UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP DATA ARFINSYAH HAFID ANWARI, SP, MMA UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
PENGERTIAN DATA Data merupakan semua keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal, bisa berbentuk kategori misalnya rusak,baik,senang,puas, berhasil, gagal, dan sebagainya atau bisa berbentuk bilangan. Data merupakan sekumpulan informasi; informasi atau angka hasil pencatatan atas suatu kejadian (Sugiarto, 2003).
JENIS DATA Data Kualitatif Merupakan data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Data kualitatif bisa juga didefinisikan sebagai data yang berbentuk kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau kata-kata. Misalnya: perempuan itu cantik, mata uang Indonesia adalah rupiah, pemandangan di sekitar sungai itu sangat indah
JENIS DATA 2. Data Kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Contoh: jumlah SKS yang diambil mahasiswa S1 adalah 140-160; rata-rata tinggi badan mahasiswa FIA adalah 165 cm.
JENIS DATA Data kuantitaif dibagi menjadi dua, yaitu: a. Data Diskrit data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang, bukan hasil mengukur. Data ini disebut juga data nominal. Ciri utama data diskrit adalah data ini tidak mungkin berbentuk bilangan pecahan
JENIS DATA b. Data Kontimum data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini terdiri atas data ordinal, interval dan rasio. Kualitatif Diskrit DATA Kuantitatif Ordinal Kontimum Interval Rasio
SKALA PENGUKURAN ILUSTRASI SKALA PENGUKURAN Data Jenis Kelamin mahasiswa data usia mahasiswa Jenis kelamin= laki-laki dan perempuan (“tidak memiliki tingkatan tidak berbeda secara hierarkhis”) Usia mahasiswa berbentuk angka = 17, 18, 19, 20, dst. (“memiliki tingkatan usia 20 tahun lebih tua dari pada usia 17 tahun”)
NOIR SKALA PENGUKURAN EMPAT SKALA PENGUKURAN Nominal Ordinal Interval Rasio NOIR
SKALA NOMINAL “Nominal” “Name” Merupakan skala pengukuran paling sederhana Skala ini digunakan untuk mengklasifikasikan (menggolongkan) obyek-obyek atau kejadian kedalam kelompok (kategori) yang terpisah untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari obyek yang diamati.
SKALA NOMINAL Kategori-kategori (kelompok) yang ada sudah didefinisikan sebelumnya dan dilambangkan dengan kata-kata, huruf simbol atau angka (Sugiiarto, 2003).
SKALA NOMINAL Skala Nominal, juga sering disebut frequency data atau categorycal data. Diperbolehkan menggunakan kode berupa angka, namun angka tersebut hanya berfungsi sebagai label atau simbol kategori (membedakan), tidak menunjukkan besaran atan tingkat. Skala nominal yang terdiri atas dua kategori disebut binomial
SKALA NOMINAL Ciri-ciri skala nominal: Hanya bersifat membedakan, tidak bisa diurutkan mana yang lebih tinggi, mana yang lebih rendah. bersifat diskrit dan saling terpisah (mutually exlusive) antara golongan (kategori) yang satu dengan yang lain. Bersifat exchaustive artinya setiap kategori harus mengakomodasi seluruh data, tidak tumpang tindih
SKALA NOMINAL Contoh: kategori yang tidak mutually exclusive: Asal daerah mahasiwa FIA: Semarang (1) Jawa Tengah (2) Djogja (3) Jakarta (4) Pengkategorian ini salah karena: Apabila ada mahasiswa yang berasal dari Semarang atau Djogja, ada pilihan lain yakni Jawa Tengah. Tidak memberikan pilihan alternatif bagi mahasiswa yang tidak berasal dari kota selain yang disebutkan misalkan Surabaya
SKALA NOMINAL Contoh: kategori yang tidak mutually exclusive: Kategori tersebut bisa diubah sebagai berikut: Propinsi DKI Jakarta (1) Propinsi Banten (2) Propinsi Jawa Barat (3) Propinsi Jawa Tengah (4) Propinsi DI Yogyakarta (5) Propinsi Jawa Timur (6) Lainnya (7)
SKALA NOMINAL Contoh skala nominal: Jenis kelamin; Agama; Suku Bangsa; Golongan Darah data tentang pendapat responden terhadap kenaikan SPP FIA Unija (setuju / tidak setuju) Nomor Rumah 13 dengan 91
SKALA ORDINAL Skala ordinal memiliki semua karakteristik skala nominal, perbedaannya, skala ini mempunyai urutan atau peringkat antarkategori. Angka yang dipakai hanya menentukan posisi dalam suatu seri yang urut, bukan nilai absolut, namun angka tersebut tidak bisa ditambahkan, dikurangi, dikalikan maupun dibagi (tidak berlaku operasi matematika)
SKALA ORDINAL Contoh variabel berskala ordinal: Status Sosial Atas (3) Menengah (2) Bawah (1) Prestasi Akademik Baik (3) Sedang (2) Buruk (1)
SKALA INTERVAL Skala interval memiliki semua karakteristik skala ordinal, perbedaannya, skala interval mempunyai satuan skala, atau satuan pengukuran yang standar dan jarak antarkategori dapat diketahui. Skala interval tidak mempunyai nilai titik 0 (nol) yang sesungguhnya, sehingga tidak berlaku operasi perbandingan, akan tetapi berlaku operasi penjumlahan serta pengurangan.
SKALA INTERVAL Contoh variabel berskala interval: IPK 0,00 – 1,99 (1) 0,00 – 1,99 (1) 2,00 – 2,99 (2) 3,00 – 4,00 (3) Penghasilan < 500 ribu (1) 500 ribu – 1,5 juta (2) > 1,5 juta (3)
SKALA RASIO Skala rasio pada dasarnya sama dengan skala interval, bedanya adalah skala rasio memiliki titik 0 (nol) yang sebenarnya, sehingga rasio atau perbandingan antarkategori dapat diketahui dengan jelas. Contoh variabel berskala rasio adalah usia Dewi adalah 30 tahun, sedangkan usia Kacong adalah 15 tahun. Maka kita dapat menyatakan bahwa usia Dewi adalah dua kali usia Kacong.
SKALA RASIO Contoh lain nya: panjang (m), berat (newton), usia (tahun), jumlah penduduk (jiwa).
PERBEDAAN ANTARA N,O,I,R Fungsi Membedakan Mengurutkan Mempunyai Jarak Ada nilai nol mutlak Nominal Ya - Ordinal Interval Rasio ya
ISTILAH-ISTILAH PENTING Populasi: sekumpulan orang atau objek yang sedang diteliti Sensus: pengumpulan data pada seluruh populasi Sampel: sebagian dari populasi yang, apabila diambil dengan benar, merupakan representasi dari populasi Parameter: ukuran deskriptif dari populasi Statistik: ukuran deskriptif dari sampel