KELOMPOK 3 KANKER SERVIKS Rosalia Sri W 2007-31-005 Winda Julita 2007-31-016 Shofiyyah M 2007-31-021 Chairunisa Ratnasari P 2007-31-026 Galih Setiawan 2007-31-050
Pengertian Kanker Serviks Kanker serviks, atau yang biasa kita kenal dengan kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada suatu daerah organ intim wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim dan vagina. Kanker ini termasuk kanker yang dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker.
Angka kejadian Kanker Serviks Kanker serviks adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi pada wanita diseluruh dunia, dan masih merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di negara – negara berkembang. Menurut data Departemen Kesehatan RI, di Indonesia dilaporkan jumlah kanker serviks baru adalah 100 per 100.000 penduduk per tahun atau 180.000 kasus baru dengan usia antara 45-54 tahun dan menempati urutan teratas dari 10 kanker yang terbanyak pada wanita. Selain itu, lebih dari 70 persen kasus yang datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut.
Faktor-faktor risiko Prediposing faktor (prediposisi) Faktor-faktor ini mencakup, pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, faktor usia dan sebagainya.
Enabling faktor Yaitu faktor perilaku yang memungkinkan untuk memberi peluang berkembangnya penyakit. Misalnya: - Merokok, asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok pasif dapat menyebabkan kanker paru-paru, kanker pita suara, kanker mulut, tenggorokan, ginjal, kandung kencing, kerongkongan, perut, pankreas, leukemia, dan leher rahim. Bukan hanya asapnya, bahkan sering menghirup aroma tembakau pun dapat menyebabkan kanker, dan mengunyah/menghisapnya (misal dalam bentuk susur –Jw) dapat menyebabkan kanker mulut. - Makan makanan yang mengandung zat pengawet, pewarna, pemanis buatan, perasa buatan atau makan makanan yang digoreng menggunakan minyak jelantah. Zat-zat kimia lain penyebab kanker dapat masuk ke tubuh manusia melalui udara, misal bensin, asbes, kadmium, nikel, vinil klorida, dan sebagainya. - Kurang olahraga - Berganti-ganti pasangan seksual. Perilaku seksual berupa gonta-ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin. Penyakit yang ditularkan seperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. Resiko terkena kanker serviks menjadi 10 kali lipat pada wanita yang mempunyai partner seksual 6 orang atau lebih. Di samping itu, virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi faktor pendamping.
Faktor Precipatating Yaitu faktor spesifik yang memunculkan kejadian penyakit kanker. - Hasil papsmear positif - Virus papilloma yang menyebabkan kutil genitalis merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita. Faktor Reinforcing Yaitu faktor yang memperkuat, dan memperburuk terjadinya penyakit kanker. - Meliputi akumulasi dari faktor-faktor tersebut diatas ditambah dengan adanya Stres dan rendahnya daya tahan tubuh.
KLASIFIKASI KLINIS Stadium 0 Kanker noninvasive, kanker dini ini kecil dan hanya terbatas pada permukaan serviks. Stadium I Kanker hanya terbatas pada serviks Stadium II Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus, namun belum menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina Stadium III Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan uterus ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina. Stadium IV Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat , seperti kandung kemih atau rectum, atau telah menyebar ke daerah lain di dalam tubuh, seperti paru-paru, hati atau tulang.
Prognosis Prognosis kanker serviks tergantung dari stadium penyakit. Umumnya, 5-years survival rate untuk stadium I lebih dari 90%, untuk stadium II 60-80%, stadium III kira - kira 50%, dan untuk stadium IV kurang dari 30%. 8 1. Stadium 0 100 % penderita dalam stadium ini akan sembuh. 2. Stadium 1 Kanker serviks stadium I sering dibagi menjadi 2, IA dan IB. dari semua wanita yang terdiagnosis pada stadium IA memiliki 5-years survival rate sebesar 95%. Untuk stadium IB 5-years survival rate sebesar 70 sampai 90%. Ini tidak termasuk wanita dengan kanker pada limfonodi mereka. 3. Stadium 2 Kanker serviks stadium 2 dibagi menjadi 2, 2A dan 2B. dari semua wanita yang terdiagnosis pada stadium 2A memiliki 5-years survival rate sebesar 70 - 90%.. Untuk stadium 2B 5-years survival rate sebesar 60 sampai 65%. 4. Stadium 3 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 30-50% 5. Stadium 4 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 20-30%
Gejala Klinis Pada fase prakanker, sering tidak ada gejala atau tanda-tanda yang khas. Namun, kadang bisa ditemukan gejala-gejala sebagai berikut : Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan Perdarahan setelah sanggama (post coital bleeding) yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal. Timbulnya perdarahan setelah masa menopause. Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul. Bila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi hidronefrosis. Selain itu, bisa juga timbul nyeri di tempat-tempat lainnya.
