Materi – 2 Konsep Biaya Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen Dosen Abdullah Idris, SE.,MM Program Studi Manajemen Bisnis S1
Istilah kos (cost) atau biaya (expence) Dalam menetapkan istilah kos (cost) atau biaya (expence) secara konsisten dalam semua konteks bukan merupakan hal yang mudah. Adakalanya terjadi perbedaan pendapat untuk memilih istilah yang lebih tepat, misalnya istilah kos barang dijual (bukan biaya barang dijual) lebih sering digunakan untuk menggambarkan harga pokok barang yang dijual (cost of goods sold) pada hal esensi dari cost of goods sold adalah biaya, bukan kos. Untuk memudahkan pembaca membedakannya, diperlukan pendefinisian kos dan biaya yang dianggap dapat mewakili makna kos dan biaya dimaksud.
Pengertian Cost dan expence Pengertian Biaya Kos (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Kos diukur dalam satuan mata uang, pada waktu barang dan jasa dimanfaatkan , kos akan menjadi biaya. sedangkan Kos yang belum dimanfaatkan dikelompokkan sebagai aset dalam neraca. Biaya (expence) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang diberikan . Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya
Klasifikasi Biaya Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasikan sebagai : ketertelusuran biaya; perilaku biaya; fungsi pokok perusahaan elemen biaya produksi
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Ketelusuran Berdasarkan ketelusuran biaya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : Biaya langsung (direct cost) Biaya tidak langsung (indirect cost) Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusur sampai kepada produk secara langsung. Contohnya, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang secara langsung tidak dapat ditelusur ke produk.contohnya, gaji mandor produksi, dll.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Berdasarkan perilaku biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Biaya variabel (variable cost) Biaya tetap (fixed cost) Biaya campuran (mix cost) Biaya variabel ( variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas, namun biaya perunit tidak berubah walaupun ada perubahan tingkat aktivitas.. Contohnya, biaya bahan baku dan tenagaa kerja langsung. Viaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas sampai kisaran tertentu, sedangkan biaya perunit berubah sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas. Contohnya, depresiasi mesin pabrik. Biaya campuran (mix cost) adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya tetap. Sebagian biaya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas dan sebagian lagi tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas. contoh, biaya listrik. Biaya listrik berubah sesuai dengan pemakaiannya sedangkan biaya abondemen listrik tidak berubah walaupun pekmakaiannya naik atau turun.
Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan ada 3 : Biaya produksi (production cost) Biaya pemasaran (marketing expense) Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense) Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya pemasaran (marketing cost) meliputi berbagai biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk atau jasa. Biaya pemasaran terjadi dalam fungsi pemasaran, sebagai contoh, biaya promosi, biaya iklan dan biaya pengiriman. Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense) adalah biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan, menjalankan dan mengendalikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum terjadi dalam fungsi administrasi dan umum. contohnya, gaji direksi, dan biaya perlengkapan kantor.
Berdasarkan Elemen Produksi Klasifikasi Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi Berdasarkan elemen produksi biaya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Biaya bahan baku (raw material cost) adalah nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi untuk diubah menjadi produksi jadi. Bahan dikategorikan menjadi dua, yaitu bahan baku dan bahan penolong. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah besarnya nilai gaji dan upah tenaga kerja yang terlibat langsung untuk mengerjakan produk.Biaya tenaga kerja terbagi dalam dua jenis, yaitu: biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. contoh biaya tenaga kerja langsung adalah upah buruh yang terlibat langsung dalam pengolah produk, sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah supervisor dan kepala pabrik. Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost) adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan upah tenaga kerja langsung. contohnya, asuransi pabrik, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, depresiasi gedung pabrik dll.
Klasifikasi berdasarkan pokok manajemen Ada klasifikasi biaya lain, yaitu klasifikasi berdasarkan pokok manajemen yaitu biaya standar dan biaya sesungguhnya .Topik ini dibahas dalam akuntansi biaya bagian biaya standar. Contoh lain berdasarkan klasifikasi ini adalah biaya relevan dan biaya tidak relevan.
