum. Parafinum liquidum, untuk melarutkan Camphora, Mentholum, Ephedrinum, Chlorbutalonum. Glycerium, untuk melarutkan Phenolum, Borax, Tanninum.

Sirup sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa, kecuali disebutkan lain kadar sakarosanya antara 64% sampai 66%.

Eliksir sediaan cair berupa larutan dengan bau dan rasa yang enak, mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lain. dibandingkan dengan sirup: kurang manis dan kurang kental lebih mudah dalam pembuatan Lebih stabil. Pelarut utama : etanol dengan maksud untuk mempertinggi kelarutan obat. Kadar etanol dalam 5-10%. Pemanis yang digunakan antara lain : gula atau sirup gula, sorbitol,gliserin dan sakarin.

INJEKSI Injeksi adalah sediaan steril yang disuntukkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui selaput lendir. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.

TUGAS 1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan BSO 2. Pilih salah satu penyakit pada ternak kemudian saudara pilih pengobatan yang diberikan untuk mengatasi penyakit tersebut dan jelaskan mengapa saudara pilih obat tersebut (jelaskan pula cara kerja obat tersebut) 3. Jawaban dikirimkan melalui e-mail paling lambat tgl 10 April 2015 ke alamat mamilistisusiati@yahoo.com