Pengobatan/terapi Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan: Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan. Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah: Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Irradiasi • Dapat dipakai untuk semua stadium • Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk • Tidak menyebabkan kematian seperti operasi.
Program pengendalian Penyakit Kanker Serviks Pencegahan Primer: ditujukan untuk mereka yang belum sakit - Sasaran wanita usia 15-55 tahun (sosialisasi di SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Perkontoran dan masyarakat umum) Pencegahan Sekunder: ditujukan mereka yang belum sakit namun berisiko - Sasaran : PSK (sosialisasi di lokalisasi). Pencegahan Tertier: ditujukan kepada mereka yang sudah menderita kanker serviks - Yaitu dengan Operasi, radiasi, kemoterapi, dan paliatif.
Metode penelitian kasus control Judul : Kekuatan usia perkawinan muda atau sex dini terhadap risiko kanker servik (kanker leher rahim) 1. Tujuan : Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang dilakukan dengan desain kasus kontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan hubungan usia perkawinan muda atau sex dini terhadap risiko kanker servik pada wanita usia 15-55 tahun di Jakarta. Kelebihan dari rancangan ini adalah lebih murah, lebih cepat member hasil dan tidak memerlukan semple yag besar.
Desain Kasus Kontrol Penelitian Sex dini (+) 75 orang Kasus (penderita kanker serviks) Sex dini (-) 25 orang Populasi wanita usia 15-55 tahun 200 orang Sex dini (+) 50 orang Kontrol (bukan penderita kenker serviks) Sex dini (-) 50 orang
2. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di beberapa tempat di Jakarta dan Tangerang. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu bulan Agustus-September 2009. 3. Populasi Penelitian Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia 15-55 tahun sebanyak 200 wanita ( mereka yang kurang mendapatkan pendidikan dan gaya hidup tidak sehat ). Jumlah tersebut berasal dari 100 wanita kasus (penderita) terdiri dari 75 wanita sex dini (+) dan 25 wanita sex dini (-) dan 100 wanita control (bukan penderita) terdiri dari 50 wanita sex dini (+) dan 50 wanita sex dini (-). 4. Sampel penelitian Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kasus dan kelompok control. Kelompok kasus ditetapkan dengan criteria sebagai berikut: Seluruh wanita usia 15-55 tahun yang menderita kanker serviks. Mendapat persetujuan dari keluarga maupun dari pasien itu sendiri Sedangkan kelompok control : Seluruh wanita usia 15-55 tahun yang tidak menderita kanker serviks Mendapat persetujuan dari keluarga maupun dari yang bersangkutan
5. Jumlah sample Besarnya sample dihitung berdasarkan data dari penelitian terdahulu diperoleh nilai P2 dan OR untuk masing-masing variable independent yang akan diteliti. Diketahui : P1 = proporsi subyek terpajan pada kelompok kasus P2 = proporsi subyek terpajan pada kelompok control OR = 75 x 50 = 3x 25 50 dari hasil tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa wanita yang melakukan sex dini beresiko 3x untuk terkena kanker serviks.
DAFTAR PUSTAKA Bustan, MN. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta. Anonim. 2006. Kanker Leher Rahim. www.medicastore.com ___________. Bahaya Kanker Rahim. www.kespro.info Anonim. 2008. Kanker Serviks. www.pdpersi.co.id Anonim. 2009. Kanker Serviks. www.medlinux.blogspot.com