Pembebanan Biaya Ada tiga konsep dalam pembebanan biaya : Biaya Objek biaya (cost object) Metode pembebanan biaya (cost assignment ) Biaya seperti yang sudah dijelaskan diatas. Objek biaya (cost object)adalah semua unsur berupa apapun yang kepadanya biaya dibebankan. contoh : dapat berupa produk, departemen, aktivitas atau bahkan pelanggan.
Metode Pembebanan Biaya (cost assignment) Ada tiga metode pembebanan biaya : penelusuran langsung (direct tracing) penelusuran pemicu (driver tracing) alokasi (allocations)
Metode Penelusuran Langsung Penelusuran langsung ( direct tracing) adalah proses penentuan biaya yang dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan langsung antara biaya dan objek biayanya. Sebagai ilustrasi sebagai berikut : Objek biaya : Kursi (objek biaya berupa produk) Biaya : Biaya bahan baku, kayu dan upah buruh pabrik Pembebanan : Berapa banyak kayu yang digunakan dan berapa jam kerja kerja buruh untuk pembuatan sebuah kursi. Biaya bahan baku berupa kayu dan upah buruh pabrik dibebankan ke kursi.
Penelusuran Pemicu (driver tracing) Pemicu adalah faktor penyebab besar atau kecilnya konsumsi biaya oleh objek biaya yang dapat diamati. Pemicu menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumberdaya.Pemicu memiliki hubungan kausal (sebab-akibat) antara biaya dan objek biaya. Penelusuran pemicu adalah proses penentuan biaya yang dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan sebab-akibat antara pemicu dan objek biaya. Pemicu biaya (cost driver) adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas. Pemicu ini digunakan untuk membebankan biaya sumberdaya ke aktivitas, oleh karena itu aktivitas perlu diidentifikasi. Pemicu aktivitas (activity driver) adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan aktivitas oleh objek biaya.
Ilustrasi Penelusuran Pemicu Objek biaya : Kursi (objek biaya berupa produk) Altivitas : Pengesetan Biaya : Biaya pengesetan Pemicu : Jumlah pengesetan Pembebanan : Sebanyak 25 dari seratus kali pengesetan digunakan untuk pengesetan produk kursi, Jadi sebesar 25% biaya pengesetan dibebankan ke produk kursi.
Ilustrasi Penelusuran Pemicu (2) Objek biaya : Departemen pembuatan komponen rubber (objek biaya berupa produk) Aktivitas : Pengesetan Biaya : Biaya pengesetan Pemicu : Jumlah pengesetan Pembebanan : Sebanyak 55 dari seratus kali pengeetan dilakukan di departemen pembuatan komponen rubber. Sebesar 55% biaya pengesetan dibebankan ke departemen pembuatan komponen rubber.
Aktivitas dan Pemicu Aktivitas dan Pemicunya Aktivitas Pemicu Pengesetan peralatan Jumlah pengesetan Pemindahan bahan Jumlah pemindahan Pemesanan bahan Jumlah order pembelian Pendesainan kembali produk Jumlah order desain ulang Pembayaran tagihan Jumlah faktur Menginspeksi produk jadi Jumlah kelompok produksi Pemeliharaan peralatan jam pemeliharaan Penyediaan listrik Jumlah kilowatt listrik Pembungkusan barang Jumlah kotak Penjadualan produksi Jumlah jenis produksi
Alokasi Apabila biaya yang dikeluarkan tidak dapat ditelusuri secara langsung dan bukan merupakan sebab akibat yang terjadi atas biaya tersebut, maka biaya tersebut dibebankan berdasarkan alokasi. Dasar alokasi biaya yang lazim digunakan adalah jam mesin , jam kerja langsung, jumlah karyawan, jam pemeliharaan, luas lantai, dan jumlah kwh listrik. Sebagai ilustrasi sebagai berikut : Objek biaya : Kursi (objek biaya berupa produk) Aktivitas : Mendepresiasikan gedung Biaya : Depresiasi gedung Dasar alokasi : Jam mesin Pembebanan : Tidak ada hubungan langsung dan sebab akibat antara penyusutan gedung dengan jumlah unit kursi. Pengalokasian biaya disepakati berdasarkan jam mesin.. Besarnya depresiasi yang dialokasikan ke pembuatan kursi ditentukan berdasarkan besarnya jam mesin yang dikonsumsi untuk memproduksi kursi.
Alokasi (2) Objek biaya : Departemen pembuatan komponen rubber (objek biaya berupa produk) Aktivitas : Pertamanan Biaya : Pemeliharaan taman pabrik Dasar alokasi : Luas lantai Pembebanan : Tidak ada hubungan langsung dan sebab akibat antara pemeliharaan taman pabrik dengan departemen pembuatan komponen rubber. Pengalokasian biaya disepa- kati berdasarkan luas lantai. Besarnya biaya pemeliharaan taman yang dialokasikan ke departemen pembuatan komponen rubber ditentukan berdasarkan luas lantai di departemen pembuatan komponen rubber.
Akurasi Pembebanan Biaya Akurasi adalah konsep relatif, pembebanan biaya masuk akal dan logis, bukan pembebanan biaya yang benar. Tujuan pembebanan biaya adalah mengukur dan membebankan sebaik mungkin biaya sumber daya yang dikonsumsi suatu objek biaya. Salah satu pembebanan biaya dirasa lebih akurat jika dibandingkan dengan metode pembebanan yang lain, sebagai contoh, biaya overhead pabrik dari departemen jasa dibebankan ke departemen pabrik berdasarkan jumlah karyawan, pada hal departemen produksi padat modal bukan padat karya, maka pembebanan berdasarkan jam mesin mungkin lebih akurat.
Penentuan Pemicu Biaya Perusahaan harus menentukan pemicu biaya yang tepat, supaya tepat dalam membebankan biaya ke aktivitas. Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas, sedangkan aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan. Aktivitas mengkonsumsi biaya yang dipengaruhi oleh pemicu biaya. Oleh karena itu pemicu biaya perlu diidentifikasi untuk setiap aktivitas
Tahapan Penentuan Pemicu Biaya Tahapan pemicu biaya dimulai dari: analisis aktivitas, analisis biaya, inventarisasi pemicu biaya, dan pemilihan pemicu biaya
Analisis Aktivitas vs Analisis Biaya Tujuan analisis aktivitas adalah untuk mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan.Analisis aktivitas dan analisis biaya berada pada posisi yang sejajar maksudnya kedua analisis tersebut dapat dilakukan secara berurutan atau secara bersamaan. Hasil akhir analisis aktivitas adalah inventarisasi aktivitas, sedangkan analisis biaya bertujuan untuk menentukan besarnya biaya yang digunakan dan aktivitas yang menyebabkan konsumsi biaya tersebut. Setelah analisis biaya dilakukan maka biaya setiap aktivitas dapat diketahui. Selanjutnya, menentukan alternatif aktivitas yang menjadi faktor penyebab besarnya konsumsi biaya. Kemudian, manajemen akan memilih satu diantara beberapa alternatif yang tersedia untuk menentukan pemicu biaya yang paling tepat.
Analisis Aktivitas Analisis aktivitas (activity analysis) adalah melakukan proses identifikasi aktivitas. Hasilnya berupa inventarisasi aktivitas.Aktivitas dapat dilakukan oleh seorang karyawan, seorang karyawan dengan alat bantu berupa mesin dan peralatan atau alat lainnya atau oleh sekelompok karyawan. Walaupun dalam pelaksanaannya dibantu oleh mesin atau peralatan, pada dasarnya aktivitas tersebut dilakukan oleh karyawan karena karyawanlah yang menggerakkan mesin atau peralatan tersebut. Ada tiga tahap dalam menganalisis aktivitas : Wawancara karyawan Inventarisasi aktivitas Pengecekan ulang
Hasil wawancara Ani Ada 3 orang diwawancara terkait dengan biaya overhead pabrik dari PT Ariespaby, yaitu : Ani, Budi dan Candra. Berikut sinopsis wawancaranya : Ani :"Saya bekerja sebagai supervisor karyawan pengeset peralatan dan mesin pabrik. Sebanyak 5 persen dari total waktu kerja saya gunakan untuk menghubungi bagian perencanaan untuk mengetahui rencana produksi. Informasi mengenai rencana produksi saya gunakan sebagai dasar untuk berkoordinasi dengan 5 orang karawan yang menjadi bawahan saya. Sebanyak 5 persen waktu kerja saya gunakan untuk berkoordinasi dengan bawahan. Sebanyak 90 persen dari total waktu kerja saya adalah untuk mengawasi bawahan. Lima bawahan saya menghabiskan sebanyak 95 persen dari total waktu kerjanya untuk mengeset peralatan dan mesin (set-up) setiap kali akan dilakukan produksi. Pengesetan peralatan ini mereka lakukan sesuai dengan perintah saya".
Hasil wawancara Budi Budi :"Saya adalah supervisor operator forklift yang menangani pemindahan barang. Saya memiliki bawahan sebanyak 4 orang.Saya menghabiskan 4 persen dari total waktu kerja untuk berkomunikasi dengan manajer produksi terkait dengan penangan bahan.Sebanyak 10 persen dari total waktu kerja, saya gunakan untuk melakukan koordinasi dengan bawahan .Sebesar 86 persen dari total waktu kerja, sayagunakan untuk mengawasi bawahan.Bawahan saya menghabis kan 90 persen dari total waktu kerjanya untuk memin dahkan barang. Barang ditangani dari gudang ke produksi dan dari produksi ke gudang".
Hasil wawancara Candra Candra :"Saya bekerja sebagai supervisor karyawan pemeliharaan peralatan dan mesin pabrik. Saya bekerja dibantu oleh 4 orang karyawan. Saya menghabiskan 7 persen dari total waktu kerja untuk membuat perencanaan pemeliharaan. Sebanyak 5 persen dari total waktu kerja, saya gunakan untuk melakukan koordinasi dengan bawahan. Sebanyak 85 persen dari total waktu kerja, saya gunakan untuk mengawasi bawahan. Koordinasi ini saya lakukan dalam rangka melakukan pemeliharaan peralatan dan mesin. Sebanyak 3 persen dari total waktu kerja, saya gunakan untuk berkomunikasi dengan manajer pabrik. Empat karyawan saya menghabiskan 85 persen dari total waktu kerjanya untuk melaku kan pemeliharaan peralatan dan mesin sesuai perintah saya. Sebanyak 10 persen dari total waktu kerja digunakan untuk memas tikan mesin dan peralatan dapat bekerja dengan baik waktudigunakan".
Sinopsis hasil wawancara Inventarisasi Aktivitas PT Ariespaby - Terperinci Supervisor/Karyawan Aktivitas Konsumsi Waktu (%) Menghubungi bagian perencanaan 5 Supervisor peralatan Mengawasi operator peralatan dan mesin 90 Dan mesin Koordinasi dengan operator peralatan dan mesin 5 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Koordinasi dengan supervisor peralatan dan mesin 5 Operator peralatan dan Mesin Pengesetan peralatan dan mesin 95 Menghubungi manajer produksi 4 Supervisor penanganan Mengawasi operatos penanganan barang 86 barang Koordinasi operatos penanganan barang 10
Hasil wawancara… Supervisor/karyawan Aktivitas Konsumsi Waktu Koordinasi supervisor penanganan barang 10 Operator penanganan Penanganan barang 90 barang ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Menghubungi manajer pabrik 3 Supervisor pemeliharaan Merencanakan pemeliharaan 7 Mengawasi karyawan pemeliharaan 85 Koordinasi dengan karyawan pemeliharaan 5 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Koordinasi dengan karyawan pemeliharaan 5 Karyawan pemeliharaan Melakukan pemeliharaan 85 Memastikan mesin dan peralatan berfungsi baik 10 ===================================================================
Inventarisasi Aktivitas PT Ariespaby - Ringkas ======================================================= Supervisor/Karyawan Aktivitas ----------------------------------------------------------------------------------------- Pengesetan peralatan dan mesin Pengesetan peralatan dan mesin Penanganan barang Penanganan barang Pemeliharaan peralatan dan mesin Pemeliharaan peralatan dan mesin
Analisis Biaya Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi pada setiap aktivitas. Analisis biaya merupakan dasar untuk mengidentifikasi unsur biaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Data biaya diperoleh dari bagian akuntansi manajemen yang ada di perusahaan.
Gaji supervisor peralatan dan mesin sebesar Rp 2.000.000,- Hasil kajian dari akuntansi manajemen PT Ariespaby menunjukkan bahwa konsumsi biaya yang terkait dengan aktivitas overhead pabrik selama bulan Maret 2016 sebagai berikut : Gaji supervisor peralatan dan mesin sebesar Rp 2.000.000,- Upah operator peralatan dan mesin sebesar Rp 5.000.000,- Gaji supervisor penanganan barang Rp 2.000.000,- Upah operator penangan barang Rp 4.000.000,- Gaji supervisor pemeliharaan Rp 2.000.000,- Upah karyawan pemeliharaan Rp 4.000.000,- Biaya bahan bakar Rp 10.000.000,- Suku cadang pemeliharaan Rp 1.000.000,-
Inventarisasi Biaya Aktivitas Inventarisasi Biaya Aktivitas PT Ariespaby Aktivitas Biaya Aktivitas Pengesetan peralatan & mesin Rp7.000.000 Penanganan barang Rp6.000.000 Pemeliharaan peralatan&msnRp 17.000.000
Inventarisasi Pemicu Biaya Pemicu biaya adalah faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh aktivitas.Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu aktivitas tertentu dan oleh karenanya perlu dilakukan inventarisasi agar dapat dilakukan faktor pemicu yang paling tepat Contoh pemicu biaya untuk aktivitas pengesetan meliputi : jumlah pengesetan, jam kerja karyawan dan jam mesin. Jumlah pengesetan menunjukkan banyaknya frekuensi pengesetan peralatan yang terjadi. Jam kerja karyawan menunjukkan jumlah jam kerja yang dikonsumsi setiap kali melakukan pengesetan. Sedangkan jam mesin menunjukkan lamanya mesin digunakan dalam setiap kelompok produksi, begitula seterusnya.
Inventarisasi Pemicu Biaya Inventarsasi Pemicu Biaya PT Ariespaby Aktivitas Biaya Aktivitas Pemicu Biaya Jumlah pengesetan Pengesetan Peralatan dan Mesin Rp 7.000.000,- Jam kerja karyawan Jam mesin -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Jam kerja karyawan Penanganan Barang Rp 6.000.000,- Jumlah barang Jumlah penangan barang -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp 17.000.000,- Jumlah kerja peralatan Jumlah kerja pemeliharaan
Karakteristik Pemicu Biaya Dapat diukur. Organisasi dapat mengukur besaran pemicu biaya dengan mudah Dapat dikendalikan. Besar kecilnya pemicu biaya dapat dikelolah oleh manajemen Apabila manajemen berencana mengubah biaya maka manajemen dapat melakukan dengan mengubah pemicu biaya. Sederhana. Pemicu biaya bukan merupakan data yang kompleks yang berasal dari perhitungan yang rumit. Pemicu biaya yang menggunakan rata-rata tertimbang semua alternatif pemicu biaya merupakan contoh pemicu biaya yang tidak sederhana. Berhubungan dengan objek biaya. Ada hubungan sebab-akibat antara pemicu biaya dengan objek biaya. Dapat diterima. Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan dan pengendalian biaya dapat menerima pemicu biaya yang dipilih.
Pemicu Biaya Aktivitas PT Ariespaby Aktivitas Biaya Aktivitas Pemicu Biaya Pengesetan perlt&MsnRp 7.000.000, Jumlah pengesetan Penanganan barangRp 6.000.000,-Jumlah penanganan barang Pemeliharaan Rp 17.000.000,Jumlah jam pemeliharaan
Fitur Jasa ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Fitur Proporti Dampak pada Akuntansi Manajemen ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --- 1. Jasa tidak dapat disimpan 1. Tidak ada persediaan 2. Jasa tidak ada proteksi paten 2. Perlu ada kode etik Kewujudan 3. Tidak dapat ditampilkan 3. Bentuk fisik tidak ada 4. Harga sulit ditentukan 4. Pembebanan biaya rumit --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. Manfaat jasa cepat hilang 1. Tidak ada persediaan Daya Tahan 2. Jasa dapat berulang 2. Perlu standar dan konsistensi
Fitur Jasa .. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Fitur Proporti Dampak pada Akuntansi Manajemen ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. Pelanggan terlibat dalam produksi 1. Biaya dihitung per pelanggan Keterpisahan 2. Produksi massal sulit dilakukan 2. Konsistensi kualitas diperlukan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. Variasi jasa banyak 1. Pengukuran produktivitas variatif Heterogenitas 2.Pengukuran kualitas variatif --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------